Sekarang sudah mulai musim dingin, para siswa menyiapkan perlengkapan karena sebulan lagi akan ada Festival di sekolah Baekyeon.
Sooji yang tak terlihat tertarik hanya diam sendiri di dalam kelas. Padahal yang lain sudah bergegas, tentu matanya menatap Harin yang juga belum beranjak dari tempat duduknya.
Ia sadar, mungkin saat Sooji telah siuman nanti, dia akan bingung dan terkejut dengan apa yang terjadi. Takut adiknya tak terima jika dirinya malah jatuh cinta dengan sang kekasih.
Membuatnya berpikir keras bagaimana cara nya bertindak tegas akan pemikiran yang tak matang.
Gadis di depannya itu yang ia tatap seperti gelisah. Apa mengenai perjodohan? Apa sebenarnya Harin tak menyukai itu. Huft. Memikirkan nya saja buat sakit kepala.
"Jangan liatin gue kayak gitu."
Ujar seseorang yang tiba-tiba berdiri di samping nya. Matanya menatap rindu gadis itu, tapi ia langsung berdeham.
"Itu perasaan Lo doang," jawab Sooji kemudian berdiri dari kursi nya, akan melangkah melewati Harin, tapi tangan halus gadis itu menahan nya.
"Kemarin, Lo sama Do ah ngapain?" Tanya Harin dengan nada dingin.
Sooji terdiam dan melirik genggaman Harin yang mengerat. Netranya hanya menatap sisi samping wajah sang pujaan hati.
"Gue? Sama Do ah? Pas kapan?"
"Di taman."
Sooji mengingat itu, "memang apa urusan Lo dengan itu?"
Harin menggertakkan gigi nya, dan menarik Sooji ke hadapannya. "Kita itu belum bener-bener putus, Ji!"
Alisnya terangkat mendengar itu, dan bibir Sooji terangkat sedikit. "Gue sama Do ah itu cuman temen, gak perlu cemburu," jawab Sooji mengalihkan pandangannya.
"Temen? Pelukan gitu?" Geram Harin.
"Kenapa sih? Emang temen gak boleh pelukan? Dah lah, kita harus bantu persiapan Festival." Sooji perlahan melepaskan genggaman tangan Harin di lengannya. Lalu melangkah meninggalkan gadis itu.
Tentu sebenarnya Sooji kesal, Harin masih menganggap nya sebagai pacar tapi mau menerima perjodohan dengan orang lain. Tapi bagaimana lagi?
"Sooji!" Teriak Harin. Matanya merah, tangan nya mengepal.
"Liat aja, Ji." Batin Harin menatap datar pintu itu, dimana sosok Sooji menghilang dibalik nya.
_-_-_-_
Sooji sampai di lapangan indoor, di sana sudah berkumpul teman-teman nya, dan para guru, juga dari kelas lain. Mendiskusikan tentang pengisi acara dalam Festival ini.
Sooji mendekati teman-teman nya yang sedang mengobrol dengan ketua kelas, tentu saja Do ah.
"Gue dapat apaan?" Tanya Sooji yang tiba-tiba datang di depan mereka.
"Eh, musang! Kaget gue!" Kesal Jaehyeong menyernyit.
"Hush, Jae.." Ja Eun merengut menatap Jaehyeong yang begitu.
"Hehe, iya Jaeun sayang, iya."
Do ah mendongak dan merangkul Sooji mendekatkan ketika sudut matanya melihat siluet Harin. Matanya bisa menatap Harin yang menahan cemburu, Do ah hanya dapat terkikik pelan dalam hatinya.
"Lo bisa nyanyi kan?" Tanya Do ah.
Membuat Yerim dan 3J juga mendekat. "Lo bisa nyanyi, anak piyik?" Tanya Yerim.
Sooji menganga dan salah tingkah, "malu ah."
"Dah, gue masukin nama Lo ya! Bareng Yerim ntar nyanyi sama Dance." Jelas Do ah, sambil menatap kertas di tangan nya.
"Kok gitu!" Sungut Sooji tapi mengangguk juga akhir nya.
"Nah, okeh udah di tentuin. Yerim sama Sooji nyanyi dan Dance. Buat jadi perwakilan kelas." Do ah segera mengumpulkan kertas itu ke guru yang sedang menunggu.
Kemudian mereka membantu membawa perlengkapan ke outdoor ini, dan ada beberapa yang masih tinggal di Indoor.
"Ih, Do ah kurang ajar. Ngapain malah deket Sooji, sih?" Ujar Harin dengan misuh-misuh, diri nya yang tak ikut membantu pun duduk di tangga panggung Indoor.
"Kamu kenapa, Rin?" Tanya Eunbyeol yang menghampiri Harin dan duduk di samping gadis cantik itu. Gadis itu khawatir melihat Harin yang misuh-misuh tak jelas.
"Diem lo, gue mau sendiri!" Sentak Harin. Membuat Eunbyeol terdiam dan berdeham kecil.
"O-okey." Harin pun duduk sendiri.
"Ih Sooji, nyebelin banget sih!"
_-_-_-_
Kali ini gadis itu, tentu nya Sooji berjalan ringan sambil membawa kunci Gudang sekolah. Ia disuruh Do ah untuk mengambil beberapa bola olahraga agar bisa diperiksa.
Dia bersenandung kecil, dan membuka pintu Gudang itu, masuk dan mencari beberapa bola yang dimaksudkan.
"Oh kasian, oh kasian, aduh kasian~" senandung nya di akhir, dan mendengar pintu di belakangnya tertutup dan terkunci, tubuhnya menegakkan, dan menatap panik ke belakang.
Gadis menatap bidadari, eh kok bidadari? Bukannya harusnya hantu yang nakut-nakutin dia, jika ini berurusan dengan Gudang.
"Harin?" Gumam Sooji. Sosok itu melangkah mendekatinya.
"Kamu buat aku kesel. Kamu kayak ngasih kesempatan buat kita perbaiki semuanya, tapi kamu juga yang hempasin harapan aku."
"Apa sih, gue, gue gak gitu!"
Sooji memundurkan tubuhnya saat Harin berusaha mendekat. Kakinya terantuk dan jatuh di matras.
"Aku frustasi sendiri karena kesalahan aku. Jujur aku tau Baek Hyun Joong salah, tapi aku gak bisa buat apa-apa, Ji." Harin semakin dekat dan kini berdiri di hadapan Sooji yang terduduk di matras.
Dengan meneguk ludahnya kasar Sooji perlahan mendongak menatap wajah Harin.
"Kamu harus dihukum karena buat aku ngerasa gini.."
Perlahan Harin duduk dipangkuan Sooji, membuat gadis itu menahan napas, tangannya menggenggam sisi matras dengan kuat. Menahan gejolak aneh.
"Kiss me~" pinta Harin tepat di telinga nya.
_-_-_
Maaf banget baru Up. Dua hari yang lalu ada kesalahan jaringan, dan buat aku gak bisa sama sekali publish. Nah sekarang udah bisa lagi. Ah, aku lagi kerja gaisss, sambil nunggu hasil UTBK dan masuk kuliah!
Aku tetap Up kok hehe. Stay tune terus ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just You and Me [End]
RomantikTransmigration Books #2 *Beberapa bagian diambil dari drama asli* Kim Bona, seorang pengusaha terkenal, dan memiliki suatu organisasi mafia rahasia yang terkenal. Hanya memiliki sepupunya, yaitu Eunseo. Bona tak menyangka dirinya akan mati, dan berp...