Matanya menuju pada pintu di depannya, dengan khawatir melihat cahaya penanda di atas pintu itu, ruang operasi. Tubuh nya sedari tadi tidak bisa diam, mengotak-atik handphone nya menghubungi sang kakak, namun tak ada balasan. Nomor itu tidak aktif.
Gadis di sebelahnya pun sedari tadi mengusap rambutnya lembut. "Sooji.. kamu jangan panik.." katanya dengan suara bergetar.
Sooji, dirinya menoleh pada gadis itu, "tapi, Rin. Gara-gara aku.. gara-gara aku, Doah-"
Harin meletakan jari telunjuk nya dibibir Sooji, dan menggeleng. "Jangan salahin diri kamu, kita gak tau kejadiannya bakal kayak gini. Dan aku yakin, Doah juga tau itu, sayang~"
Helaan napas terdengar, tangan nya mengelap bekas air matanya, lalu menatap Harin dengan tulus. "Kamu selalu buat aku tenang, makasih sayang.."
Teman-teman Sooji hanya dapat diam tak berkutik walaupun Ji ae merengut, dia hapal betul plat nomor itu. Terasa familiar. Yerim yang ada di sebelah Ji ae memerhatikan gadis itu.
"Ji ae.. kamu kenapa?" Bisik Yerim di telinga gadis berkacamata itu.
Ji ae mendongak menatap Yerim, tangannya mengambil handphonenya dan mengetik plat nomor yang diingatnya. Lalu menunjukkan nya pada Yerim.
"Kamu tau plat nomor siapa ini?" Tanya Ji ae. Membuat atensi yang lainnya menoleh pada gadis itu.
Yerim mengambil handphonenya dan menatap plat nomor itu. Diikuti Jaehyeong, Jaeun, Sooji, dan Harin. Dilihat lebih teliti.
"Inikan.." gumam Harin.
_-_-_-_-_
Tangan itu terulur dengan pistol digenggaman nya, matanya tertuju pada seseorang dibalik pilar itu, dia merasa ragu sebenarnya untuk menembak laki-laki paruh baya itu.
Mengingat Harin, apakah dia akan terima jika dirinya kembali membunuh keluarga Baek. Dia jadi ingat Baek Hyun Joong yang dibunuh nya, sampai Harin nampak frustrasi.
"Tua bangka, keluar lah." Ucap gadis itu masih tetap menodongkan senjata, sambil melangkah mendekat.
Laki-laki itu mengepalkan tangannya matanya menelusuri setiap sisi bangunan itu agar tahu bagaimana caranya ia keluar dari sarang The Clown ini.
"Itu dia!" Teriak Bona. "Cepat tangkap!"
Laki-laki itu terkejut saat dia dilihat, padahal baru saja ia bergerak.
"Ah sial." Kakinya berlari menjauh dari orang-orang yang mengejarnya. Bona melihat dari tempat nya berdiri.
"Jangan biarkan dia lolos," desisnya. "Bawa dia dalam keadaan hidup, Sunghwa."
Sunghwa yang berdiri di sampingnya langsung menunduk hormat. "Siap, nona Kim."
Eunseo sedang dirawat karena lukanya lebih parah dari Sunghwa dan Min young. Terlebih luka tembak itu.
Bona dan beberapa anak buah The Clown di markas, dan yang lain mengejar laki-laki tua itu, gadis itu menatap pakaian nya yang cukup kotor akan darah para anak buah Baek yang dibunuhnya. Saat akan berbalik, dirinya baru menyadari bahwa handphonenya bergetar terus menerus.
Tangannya merogoh dan melihat siapa yang menelponnya. "Sooji?"
Lalu dirinya mengangkat telepon itu. "Halo? Kenapa, Ji?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Just You and Me [End]
RomansaTransmigration Books #2 *Beberapa bagian diambil dari drama asli* Kim Bona, seorang pengusaha terkenal, dan memiliki suatu organisasi mafia rahasia yang terkenal. Hanya memiliki sepupunya, yaitu Eunseo. Bona tak menyangka dirinya akan mati, dan berp...