20. Shock

1.4K 151 19
                                    

Gadis itu bernapas dengan berat dan buru-buru mendekati dua orang itu, tapi saat maju, matanya menatap pantulan jendela itu. Otaknya semakin merasa berat.

"Do ah.. apa ini semua?" Suaranya sedikit bergetar ketika dirinya melihat seseorang yang tertidur di brankar di balik jendela besar di depan nya.

"I-itu.. tubuh gue.. 'kan?" gumamnya, dengan menyernyit.

Laki-laki paruh baya itu menghela napas dan menatap Do ah yang juga menatap dirinya. Mengangguk seakan menjawab keraguan anak gadisnya itu.

"Iya, itu tubuh kamu Kim Bona." Jawab Do ah, mendekati nya.

Sooji menggeleng dan memegang kepalanya dengan kedua tangannya. "Apa yang terjadi?!"

Do ah mengeraskan rahangnya, mencoba menutup ekspresi nya, dan berkata, "kalian bertukar jiwa. Sooji dan denganmu, Kim Bona."

"Tukar jiwa?"

"Ya. Namanya Transmigrasi." Do ah melirik sang ayah. "Dengan begini kalian menjalani kehidupan dari raga yang ditempati kalian."

"Bagaimana bisa?"

Ayah Do ah mengambil alih, "gen kalian, sama satu dengan lainya."

Gadis itu terkekeh kecil, "gen saya sama dengan Sooji, om? Bahkan kami bukan kakak adik. Orang tua saya meninggal sewaktu menyelamatkan saya saat kecil."

"Tentu, tapi itu hanya orangtua yang mengasuh mu sedari bayi. Tapi orang tua aslimu adalah orangtua Sooji juga." Jelas Ayah Do ah.

"Bona.." panggil Do ah. Membuat nya menoleh kaku pada Do ah. "Kamu hilang saat bayi, dan berakhir di tangan tuan Kim. Yang ternyata sangat baik merawat mu, hanya saja Baek Hyun Joong membunuh mereka."

"Jadi, Lo udah tau hal itu juga?" Dirinya mengepalkan tangannya. "Dan gue dibiarin sendiri selama ini?"

"Kami baru tau beberapa bulan ini. Ketika seseorang hendak menculik mu dari rumah sakit, dan kami memalsukan kematian mu untuk menyelamatkan kamu," seru Ayah Doah.

"Dan.. semuanya, lagi-lagi karena kakek tua itu."

"Kemarin sempat kejang-kejang, tapi itu tak masalah. Kemungkinan kehidupan nya membesar."

Matanya berkaca-kaca. Tentu dia tak bisa menelan kenyataan yang terjadi, tatapan nya berlatih pada tubuhnya yang terkapar di balik jendela.

Penjelasan demi penjelasan dirinya terima. Tangan nya memegang kaca jendela itu.

"Adikku." Batinnya.

_-_-_-_

Kini seorang gadis cantik menyisir rambutnya lembut, dan menatap wajah tak cerianya. Perkumpulan keluarga ini membuatnya muak. Keluarga Baek hanya mencari keuntungan.

Pertemuan keluarga Baek dengan keluarga Shim. Hanya hubungan kerja, yang menjadi simbiosis saling membutuhkan. Agar bisa menaikkan lagi perusahaan itu.

"Harin, ayo keluar, nak. Keluarga Shim sudah datang."

Baek Harin, gadis itu menghela napas. Matanya melirik kearah handphonenya yang menbuka ruang chat dengan Sooji. Tangan ingin mengetik sesuatu, tapi enggan rasanya.

"Harin?!"

Sedikit menaikkan suaranya, sang ibu memanggil namanya dari balik pintu itu.

"Iya, Bu."

Bibir bawahnya digigit sendiri, menahan marah. Tak sengaja tangannya mengirim pesan ada Sooji. Satu kalimat itu yang tadi diketiknya terkirim begitu saja. Lalu ia pergi meninggalkan handphone dan kamar nya.

Just You and Me [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang