Perbedaan Status
Saat memasuki ruang tamu, Ogen dan Kavila melihat Reiga duduk sendirian.
"Reiga, di mana Adara?" tanya Kavila.
"Bu Adara ke belakang," jawab Reiga singkat.
Beberapa saat kemudian, Adara kembali, dan sekarang mereka berempat duduk seperti sebelumnya.
"Apakah sedang terjadi sesuatu yang baik antara kalian berdua?" tanya Adara kepada Kavila dan Ogen.
Keduanya hanya diam dan mengangguk, memalingkan wajah mereka.
"Bagaimana menurutmu, Reiga?" tanya Adara sambil tersenyum.
Reiga segera melihat ke arah Kavila dan Ogen.
"Selamat," kata Reiga sederhana.
"Terima kasih," jawab Kavila.
Ogen mengangguk.
"Jadi, kita lanjutkan pembahasan tadi. Apakah benar kamu akan membawa anak-anak ke panti asuhan lain, Kavila?" tanya Adara.
Kavila berpikir sekali lagi, merasa bimbang.
"Itu tidak perlu," ucap Ogen.
"Kenapa?" tanya Kavila heran.
"Karena aku yang akan melindungimu dan orang-orang di panti ini," kata Ogen, mengubah kebingungan menjadi kehangatan.
Adara menilai situasi dengan serius. "Bagus, Ogen, tapi meskipun kamu kuat, itu tidak berarti kamu bisa melakukannya sendirian," ujarnya.
"Aku tahu itu. Makanya untuk saat ini kau yang akan membantuku," kata Ogen, sambil menatap Reiga.
"Aku tidak keberatan, tapi aku khawatir akan merepotkanmu," ujar Reiga.
"Itu tidak benar, kamu akan sangat berguna dengan analisamu," jelas Adara.
"Dan jangan lupakan keahlianmu dalam bertarung!" seru Kavila.
"Hm? Sepertinya kalian berdua sangat mempercayainya," komentar Ogen.
"Kami mempercayainya bukan tanpa alasan," ungkap Adara.
"Maaf, saya izin untuk membereskan beberapa barang," kata Reiga.
"Aku ikut," kata Ogen.
"Aku juga," serentak Adara dan Kavila.
"Bu Adara istirahat saja!" seru Reiga.
"Begitu juga kamu," ujar Ogen kepada Kavila.
Reiga dan Ogen segera mengambil beberapa barang yang tadi dibawa oleh orang-orang berjubah.
"Hoi!" seru Ogen memanggil Reiga.
"Ada apa?" balas Reiga.
"Jangan ceritakan diriku yang tadi kepada siapapun!" pinta Ogen.
"Tidak akan. Lagipula tidak akan ada yang percaya akan hal itu," kata Reiga.
"Begitu ya. Kalau boleh tahu, apa pendapatmu tentang sistem status?" tanya Ogen, membuka pintu diskusi.
"Sistem yang tidak adil," ungkap Reiga, membuka jendela pandangan kritis.
"Aku setuju, sejujurnya aku juga tidak menyukai sistem semacam ini," ujar Ogen, mengungkapkan ketidaksetujuannya.
"Cukup mengejutkan bahwa seseorang dengan status yang tinggi berkata seperti itu," komentar Reiga.
"Aku mendapatkan status ini karena keturunan, bukan dari berusaha sejak awal. Tidak seperti status lainnya, status Prota dari kalangan bangsawan sejak awal sudah mendapatkan pelatihan, serta perlakuan dan ilmu yang di lebihkan dari status lain," cerita Ogen.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Modest Knight
ActionIni adalah kisah tentang upaya individu berumur 16 tahun bernama Reiga yang mempertanyakan struktur hierarki sosial. Di dunia yang terbagi dalam tiga tingkatan status: Prota yang berada di atas, Conta yang berada di tengah, dan Figu yang berada di b...