Chapter 10

77 9 0
                                        

Turnamen Ronde 1

Koken maju dengan langkah yang mantap menuju Kino, dan dengan gesit Kino juga bergerak mengikuti langkahnya. Ketika jarak di antara mereka semakin dekat, Kino tanpa ragu langsung membanting kapaknya, sedangkan Koken menyerang dengan tusukan yang tajam.

Saat kepala tombak Koken hampir mencapai sasaran, Kino membatalkan serangannya dan melompat mundur, menghindari serangan tersebut. Tanpa menyia-nyiakan waktu, Kino segera melompat ke arah Koken dan membanting kapaknya dengan penuh kekuatan.

Koken terkejut melihat aksi cepat Kino dan dengan sigap bergeser untuk menghindari serangan yang menghampirinya.

Koken berhasil mengelak dari serangan tersebut.

Sementara itu, kapak Kino kini tertancap di tanah, tak berhasil mencapai sasarannya. Koken melihat peluang ini dan tanpa ragu langsung melancarkan serangan balasan dengan tusukan yang tajam ke arah Kino.

Kino terpaksa melepaskan genggamannya pada kapaknya untuk menghindari serangan Koken.

Sementara itu, Koken dengan gesit menarik kembali tombaknya, siap untuk serangan berikutnya.

Koken memegang ujung gagang tombaknya dan mengayunkannya ke samping, kemudian membawanya ke belakang punggungnya dalam persiapan untuk melancarkan serangan horizontal yang mematikan.

Namun, tanpa disadarinya, sebuah kapak meluncur ke arahnya.

"Ini benar-benar berbahaya untuk Koken," komentar Soza.

Saat itu, Kino berlari mendapatkan kapaknya yang tertancap di tanah dengan gerakan cepat.

"Sial!" Koken dengan sigap mengurungkan serangannya, memiringkan kepalanya untuk menghindari serangan mendadak dari Kino.

"Rasakan ini!" Kino menerjang Koken dengan kapaknya.

Koken dengan cepat mengambil posisi bertahan, siap menghadapi serangan itu.

Namun, alih-alih menyerang, Kino justru melompati Koken.

"Apa?!" Koken terperangah, matanya memancarkan kebingungan yang jelas.

Ternyata, Kino mengambil kapak yang sebelumnya dilemparkannya ke arah Koken.

Saat kapak kembali berada di tangannya, Kino melancarkan serangan balik dengan penuh kekuatan, membanting kedua kapaknya ke arah Koken.

Namun, Koken berhasil menghindari serangan Kino dengan melompat ke belakang.

Namun, Kino tidak mundur, melangkah maju, terus menyerang Koken dengan serangan bertubi-tubi menggunakan kedua kapaknya.

Koken, meskipun berusaha sekuat tenaga, tidak mampu menghindari serangan terakhir Kino. Sebuah goresan menghiasi lengan kanannya.

"Sepertinya Kino tidak memberikan kesempatan pada Koken untuk menyerang," komentar Soza.

Para penonton hanya bisa kagum dengan petarungan yang mereka lihat saat ini.

Di bangku OSIS.

"Koken benar-benar tidak diberikan kesempatan untuk menyerang." Ujar Yumila.

"Ya, tetapi Koken masih belum menyerah. Dia pasti akan menemukan cara untuk mengalahkan Kino." Tambah Tisya.

"Yang terpenting kalian harus percaya kepada Koken!" Seru Gauri.

Di arena pertarungan.

Aku tidak boleh terus begini, aku perlu mencari celah untuk menyerang balik. Batin Koken.

The Modest KnightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang