18. I'm curious

1.1K 134 19
                                    

Kini mereka telah gah masuk ke pelajaran olahraga, dimana mereka ada di kolam renang. Walau di antara mereka banyak kecanggungan.

Mulai dari kasus Sooji dan Wooyi. Dan Eunbyeol sekarang di depan mereka, menentukan kelompok untuk berenang. Sedangkan Harin hanya duduk dengan tatapan kosong.

"Karena, guru olahraga gak masuk, kami rank A susah mendiskusikan tentang hari ini. Menggunakan sistem Pyramid Game, kita bentuk kelompok sesuai rank." Dengan senyuman miring Eunbyeol menjelaskan itu.

"Dan yang kalah, akan menjadi rank F selama 2 bulan ke depan," lanjutnya.

Mendengar itu semuanya riuh dan khawatir. Sooji menahan marah, melirik Harin yang nampak tak minat. Lalu Wooyi yang menyendiri, juga Dayeon yang menatap nya seperti akan menerkam. Dan Seolha yang hanya memandang datar Dayeon.

"Sooji, hati hati." Ujar Dayeon dengan menyeringai, dan melangkah untuk melakukan pemanasan.

"Selalu," jawab Sooji dengan jari tengah yang dilontarkannya pada Dayeon.

Do ah yang berdiri di samping Harin sedikit terkejut ketika Harin bangkit dari duduknya dan berjalan ke kolam renang. Kemudian menahan nya.

"Harin. Ngapain kamu?!"

Gadis itu hanya melirik si kacamata itu, "gak usah ikut campur Do ah."

Disentak tangan yang menahannya, dan saat dikit lagi sampai di kolam renang, tubuhnya terdorong oleh seseorang, dan keduanya masuk ke kolam renang

Byur!

"Ini semua gara-gara Lo, Harin! Hyun Joong lupain gue karena Lo!" Gumam Wooyi yang mendorong nya, dan menahan kepala Harin ke bawah.

"HARIN!" Teriak Do ah, berlari ke arah kolam renang. Melihat Harin yang memberontak dan mencoba bernafas ke atas air, terlebih dia tak bisa berenang.

Sooji langsung menatap ke Do ah saat nama Harin diteriakkan. Dan menatap kolam renang dan dengan panik langsung masuk ke kolam berenang.

"Harin! Bertahan! Akh, Woonjing!" Berusaha mengayuh tangan dan kakinya mendekati mereka.

"Sooji!" Jaeun ingin membantu tapi Dayeon menghadang.

"Ini drama yang menarik, Ja Eun. Jangan diusik," seringai Dayeon, menahan kedua bahu Ja Eun, langsung ditepis Yerim.

"Heh, guguk ngepet, Lo bisa diem gak. Itu temen Lo juga loh, si Harin!" Cibir Jaehyeong.

Sooji mendorong Wooyi dengan keras agar menjauhi Harin. Dan mengangkat tubuh Harin yang lemas ke pinggir kolam renang. Saat sudah di atas Sooji berusaha memberikan napas buatan.

"Bangun, Harin!" Batinnya, sambil memberikan pertolongan pertama pada Harin. Do ah menarik tangan Wooyi menjauh dari kolam renang dan mendorong nya, sampai jatuh ke kursi.

"Wooyi! Lo selalu buat masalah!"

Wooyi dengan tertawa pelan dan memiringkan kepalanya, mata kosong nya menatap gadis berkacamata itu. "Gue? Buat masalah? Gue korbannya! Korban Harin, hehehe!"

Napas buatan itu akhirnya berfungsi, Harin terbatuk dan mengeluarkan air. Membuat atensi Do ah ke arah Sooji dan Harin.

"Lo mending jauhin Sooji sama Harin, Wooyi. Lo selalu buat masalah buat mereka berdua, pertama Sooji, sekarang Harin!"

Mata Harin terbuka, membuat Sooji tersenyum lega, dan memeluk tubuh Harin lembut, dan dengan mata yang berkaca-kaca, berbenturan dengan mata Harin yang agak memerah.

"S.. Sooji?" Suara lemah Harin terdengar indah teralun. Tapi bisa Sooji rasakan, semuanya tengah menatap mereka. Jaeun, Jahyeong, Ji ae, dan Yerim berada di sebelahnya. Do ah datang membawa handuk.

"Ji, ini handuk."

Sooji dengan cepat melepaskan itu, membuat Harin merasa kehangatan dari pelukan itu menjadi kosong. Dan Sooji menatap Do ah.

"Iya, Do ah, urusin Harin. Gue mau ke Wooyi dulu," sahut Sooji. Dia masih tidak bisa dekat dengan Harin. Langkah nya yang kokoh menjauh ke arah Wooyi.

Harin yang terduduk di bantu Do ah, hanya menatap punggung Sooji.

"Maaf, Sooji."

_-_-_-_

"Wooyi. Berani-beraninya lo ganggu Harin, apa yang kemarin, kurang buat lo sadar diri?" Tanya Sooji. Keduanya kini sudah ada di toilet daerah kolam renang.

"Gara-gara dia, Hyun Joong tak mengikuti keinginan gue lagi! Baek Harin, iblis itu! Padahal dikit lagi gue kaya dan Harin gak punya kuasa lagi atas gue!" Terkekeh gila dan memandang Sooji.

"Lo juga, seharusnya Lo dah mati! Kenapa Lo masih idup?! Gue liat sendiri kepala Lo ancur!" Lanjut Wooyi sambil menunjuk Sooji.

"Lo itu pasti bukan Sooji, kan?!"

_-_-_-_

Tangan nya memberikan sebuah chip pada Eunseo, dan memintanya untuk mempublikasikan nya ke internet luas.

"Lo lakuin ini, buat Sooji asli, atau buat Harin, Bona?" Tanya Eunseo sambil mengetik sesuatu di laptopnya.

"Gue saat ini adalah Sooji. Berapa kali gue bilang?!"

"Ih, sensi banget. Gue nanya doang, tapi dalam hati Lo, Bona. Bukan hati Sooji. Gue penasaran, Lo itu, udah mulai suka Harin, ya?"

Pertanyaan yang langsung ke poinnya, membuat gadis itu tertohok, dia beralih ke samsak. Memukulnya berkali-kali tanpa sarung tangan.

Eunseo mengerti walaupun bukan dengan jawaban langsung dari mulutnya, tapi ia tahu, apa yang Bona dalam tubuh Sooji itu tengah merasakan nya.

"Ya. Lo suka sama Harin," jawab Eunseo atas pertanyaannya sendiri. Sambil mendengarkan Sooji yang mengerang marah.

"Diem, Eunseo~"

Just You and Me [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang