Kereta masih terus melaju walaupun di luar mulai tampak gelap, Helen membangunkan ku.
"Bangun Emily, sepertinya sebentar lagi kita sampai."
Dengan malas aku membuka kedua mataku, rasanya aku baru saja tertidur kenapa sudah sampai saja sih? Aku tidak akan bangun kalau kereta yang kita naiki tidak benar-benar berhenti.
"Aneh, sepertinya kita belum sampai Hogwarts. Terlalu cepat untuk sampai ke Hogwarts sekarang." Aku tidak tahu harus membenarkan perkataan Galia atau tidak aku kan baru saja bangun.
"Kalau sudah benar-benar sampai bangunkan aku."
"Hey, Emily! Seharusnya kamu tidak tidur dulu, bagai mana kalau sesuatu terjadi?!" Kini Anabel mengguncangkan tubuhku dengan kuat. Terpaksa aku kembali membuka mataku.
"Apa ada masalah dengan keretanya?" Kini Delia ikut berkomentar khawatir.
"Iya, itu hal yang paling mungkin. Kalau memang ada masalah dengan keretanya masinis pasti sudah menanganinya, jadi tidak ada yang perlu kita khawatirkan." Ayolah orang-orang biarkan aku tidur, jangan terlalu membesar-besarkan hal seperti ini deh. Kelian jadi seperti Tommy saja.
Tiba-tiba lampu di bilik kami berkedip-kedip, dan perlahan padam.
"Apa yang terjadi?" Suara Anabel terdengar panik.
"Jangan ada yang bergerak!" Perintahku yang mulai menarik kembali kesadaranku.
Kereta ini sangat gelap, kami tidak bisa melihat satu sama lain. Kalau saja bukan malam hari mungkin tidak akan jadi segelap ini.
"Sebentar, biar aku cek keadaan di luar." Karna aku berada di posisi paling dekat dengan pintu aku membuka pintu bilik kami dan menolehkan kepala keluar.
Sepertinya seluruh gerbong mati lampu, aku dapat mendengar suara anak-anak lain yang mempertanyakan apa yang sedang terjadi.
Kira-kira apa ya yang akan terjadi. Ini sebuah cerita film, hal seperti ini tidak mungkin tejadi tanpa makna. Kalau ini sudah memasuki awal konflik dalam film aku harus berhati-hati agar tidak merusak alur cerita.
"Semua gerbong mati lampu, aku yakin masinis akan menanganinya. Kita hanya perlu menunggu." Kataku setelah kembali menutup pintu.
"Aku rasa kita harus berpegangan, khawatir salah satu dari kita di culik hantu." Saran Delia yang menurutku tidak masuk akal.
"Tidak ada hal semacam itu, tidak ada yang akan menculik kita, kita akan baik-baik saja."
"Hey, apa maksud mu?! Setidaknya kita harus berjaga-jaga. Kamu paling dekat dengan pintu, kalau memang ada seseorang yang masuk untuk menculik kita kamulah yang akan jadi sasaran utama."
"Aku tidak takut, karna aku tahu hal itu tidak akan terjadi." Aku rasa mereka sudah saling berpegangan tangan. Hanya aku satu-satunya dalam bilik ini yang tidak memegang apapun.
Dari pada itu ada hal yang lebih penting untuk aku pikirkan. Aku harus mengingat filem yang mana ini, karna aku tidak ingat urutan dari film ini. Coba aku ingat-ingat lagi, aku harus mengurutkan hal-hal besar atau yang bersangkutan dengan Potter. Formulir ke Hogsmeade, para kementrian sihir yang melindungi Potter, kereta yang tiba-tiba berhenti dan gelap. Sebenarnya apa yang sedang dan akan terjadi, ayo berpikir! Berpikir!
"Hanya perasaanku saja, atau memang saat ini suhunya terasa sangat dingin?"
"Helen benar, aku juga mulai kedinginan." timpal Delia sependapat dengan Helen, dan sepertinya yang lain juga seperti itu aku pun mulai merasakan dingin yang menusuk sampai tulang.
"Apa musim dingin datang mendadak?"
Dingin sekali. Aku mulai memeluk diri sendiri karna saking dinginnya. Ini tidak wajar, apa yang sebenarnya terjadi–
KAMU SEDANG MEMBACA
Si Paling Hogwarts
FanfictionWelcome back Emily! Siapa sangka ternyata perjalanan Sarah AKA Ara di dunia Harry Potter belum selesai. Ia kira setelah menyelesaikan cerita pertama dari seris film terkenal itu ia akan bisa kembali ke kehidupannya yang normal. Tapi ternyata itu tid...