satu... dua... tiga... mulai!

153 30 0
                                    

Ini pertama kalinya aku memasuki ruang guru, atau mungkin aku pernah tapi lupa saja. Tempat ini sepi hanya ada profesor Snape yang duduk di tempatnya menatap rombongan murid yang masuk ke ruangan tersebut.

Permisi profesor, kalau saya boleh mengganggu saya ingin mengusir anda dari tempat ini. Mau dengan cara kasar atau cara tirani? Ah, andai aku bisa mengatakan itu langsung padanya.

"Biarkan saja Lupin." Katanya saat anjing hendak menutup pintu ruangan. "Aku lebih suka tidak menyaksikan ini."

Heh, apa maksud perkataannya itu?

Seperti tahu dia tidak di inginkan di ruangan ini Snape bangkit dari duduknya, melewati kami menuju pintu keluar. Tapi dia tidak langsung keluar, saat ia tepat di ambang pintu dia berbalik dan berkata…

"Mungkin sudah ada yang memperingatkan mu, Lupin. Tapi di kelas ini ada Neville Longbotten, ku sarankan kau jangan memberinya tugas yang sulit. Kecuali miss Granger mendesis kan petunjuk di telinganya."

Bagus sekali, mengikis mental murid dengan sangat intens. Anda memang guru yang sangat luar biasa profesor Snape (luar biasa dalam artian lain). Lihat lah si malang, culun, cupu, cebol, bau tengik itu wajahnya merah seperti kepiting asam manis.

"Aku justru berharap Naville akan membantuku." Kata Lupin. "Dan aku yakin dia dapat melakukannya dengan baik."

Wow, aku terkesan. Positif sekali profesor satu ini, tapi perlu aku ingatkan jangan terlalu berharap pada Longbotten satu ini. Ini masih tahun-tahun awal, kalau sudah tahun terakhir aku sarankan kalian memujanya.

Wah, aku merasa seperti jadi peramal. Sepertinya aku memiliki bakat di meramal, bagai mana kalau aku menciptakan hubungan yang baik dengan profesor mata besar itu. Ah, tapi tidak jadi deh, aku tahu dia profesor tapi dia terlihat dungu.

"Nah." Anjing menarik perhatian semua anak setelah Snape menutup pintu ruang guru. Ia berdiri di damping sebuah lemari pakayan yang cukup besar, tiba-tiba lemari itu berguncang membuat hampir semua, termasuk aku, meloncat mundur karna terkejut.

Yakinkan aku kalau makhluk di dalam sana tidak mungkin keluar begitu saja!

"Gagang pintunya, lemari itu seperti ingin membuka." Bisik Alex yang kebetulan ada di sampingku.

Heh, serius lu?! Jangan becanda, beneran gak lucu pe'a!

"Jangan khawatir, ada Boggart di dalam sini."

Yaa justru itu yang aku khawatirkan, bodoh!

"Boggart menyukai tempat tertutup yang gelap." Dia mulai menjelaskan. "Lemari pakaian, kolong tempat tidur, lemari perabotan di bawah tempat cuci piring– aku pernah menemukan Boggart yang tinggal di dalam jam besar berdiri. Yang ini di pindah ke sini kemarin sore, dan aku meminta persetujuan kepala sekolah agar para guru meninggalkan ruangan ini agar aku bisa mengajarkan murid-murid kelas tigaku praktek.

"Jadi Pertanyaan yang harus kita ajukan pada diri sendiri adalah, apa itu Boggart?"

Dengan penuh semangat Granger langsung mengacungkan tangannya tinggi-tinggi. Tidak seperti kelas Snape, kali ini kamu bisa menjawab dengan bebas dan santai nona Granger.

"Boggart adalah pengubah bentuk." Katanya. "Dia akan mengubah bentuknya menjadi apa saja yang paling kita takuti."

"Aku tidak bisa memberikan definisi yang lebih baik dari itu." Si anjing ini terlalu memuji muridnya, lihat lah betapa bangganya Granger mendengar itu.

Anjing ini pun mulai menjelaskan lebih lanjut tentang apa itu Boggart dan membiarkan Potter menjawab beberapa pertanyaan nya dengan benar. Aku tidak menyimak apa yang dikatakannya, aku sudah beberapa kali menonton film ini, informasi itu seperti berkarat di kepalaku.

Kalau kamu lupa tonton saja lagi filmnya, jangan berharap aku akan berbaik hati menjelaskan ulang apa itu Boggart. Karna itu tidak akan terjadi.

Aku siap dengan tongkat di tanganku, aku sudah mahir merapalkan mantra itu jadi ini akan mudah. Aku harus tenang, ingat bayangkan hal lucu saat Boggart itu ada di hadapanku, kira-kira akan jadi seperti apa ya Boggart itu di hadapanku. Aku tidak pernah benar-benar memikirkan apa yang aku takuti sih.

Tiba-tiba suara tawa satu kelas membuatku terkejut, mereka baru saja menertawakan Longbotten yang mengaku takut kepada profesor Snape. Wajar saja sih, aku kalau jadi dia juga sepertinya akan merasakan hal yang sama.

Tidak seperi murid-muridnya yang tertawa mendengar apa yang Longbotten katakan, si anjing ini justru memasang wajah seriusnya. Tampaknya ia sedang mencari tahu bagai mana cara menghilangkan sisi menyeramkan Snape bagi Longbotten.

"Profesor Snape… hem… Neville, kamu tinggal bersama nenekmu bukan?"

"Eh– iya." Katanya gugup. "Tapi saya juga tidak ingin Boggart itu menjadi nenek saya."

"Tidak, tidak. Kamu salah paham." Kata anjing tua itu sambil tersenyum. "Bisakah kamu memberitahu kami pakaian apa yang biasa nenekmu pakai?"

Si dungu itu terlihat heran tapi tetap menjawabnya. "Iya, selalu topi yang sama, topi tinggu dengan burung nasar di atasnya. Gaun panjang… biasanya hijau, dan terkadang syal rubah."

"Dan tas tanga?" Pancing profesor anjing.

"Merah besar."

"Baiklah." Orang satu ini tampak sangat bersemangat. "Bisakah kamu melihat pakayan itu dengan jelas, Neville? Bisakah kamu melihatnya dalam pikiranmu?"

"Ya…" katanya tetap dengan wajah ragu-ragu.

Andai aku bisa menasihati anak itu untuk tidak ragu-ragu atau terlihat culun. Dia akan menjadi pahlawan di akhir cerita ini, tidak seharusnya dia menunjukkan sikap culun ini terus.

"Baiklah Naville, aku ingin kamu melakukan persis seperti yang aku katakan padamu." Kata Lupin sesaat setelah ia membisikan sesuatu ke telinga anak itu.

Trik apa yang si anjing ini bisikan pada Longbotten? Aku juga mau trik rahasia menghadapi Boggart! Sayangnya aku berada jauh di belakang, jadi aku tidak begitu jelas mendengar pembicaraan mereka.

Kelas hari ini benar-benar ramai karna semua anak tahun ketiga berkumpul di satu ruangan yang menurutku cukup besar.

Aku sempat melihat ke sekitar dan tidak menemukan satupun yang aku pikir akan Emily kenal, ternyata pergaulan anak ini kurang jauh ya.

"Saat Boggart itu keluar dari lemari itu, Neville, dan melihatmu, dia akan mengambil wujud profesor Snape. Dan kamu akan mengangkat tongkatmu begini–" Lupin menunjukkan cara memegang tongkat pada Longbotten. "–dan berseru 'Riddikukus' dan berkonsentrasi penuh pada dandanan nenekmu. Jika semua berjalan lancar profesor Boggart Snape akan dipaksa mengenakan topi nazar, gaun hijau dan tas tangan merah besar "

Mendengar itu yang lain tertawa keras, apa mereka sudah lebih dulu membayangkan penampilan Snape dengan OOTD nenek-nenek?

"Kalau Neville berhasil, Boggart itu mungkin akan mengalihkan perhatiannya pada kita. Secara bergantian." Kini dia memperingatkan kami agar berhati-hati, maksudnya agar tidak berakhir sial seperti Potter nanti.

"Aku minta kalian memikirkan sebentar apa yang paling membuat kalian takut, dan pikirkan bagai mana kalian memaksa hak itu menjadi konyol."

Kelas hening sesaat, semua memikirkan apa yang paling membuat mereka takut dan bagai mana mengatasi kengerian tersebut.

Apa yang paling membuatku takut? Butuh waktu cukup lama bagiku untuk menentukan apa yang paling aku takuti di dunia ini. Aku tidak menemukan apa pun di dalam kepala ini, entak karna di dalam terlalu kosong atau– entahlah, itu satu-satunya kemungkinan yang aku punya.

"Semua siap?" Si anjing bertanya di saat aku bahkan belum menemukan apa pun di dalam otak ini.

Gila apa semua sudah menemukan apa yang mereka takuti? Aku masih belum menemukan satu pun, entah aku yang terlalu banyak takut akan sesuatu atau memang aku adalah manusia paling pemberani di dunia.

"Baiklah, Neville. Dalam hitungan ketiga." Semua mundur menjauhi Longbotten bahkan Potter pun begitu, merek memberikan ruang agar Boggart itu dapat melihat Neville dengan cukup jelas.

"Ok, semua siap!"

Hoho, tentu saja. Aku sudah siap semenjak Emily lahir, seolah ini adalah tujuan Emily hidup.

"Satu… dua… tiga… mulai!"

Si Paling HogwartsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang