Evan dan Retha telah berjanji akan fitting baju pengantin. Mereka benar-benar akan menikah dalam waktu dekat dan sekarang disinilah Retha, di lobby apartemen sedang menunggu kedatangan Evan. Karena bosan ia pun memainkan ponsel untuk mengatasi rasa bosannya dan perempuan itu membuka akun instagramnya.
Tidak beberapa lama ia melihat sebuah postingan yang memperlihatkan hamparan sawah dengan caption 'desaku' dan nama username Dahlia terpampang disana. Sekarang setidaknya Retha dapat bernafas lega karena ia sudah mengetahui keberadaan dari sahabatnya itu. Tiba-tiba saja pandangan dokter muda itu jadi sedikit menggelap seolah-olah ada yang menghampirinya jadi iq pun segera menoleh.
Terlihat seorang laki-laki dengan mengenakan kaus hitam, celana jeans selutut dan sendal jepit, walaupun pakaianna terlhat sederhana tetapi tidak mengurangi ketampanannya.
"Yuk, udah siap kan?"
Retha tampak memperhatikan penampilan Evan yang terlihat sangat santai menurutnya, tapi gadis itu tidak ambil pusing. Meskipun hatinya berkata tidak masalah, tetapi mulutnya gatal sekali untuk menegur Evan.
"Ck, Van lo kok bajunya gitu, pake sendal lagi!"
Evan terkekeh pelan, "Iya nanti ganti kok. Aku tadi habis dari pasar."
Retha mengeritkan alisnya, tumben sekali Evan mau berbelanja ke pasar.
"Udah, nanti juga tau. Ayo!"
Retha menggelengkan kepalanya pelan lalu berdiri mengikuti Evan ke mobilnya. Dipertengahan jalan tiba-tiba saja laki-laki itu menggandeng tangannya.
"Biar kamu gak ilang."
Retha tetkekeh pelan melihat tingkah sahabatnya. Random sekali pikirnya.
***
Perjalanan dari apartemen Retha menuju butik memakan waktu sekitar satu jam. Selama itu Retha tertidur karena kelelahan sementara Evan yang melihat Retha tertidur hanya bisa mengulas senyum. Ia tahu kalau sahabat sekaligus perempuan yang disukainya habis jaga malam kemarin. Dan sekarang mereka telah sampai, itu artinya Evan harus membangunkan Retha dari tidurnya.
"Re bangun yuk, udah sampe!"
Retha langsung terbangun dari tidurnya, sambil sedikit mengucek matanya ia sedikit menguap.
"Jangan lebar-lebar, nanti gigi kamu ilang."
Reflek Retha melihat kearah Evan dengan tatapan tajam. Evan yang mendapat tatapan itu langsung mengajak Retha untuk turun.
Saat keduanya sudah turun, Evan segera berjalan memutar belakang mobil untuk menghampiri Retha. Tapi pada saat pandangan Evan melihat ke arah sebrang jalan, mata tidak sengaja menangkap seseorang yang akan menembak Retha dan dengan langkah cepat Evan segera menghampiri Retha untuk menghalangi peluru mengenai Retha.
"Van, lo kenapa? Evan!!!"
Retha menepuk-nepuk pipi Evan, namun matanya tidak sengaja melihat kearah perut laki-laki itu yang kini mengeluarkan cairan berwarna merah. Retha yang melihat itu pun histeris dan langsung menelepon ambulance.
"Van bertahan ya, ambulance akan segera tiba!"
***
Salam hangat, Koala Kecil 🐨🐨🐨
![](https://img.wattpad.com/cover/364147637-288-k889092.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
B.I.L (Because I Love)
Teen FictionSejak insiden itu, Retha dipaksa menikah dengan Evan. Sementara itu ia memiliki perasaan romantis dengan orang lain yang juga satu profesi dengannya. Ketika Retha sudah membuat keputusannya, orang yang telah membuat hidupnya menderita kembali masuk...