menghadapi Boggart dan ramalan Alex

52 13 1
                                    

Jujur aku tidak tahu apa yang aku rasakan, apakah ini rasa takut. Mungkin ini adalah Another level of fear!

Aku melihat seseorang di ujung ruangan ini. Dia menangis, terduduk lemah membelakangi ku dan menangis tersedu-sedu. Apa yang dia lakukan di sana? Kenapa dia ada di ruangan ini? Apa itu Boggart?

Aku tidak mengerti apa yang aku lihat tapi aku merasakan takut. Duduk di lantai, berambut panjang (sebahu lebih mungkin), menangis itu sudah pasti bak kunkun kalau bukan bak kunkun pasti teh ngesot! Anjir kan apa gua bilang! Yang muncul pasti itu.

Tidak! Tidak ada waktu untuk memikirkan hal ini, aku harus mengalahkan Boggart itu!

Dengan tangan gemetar ku aku mengangkat tongkatku dan mengarahkannya pada punggung orang itu. Mantranya... ah, bagai mana aku bisa lupa!

Fokus Emily! Jangan biarkan Boggart itu mempengaruhi mu!

Aku melangkah mendekatinya berusaha melawan rasa takutku.

"R-riddikulus..."

Tidak mempan.

"Riddikulus..." masih saja tidak mempan.

"Riddikulus!" Sial kenapa mantranya tidak mempan?! Bagai mana ini?

Aku harus memikirkan hal konyol! Memangnya apa yang bisa membuat bak kun-kun terlihat konyol?!

Tangis orang itu terdengar makin memilukan, dia mulai meraung-raung seperti orang yang benar-benar terluka, suara itu menggema di telingaku. Sekitarku pun mulai terasa gelap seolah ada yang hendak menelanku ke dalam kegelapan abadi siapa yang  berani-beraninya menarik ku masuk ke dalam kegelapan tanpa batas ini?!

Bagai mana ini? Apa aku akan kalah dengan Boggart? Telingaku mulai mendengung, "...mily" satu-satunya yang dapat aku dengar hanya suara tangisan anak itu. Dia seperti mencoba merasuki ku.

Apa-apaan ini!? Kenapa sekarang tubuhku jadi terasa kaku? Aku tidak dapat menggerakkan tanganku! Tongkat di tanganku pun terjatuh tanpa aku dapat mengambilnya kembali. Kenapa tubuhku tidak ingin berkontribusi?!

"Riddikulus!"

Kesadaranku kembali saat aku melihat Lupin berdiri tepat di depanku, sosok menangis itu juga sudah menghilang berganti dengan bulan yang perlahan menjadi serpihan debu.

Aku melihat sekitar seperti orang Ling-lung, "apa yang terjadi?"

"Aku khawatir saat kamu begitu lama di dalam sini, jadi aku memutuskan masuk melihat keadaan mu." Lupin mengambilkan tongkatku.

Selama itu kah aku di dalam sini? Aku tidak menyadarinya.

"Apa kamu baik-baik saja?"

"Entahlah, kepala saya sedikit pusing." Aku memegangi kepalaku, rasanya benar-benar aneh. Aku ingin muntah.

"Makanlah, ini akan membuatmu merasa lebih baik." Katanya sambil menyodorkan sepotong coklat padaku.

Dia selalu membawa coklat kemanapun dia pergi ya. Dia se-cinta itu dengan coklat, asal jangan memakannya dalam wujud werewolves mu saja.

Aku memakan coklat yang dia berikan. "Apa saya tidak lulus ujian ini?"

"Kamu mengawali ujian ini dengan baik, kamu hanya gagal di bagian ini. Aku bisa mempertimbangkannya lagi, memang tidak semua orang dapat menangani ketakutannya. Sebaiknya kita segera keluar dari sini."

Kami pun keluar dari peti itu, dan ternyata tidak ada siapapun di luar sana. Sepertinya semua sudah kembali ke kastil, aku pikir Delia akan menunggu ku selesai, dasar penghianat!

Si Paling HogwartsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang