Retha tidak mengejar sosok yang ia yakini sebagai Dahlia karena jam sudah hampir menunjukkan jam 9 pagi. Itu artinya gads itu hampir terlambat sejam! Ini adalah kali pertama baginya terlambat masuk kerja, dulu waktu masih tinggal bersama Dahlia sekalipun tidak pernah terlambat.
Gadis itu berjalan cepat menaiki eskalator dan berjalan setengah berlari menuju ruangannya di bagian organ dalam. Saat gadis itu hendak masuk ke ruangannya, terlihat sudah banyak pasien yang menunggu, dan itu juga kebanyakan orang yang usianya sudah lanjut. Melihat sudah banyak pasien yang menunggu Retha pun tersenyum terksa sambil sedikit menundukkan kepala padahal ia sedang di kondisi tidak ingin tersenyum.
Satu per satu pasien bergantian masuk ke ruangan Retha, hingga tidak terasa waktu hampir menunjukkan jam 2 siang.
"Sisa berapa orang lagi?" tanya keada perawat yang bertugas membantunya
Perawat itu sedikit mengintip melalui celah pintu, "Pasien terakhir,"
Retha menghembuskan nafasnya panjang. Sebenarnya saat ini perutnya tidak terlalu lapar hanya saja ia peri menemui kepala perawat untuk bertanya tentang Dahlia. Biar bagaimana pun Dahlia adalah sahabat yang telah dianggapnya saudara, jadi apapun yang berkaitan dengan gadis itu akan menjadi urusannya.
Tidak lama kemudian konsultasi dengan pasien terakhir pun selesai juga. Pasien itu hanya ingin berkonsultasi mengenai prosedur operasi pemasangan ring di jantungnya. Dengan telaten dan penuh kesabaran ia menjelaskan sejelas-jelasnya.
Setelah menjelaskan panjang lebar kini Retha dapat bernafas lega. Dengan langkah terburu-buru ia keluar dari ruangannya dan berjalan menuju ruangan kepala perawat.
Tok tok tok
Sebelum masuk ruangan itu, Retha tidak lupa mengetuk pintu dan tidak lama suara yang menyurunya masuk pun terdengar. Gadis itu pun segera masuk dengan senyuman,
"Siang bu kepala,"
Bu Rini selaku kepala perawat segera menyunggingkan senyuman ramah ketika melihat teman salah satu anak buahnya datang ke ruangannya.
"Ada apa dokter kemari?" tanya wanita berusia pertengahan abad itu
"Begini, saya ingin bertanya. Sift Dahlia hari ini kapan ya?"
Perawat Rini mengerutkan keningnya heran.
"Apa dia tidak memberitahu bahwa ia telah berhenti?"
Seperti tersambar petir disiang bolong, Retha harus mendengar kenyataan ini dari oranglain, ya meskipun itu atasan sahabatnya. Tapi ia tidak menyangka hanya karena masalah sepele Dahlia ampai resign dari pekerjaannya, pekerjaan yang sangat gadis itu impikan. Terbayang dibenaknya kejadian beberapa tahun lalu saat sahabatnya itu lulus tes perawat di rumah sakit ini.
"RE, AAA gue lulus! Kita bisa kerja bareng... ah senangnya!"
Dari ruangan bu Rini ia berjalan gontai kembali ke ruangannya. Pikirannya bercampur aduk saat ini, hingga membuat para perawat termasuk dokter Vian yang berpapasan dengannya pun bertanya-tanya.
***
Jangan lupa voment ya _^^_ ❤Salam hangat Koala kecil 🐨🐨🐨
KAMU SEDANG MEMBACA
B.I.L (Because I Love)
Fiksi RemajaSejak insiden itu, Retha dipaksa menikah dengan Evan. Sementara itu ia memiliki perasaan romantis dengan orang lain yang juga satu profesi dengannya. Ketika Retha sudah membuat keputusannya, orang yang telah membuat hidupnya menderita kembali masuk...