Terasa begitu berat ketika dirinya masuk ke ruang pribadinya, dimana gadis pengkhianat itu berada. Ketika masuk dilihat Harin yang duduk dan dijaga oleh Eunseo.
Dirinya mengkode Eunseo agar meninggalkan mereka berdua. Saat Eunseo hendak melewati nya, bahunya ditepuk pelan.
"Bicarain pelan-pelan dengannya." Bisik Eunseo, kemudian meninggalkan mereka.
Hening. Hanya helaan napas dari Sooji, dan wajah Harin yang tak mengenakkan.
"Harin."
"Jangan sebut nama gue, pembunuh."
Pembunuh? Seharusnya dirinya sudah biasa dengan kata-kata itu, tapi entah mengapa saat itu keluar dari mulut Harin rasanya menyesakkan. Padahal, dia tak boleh begini.
"Dia jahat, Harin. Aku gak bisa kalau biarin dia hidup.." Seru Sooji dengan suara yang serak.
"Tapi, kakek Hyun Joong satu-satunya yang anggap gue. Bukan ayah ataupun ibu tiri gue. Dia orang yang ambil gue dari jalanan!" Seru Harin sembari berdiri dan menunjuk-nunjuk wajah Sooji.
"Kamu cuman anggap dia? Lalu aku apa?"
Gadis itu diam tapi langkahnya mendekati Sooji. "Lo mudah ketipu, Ji. Bukannya dari awal kita memang musuh? Tapi Lo jatuh ke tangan gue."
Diam-diam Sooji mengepalkan tangannya, "semua perasaan kamu, semua tingkah laku kamu yang seakan cinta sama aku. It's all fake?"
Suara terkekeh meluncur dari bibir itu, bibir yang selalu ia idam-idamkan. Bibir yang selalu mengeluarkan kata-kata khawatir akan dirinya. Sekarang bukan itu lagi yang terlempar.
"Ya. It's all fake! Kenapa? Mau bunuh gue juga?" Harin mengusak rambut nya kebelakang.
Sooji menggeleng, dan tertawa tak percaya. "Permainan berakhir, Harin. Kalau ini mau kamu, we're over."
Tidak. Dia tak ingin melukai, ataupun membunuh gadis di depannya. Jujur, hatinya sudah sangat terbuka, dan memang dirinya terjatuh begitu dalam ada gadis itu. Tapi, Its over.
_-_-_-_
Kembali dirinya ke rumah. Sepi. Ia tahu sang ayah pergi ke luar kota. Dan yang sekarang ia khawatir kan adalah Jaeun. Tangannya yang membawa map, menyusuri setiap ruang.
Dan kakinya berganti melihat Jaeun yang tergeletak di ruang makan. Tubuh diikat, dan pingsan.
"Jaeun! Bangun! Jaeun!!"
Sooji berusaha membangunkan Jaeun. Dan membuka tali yang mengikat Jaeun menggunakan pisau. Tak lama akhirnya Jaeun terbangun.
"Eh.. Sooji! Akh aduh." Sedikit meringis Ja Eun meraba tengkuk nya.
Sooji membantu untuk Ja Eun terduduk di lantai, "pelan-pelan, anjir."
"Oh iya, Ji! Harin. Tadi ada penyusup, Harin gimana gak papa kah dia?" Agak panik Ja Eun dengan wajah khawatir. "Mana aku gak liat wajahnya siapa, terus Harin kemana?"
Mendengar itu membuat nya terdiam, lalu Sooji membuka bibirnya. "Dia orangnya. Harin adalah orang yang mukul Lo. Gadis itu gak pernah tobat."
Senyum getir tersampir di wajah Sooji. Ja Eun yang terperangah mendengar itu hanya bisa diam.
"Ji, ka.. kamu gakpapa?"
Gadis itu ikut terduduk di samping Ja Eun, kedua tangan nya memeluk lututnya. Dan dengan gelengan pelan, menjawab, "Aku kenapa-kenapa, Jaeun. Aku bodoh."
KAMU SEDANG MEMBACA
Just You and Me [End]
RomantikTransmigration Books #2 *Beberapa bagian diambil dari drama asli* Kim Bona, seorang pengusaha terkenal, dan memiliki suatu organisasi mafia rahasia yang terkenal. Hanya memiliki sepupunya, yaitu Eunseo. Bona tak menyangka dirinya akan mati, dan berp...