Sebuah Perkiraan
Hari libur telah tiba. Di ruang tamu panti asuhan, Kavila, Ogen, Reiga, dan Adara berkumpul.
"Sekarang aku akan membagikan informasi yang terkait dengan Zas," ujar Adara dengan serius.
"Lalu hukuman apa yang diberikan kepadanya?" tanya Ogen tanpa basa-basi.
"Saat ini dia sedang dipenjara," jawab Adara.
"Baiklah, kalau begitu lanjut ke pembahasan awal!" seru Ogen, memberi isyarat untuk melanjutkan.
Adara melanjutkan penjelasannya, "Zas terbukti terlibat dengan organisasi yang menyerang sekolah dan bahkan melakukan serangan di panti asuhan untuk tujuan yang gelap. Ia berusaha menjual anak-anak dan barang berharga, termasuk mengincar sertifikasi panti asuhan untuk dijual ke Kerajaan Suba, tempat Ogen berasal."
"Lalu, apakah sudah ketemu di mana tempat organisasi tersebut berada?" tanya Ogen, mencoba menggali lebih dalam.
"Sayangnya, kami belum mendapat informasi tersebut," jawab Adara.
"Mereka berusaha tampil biasa-biasa saja, melakukan aksi di tempat-tempat umum tanpa terdeteksi. Bayangkan seorang pengusaha membawa barang dagangannya. Mereka bisa menyelundupkan barang terlarang lewat jalur itu tanpa dicurigai," ucap Reiga, menjelaskan observasinya.
Semua mata sekarang tertuju ke arah Reiga.
"Bagaimana kau akan menjelaskan detailnya?" tanya Ogen.
"Dan kenapa tidak bisa dicurigai?" tanya Kavila.
"Ada beberapa kemungkinan. Pertama, mereka mungkin memiliki sertifikasi palsu dari seorang bangsawan atau sertifikasi asli dari bangsawan yang terlibat dalam organisasi. Kedua, orang yang memeriksa barang tersebut bisa jadi bagian dari organisasi atau mendapat perintah dari atasannya yang terlibat dalam organisasi," jelas Reiga.
"Aku ingin tahu, dari mana kau bisa mendapatkan kesimpulan seperti itu?" tanya Ogen.
"Sinero, bangsawan yang terlibat, suka akan kekuasaan dan kekayaan. Mungkin ada orang berstatus Prota di dalam organisasi. Itu menjelaskan mengapa organisasi itu begitu besar," jawab Reiga.
Informasi ini membuat semua orang di ruang tamu panti asuhan terdiam sejenak.
"Ada satu tempat yang mungkin akan mereka serang selanjutnya," ujar Reiga, mencuri perhatian semua orang.
"Dimana itu?" tanya Adara.
"Di penjara pusat yang berada di sebuah pulau yang tidak jauh dari kerajaan Hindora yang berada di wilayah selatan," jawab Reiga.
"Kenapa di penjara? Bukankah mereka mengincar anak-anak?" tanya Adara.
"Mereka menciptakan kesan agar kita memusatkan perlindungan pada anak-anak. Namun, sebenarnya mereka akan menyusup dan menyerang tempat lain. Dan itu adalah penjara pusat yang selama puluhan tahun tidak pernah diserang karena penjagaannya yang sangat ketat. Namun, sekarang keamanannya semakin menurun. Terlebih lagi pasukan di sana sudah berkurang karena dikirim untuk menjaga kota," jelas Reiga.
"Jadi kita harus mengirim lebih banyak pasukan untuk memperketat penjagaannya!" usul Ogen, bersiap bertindak.
"Mungkin itu hanya umpan. Mereka akan memanfaatkannya untuk menyerang penjara biasa di kota-kota kerajaan. Mungkin tujuan mereka bukan hanya di penjara pusat saja. Jadi ada kemungkinan dengan menarik banyak pasukan kriminal dari penjara pusat, mereka bisa menciptakan kekacauan di kota-kota kerajaan," kata Reiga.
"Bagaimana kita menggagalkan rencana mereka jika itu terjadi?" tanya Adara.
"Untuk sekarang, sudah terlambat. Kemungkinan pasukan mereka sudah berada di dalam penjara," kata Reiga.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Modest Knight
ActionIni adalah kisah tentang upaya individu berumur 16 tahun bernama Reiga yang mempertanyakan struktur hierarki sosial. Di dunia yang terbagi dalam tiga tingkatan status: Prota yang berada di atas, Conta yang berada di tengah, dan Figu yang berada di b...