Terungkapnya Perasaan
Orang berjubah yang tadi memukul Zas kini berdiri di kandang kuda, melepaskan jubahnya perlahan. Di balik kain yang terjatuh, terkuaklah Reiga yang selama ini menyamar.
Kavila bergegas menghampiri Ogen dan Adara, wajahnya penuh kecemasan yang jelas terlihat.
"Apakah kamu baik-baik saja, Ogen?" tanya Kavila, suaranya dipenuhi kekhawatiran yang mendalam.
"Apakah semuanya selamat?" tanya Adara.
"Semua selamat, tapi bagaimana Bu Adara bisa berada di sini? Siapa yang memberitahu?" tanya Ogen dengan nada bingung.
"Aku menerima surat dari seseorang," jawab Adara sambil menunjukkan surat misterius itu.
"Surat dari siapa?" tanya Kavila.
"Aku juga tidak tahu," jawab Adara, menggeleng pelan dengan kebingungan.
"Selain itu, mereka seperti pasukan yang menyerang sekolah," ujar Ogen sambil menatap anggota-anggota berjubah yang tergeletak.
Adara menatap orang-orang berjubah yang tergeletak. "Begitulah sepertinya," katanya.
"Mereka menculik anak-anak, lalu barang-barang yang ada di panti asuhan untuk dijual," kata Kavila.
"Kita akan mengetahui lebih lanjut setelah bertanya dengannya," kata Ogen sambil menuju ke arah Zas yang tergeletak pingsan.
"Kenapa dengan Zas?" tanya Adara, wajahnya penuh dengan rasa penasaran.
"Dia adalah salah satu dari orang yang mencoba menculik anak-anak," jawab Kavila, membuat Adara terkejut.
Saat itu, Reiga tiba tanpa mengenakan jubah.
"Bagaimana keadaan di sini?" tanya Reiga.
Adara dan Kavila segera mengalihkan perhatian mereka ke arah Reiga.
"Reiga!" seru Kavila dengan kaget.
"Aku mengirimkannya surat saat aku mendapatkan surat tadi," kata Adara.
"Apakah semua orang baik-baik saja?" tanya Reiga.
"Iya, semuanya sudah baik-baik saja," jawab Kavila.
"Bagaimana dengan jasad orang-orang berjubah ini?" tanya Ogen.
"Dran dan Era akan menanganinya," kata Adara.
"Jasad-jasadnya bisa dibawa dengan gerobak kuda dari panti asuhan ini," ucap Reiga.
"Itu benar. Dran, Era, tolong bawa jasad orang-orang ini ke dalam gerobak!" perintah Adara.
"Baik," jawab Dran dan Era serentak, lalu mereka segera melaksanakan tugas tersebut.
Ogen mulai membangunkan Zas dengan menampar-nampar pipinya.
"Apa yang terjadi dengan Zas?" tanya Reiga.
"Dia nyatanya adalah orang yang mencoba menculik anak-anak dengan orang-orang berjubah tadi," jawab Adara dengan nada serius.
"Akhirnya kau bangun juga," kata Ogen dengan nada dingin, matanya menatap Zas dengan tajam.
"SIALAN! APA YANG KAU INGINKAN?" teriak Zas dengan marah, matanya memancarkan kemarahan yang mendalam.
"Seharusnya aku yang bertanya seperti itu. Tapi sudahlah, sekarang jawab pertanyaanku!" seru Ogen dengan suara tegas.
"Aku menolak," balas Zas dengan keras kepala.
"Dari organisasi mana kau berasal?" Tanya Ogen, matanya menusukkan pandangan tajam.
"Kamu akan tahu nantinya, tapi tidak sekarang," kata Zas dengan senyum sinisnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Modest Knight
AcciónIni adalah kisah tentang upaya individu berumur 16 tahun bernama Reiga yang mempertanyakan struktur hierarki sosial. Di dunia yang terbagi dalam tiga tingkatan status: Prota yang berada di atas, Conta yang berada di tengah, dan Figu yang berada di b...