Akhir Ronde 2
Keduanya menutup mata, menarik napas dalam-dalam, dan saat menghembuskannya, mereka membuka mata kembali dengan penuh konsentrasi.
Dengan serempak, mereka melangkah maju, siap menyerang.
Blas melancarkan serangan pertama, pukulan beruntun yang cepat dari kedua tangannya mengarah langsung ke Araka.
Araka tidak tinggal diam. Ia membalas dengan tebasan vertikal beruntun menggunakan cakarnya mengarah langsung ke Blas.
Para penonton terdiam, terpukau melihat pertarungan sengit dengan serangan yang saling bertabrakan.
Serangan demi serangan terus beradu, hingga akhirnya mereka bertabrakan dalam benturan kuat.
Araka dan Blas mundur sejenak, bersiap melancarkan serangan berikutnya.
Araka bergerak lebih dulu, menerjang Blas dengan serangan cakar berbentuk X yang jauh lebih kuat dari sebelumnya.
Namun, serangan itu berhasil ditahan oleh Blas dengan tangan kanannya.
Apa?! Araka terkejut, matanya melebar saat melihat serangannya tertahan.
Dengan kekuatan penuh, Blas menghempaskan serangan Araka, lalu menghantam dada Araka dengan pukulan keras, membuatnya terpental ke belakang.
Araka bangkit dengan cepat, berlari menuju Blas dan menyerang dengan tebasan vertikal beruntun.
Blas merespon serangan tersebut dengan menahan dan menghindar.
Saat sedang menghindar, Blas menemukan celah untuk memblokir serangan Araka. Tanpa ragu, Blas memanfaatkan peluang itu, memblokir serangan beruntun Araka. Segera setelah itu, Blas melancarkan serangan balik dengan satu pukulan keras ke arah perut Araka.
Namun, Araka berhasil menangkisnya meskipun harus terdorong ke belakang oleh kekuatan tinju Blas.
Tanpa henti, Blas melanjutkan serangannya dengan pukulan bertubi-tubi, memaksa Araka untuk terus menangkis.
Namun, Araka yang terus diserang, membuat pertahanannya menjadi semakin melemah. Dengan cepat, Blas menendang cakar Araka yang sedang disatukan untuk bertahan. Tendangan Blas menghantam dengan kekuatan penuh, memecahkan pertahanan Araka.
Sial! Araka terkejut saat pertanahannya hancur.
Ini dia. Pikir Blas. Dia melanjutkan serangannya, memukul tubuh Araka secara beruntun, lalu memberikan satu pukulan keras di antara dada dan perut Araka, membuatnya terpental jauh ke belakang dan mengeluarkan darah dari mulutnya.
Blas, tak ingin menyia-nyiakan kesempatan, segera berlari menuju Araka dengan satu pukulan kuat, berharap untuk mengakhiri pertarungan.
Namun, meski terluka, Araka bangkit kembali. Ia mulai menyiapkan kuda-kudanya, siap untuk melawan kembali.
"Jangan memaksakan dirimu!" seru Blas, bersiap untuk melancarkan pukulan ke arah Araka.
"Aku tidak memaksakan diriku," sahut Araka.
Blas semakin mendekat. Namun begitu dia hendak menyerang, Araka dengan sigap menghindar sambil mencakar betis kaki Blas dengan cakar tajamnya.
Blas terkejut, wajahnya mencerminkan ekspresi kesakitan.
Tak berhenti sampai di situ, Araka menambahkan serangannya dengan menendang perut Blas menggunakan tendangan lutut yang kuat, membuat Blas terjatuh ke tanah.
Araka menodongkan cakarnya tepat di depan wajah Blas untuk mengakhiri pertarungan.
Suasana di arena menjadi hening, sebelum sorakan riuh dari pendukung Araka memecah keheningan.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Modest Knight
ActionIni adalah kisah tentang upaya individu berumur 16 tahun bernama Reiga yang mempertanyakan struktur hierarki sosial. Di dunia yang terbagi dalam tiga tingkatan status: Prota yang berada di atas, Conta yang berada di tengah, dan Figu yang berada di b...