Prolog

4K 197 4
                                    

DOR!

DOR!

Tembakan demi tembakan terdengar di ruangan itu. Hanya ada dirinya dan beberapa anak buahnya, juga musuhnya yang tersembunyi.

Dirinya terjebak. Merasakan sesak yang luar biasa saat satu persatu anak buah nya jatuh. Tapi ia tetap bertahan dengan selongsong peluru yang terus ditembakkan ke arah yang memungkinkan.

"Bona! Ayo kita pergi dari sini!"

Matanya yang semula terpaku menjadi sadar, dan ikut berlari mengikuti wanita yang tak lain adalah sepupunya, Eunseo. Wajah mereka yang tertutupi masker tak akan bisa membuat musuhnya tahu siapa identitas mereka.

"Bantuan hampir tiba, kita harus keluar!" Seru Eunseo, membuat Bona hanya mengangguk. Dan dengan menggenggam erat pistol yang tinggal satu-satunya.

DOR!

Hanya tinggal satu langkah menuju gerbang keluar. Tapi satu tembakan peluru lolos tepat ke jantung Bona. Membuat Eunseo berteriak.

"Bona!"

Kegelapan pada akhirnya menyelimutinya. Matanya memberat. Hanya suara baku tembak dan dengungan yang terakhir tertangkap telinganya. Juga isakan dari Eunseo.

"Bona.. kita selamat, bantuan udah datang. Ku mohon bertahan lah, kita selamat! Hiks.."

Namun, mata itu tertutup untuk selamanya.

_-_-_-_

Nafasnya mulai memburu dan dadanya bergerak turun naik. Dua orang yang berada di sebelah nya terkejut dan salah satunya buru-buru keluar untuk memanggil dokter.

Detak jantung yang tiba-tiba naik dengan signifikan. Saat dokter datang dan menyadari bahwa dia telah sadar dari koma selama dua minggu.

"Si.. siapa kalian?" Tanya nya dengan lirih, dan serak, ia tak tahu siapa orang-orang yang berada di sekitarnya. Seorang laki-laki paruh baya dan anak gadis SMA yang tampak datar namun menunjukkan reaksi khawatir.

"Sooji.. kamu gak ingat Ayah, sayang? Ini ayah."

"Aku.. aku Myeong Ja eun, Ji.."

Mereka tampak sedih saat melihat gadis depannya tampak tidak mengingat mereka.

"Saya tidak mengenal kalian."

Just You and Me [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang