39. Bonus Chapter 4 : True Ending

1.4K 93 39
                                    

Mereka kini sedang berkumpul, setelah fitting baju di butik, Bona dan Doah diundang ke apartemen Harin. Dimana dirinya menjual rumah Baek, setelah mendapatkan semua warisan nya atas bantuan Bona.

Ya, dia tak ingin tinggal disana, terlalu banyak kenangan yang menyakitkan. Jadi dia memilih menjual nya, dan membeli apartemen.

Kini delapan orang sedang menyiapkan minuman, dan telah membawa cemilan untuk menonton film bersama. Karena mereka tahu, bahwa kelulusan di depan mata, pasti sulit untuk bertemu secara leluasa seperti ini.

"CHEERS!" Terdengar suara dentingan gelas bersamaan, dan mereka minum.

Bona berdecak, rasanya ia sudah lama tak menikmati masa mudanya, terlebih menikmati kebersamaan ini. Kini mereka menonton film horor dengan seksama.

Mereka seperti berpasangan, selimut masing-masing untuk berdua. Ups, Bona sebenarnya menahan gugup, ketika Doah mengambil duduk di pangkuan nya.

"Takut~" cicit sang gadis yang menyembunyikan wajahnya di leher Bona. Membuat Bona menggigit bibir bawahnya, dan mengelus punggung Doah.

"Sayang, belum ada loh hantunya, kamu udah takut," bisik Bona, matanya menatap yang lainnya, tapi matanya membulat menatap dua sejoli yang terlihat aneh.

Yerim dan Ji ae, ia baru sadar, kalau mereka berdua sedekat itu. Yerim merangkul lengan Ji ae dan menyandarkan kepalanya di bahu gadis berkacamata itu.

Harin menggigit bibir bawahnya saat filmnya sudah mulai menakutkan. Sooji yang merangkul nya menggunakan tangan kanan, tangan kirinya menutup matanya, walau agak mengintip sedikit.

Sedangkan, Jaeun mengunyah popcorn dengan hikmat, Jaehyeong yang membaringkan kepalanya di paha Jaeun hanya berkedip pelan.

"Sayang, ayo hadap depan.." suara Bona sedikit serak, dan memindahkan tubuh Doah di pangkuan nya menghadap depan, dan memeluk nya dari belakang.

"Ung.." Erang Doah ketika dia di hadapkan ke depan matanya memacu filmnya.

Dan. BAA!

"AARGH!" Teriak semuanya kaget, kecuali Bona. Tentu ia sudah bersiap akan jumpscare itu. Tapi yang membuat nya tak fokus adalah Doah yang terus bergerak tak tenang di pangkuannya, tubuhnya bergetar takut.

"Sayang, hantunya jelek, serem lagi," Oceh Doah yang menyembunyikan wajahnya di dada Bona.

"Gak pernah self-love dia, jadi jelek, sayang."

"Huee.. hantunya jelek! Hantunya jelek!" Rengek Doah, membuat Bona panik. Film pun di jeda oleh Harin.

Bona berdeham menatap semuanya, "Rin.. ini gimana cara nenanginnya?"

Harin dan Sooji saling bertatapan. Harin yang menahan tawa, menjawab, "udah bawa aja cuddle, tuh, ada kamar tamu."

Ia sekarang tau, jika Doah sebenarnya sangat takut terhadap film Horor. Bona menggendong Doah ala koala.

"Yaudah, gue pinjam kamar nya ya, Rin."

"Silahkan silahkan." Harin senyum-senyum sendiri.

Bona pun melangkah ke arah kamar yang ditunjuk, masih membawa Doah dalam gendongannya. Tangan Doah merangkul leher Bona begitu erat, dan sedikit menggesekkan hidung nya di leher Bona. Nyaman.

Begitu pintu tertutup, enam orang yang tersisa buru-buru mendekati pintu itu, dan menempelkan telinganya ke pintu.

_-_-_-_

Gadis berkacamata yang ada di gendongan nya itu dibiarkan terbaring di atasnya. Perlahan Bona melepaskan kacamata gadisnya, dan meletakkan kacamata itu di meja samping tempat tidur.

Just You and Me [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang