Hari yang dingin, Sooji seperti tak ada harapan. Gadis itu duduk terdiam di taman belakang sekolah. Dan menghela napas. Tanpa bisa menyurut kan pikiran mengenai pembicaraan Harin dan seseorang yang tak dikenal nya.
Perjodohan? Omong kosong apa yang sudah dimainkan oleh keluarga Baek!
"Gue baru tau, seorang Kim Bona bisa nyerah dengan cinta."
Suara familiar itu dari belakang nya, membuat terkejut dan langsung menoleh pada seseorang itu.
"Do ah." Gumam Sooji. Matanya melirik Do ah yang melangkah duduk di sampingnya.
"Gue tau kabar Harin dijodohin dengan keluarga Shim," ujar Do ah sambil menatap langit biru, disampingnya Sooji menatapnya dengan datar.
"Tau dari mana?"
Do ah terkekeh pelan, "Lo tau kan, ada yang namanya berita, handphone sama televisi."
Sooji hanya menyandarkan tubuhnya lesu ke kursi taman. "Terus Lo tau dari mana kalo gue pikirin itu?"
"Nebak? Atau gue udah tau gerak-gerik Lo kalo Lo emang jatuh cinta sama Harin," jawab Do ah sambil membetulkan posisi kacamatanya.
"Itu mulu, gak Lo, gak Eunseo." Gerutu Sooji.
Do ah berdeham dan tangan nya menepuk-nepuk pelan pundak Sooji. "Lo tau, manusia itu punya titik rendahnya dalam hidup. Begitu juga lo, Bona."
"Aish, kalo gue masih jadi Bona gue masih lebih tua dari Lo, yak!"
Do ah tertawa, membuat Sooji yang melihat itu mencibir. Tapi gerakan terakhir membuatnya termangu. Do ah menariknya ke dalam pelukan hangat gadis itu.
"Do ah—!"
"Shh.. Ji. Diem," bisik Do ah di telinga Sooji, membuat gadis itu merinding.
Gadis berkacamata itu melirik sedikit dari balik punggung Sooji, dan tersenyum miring saat melihat wajah terkejut gadis yang sedang bersembunyi itu.
_-_-_-_
Dug!
"Adoh!" Dirinya tertabrak saat seseorang yang berjalan tergesa-gesa itu menunduk.
"Ma.. maaf." Dengan cepat gadis itu pergi setelah bicara begitu.
"Yerim, Lo gakpapa?" Tanya Jaehyeong.
"Gue gakpapa, Jaehyeong." Jawab Yerim menggerakkan bahu nya yang tertabrak.
"Itu Harin kenapa buru-buru?" Tanya Ji ae menaikkan sebelah alisnya.
"Entahlah." Yerim, Ji ae, dan Jaehyeong melirik Ja Eun yang menatap khawatir pada Harin yang sudah menghilang.
"Eh udah yuk. Katanya lu liat Sooji ke sini," ajak Yerim ke pada Ja Eun.
"Eh iya. Kayaknya ke taman."
Mereka berjalan ke taman, dan melihat Sooji sedang mengobrol dengan Do ah. Samar-samar mereka mendengar satu nama asing yang disebut Sooji.
"Shim Eunjung, Lo kenal dia, Do ah?"
"Sooji kenal Eunjung?" Tanya Yerim datang tiba-tiba dari belakang mereka.
Membuat keduanya menegang, dan menatap Yerim yang kini sudah di hadapan mereka. Disusul tiga gadis tersebut.
"H.. hah?" Kaku Sooji.
"Itu tadi, kalian sebut Shim Eunjung." Tunjuk Yerim pada keduanya.
Do ah mengambil alih untuk menjawab, "itu.. Shim Eunjung 'kan atlet renang tuh, jadi mau gue kenalin ke Sooji tadinya."
"Loh, iya ya, Sooji kan Amnesia, pasti gak ingat Eunjung juga." Gumam Yerim dalam hatinya.
"Ih, iya, gue gak kenalin ke Lo ya, Ji. Shim Eunjung tuh atlet renang. Seminggu lalu dapet peringkat satu olimpiade!" Ujar Yerim dengan bangga.
"Yeuh, banggain aja terus Eunjung," cibir Jaehyeong.
"Diem kamu, wahai anak koala." Yerim menyapit bibir Jaehyeong.
"Gimana gak bangga, Yeong? Eunjung kan pacar Yerim!" Seru Ji ae.
Mendengar itu Sooji terdiam seakan kaku, dan melirik Do ah yang juga meliriknya. Dan mengangguk seakan membenarkan pernyataan Ji ae.
"Oh iya, Ji. Tadi aku liat Harin," ujar Ja Eun yang mendekati Sooji, dan duduk di antara mereka berdua. Mengabaikan tiga orang yang berdebat.
"Harin?" Wajah Sooji menatap penuh tanya pada Ja Eun.
"Iya, tadi kek wajah sedih gitu. Abis itu kayak buru-buru gitu, nunduk lagi," jelas Ja Eun merasa khawatir.
Do ah berdeham dan sedikit terkikik, membuat Sooji dan Ja Eun menatap Do ah. Dan Sooji sadar, ini rencana Do ah. Pelukan iy. Apa Harin melihatnya?
_-_-_-_
Gadis itu pulang dari sekolah dan sampai di rumah sakit. Melangkah berat ke arah ruang sang saudara. Pikirannya bertumpuk.
Tangan nya membuka ruangan khusus itu, dan menutup nya dari dalam. Menatap gadis yang masih berbaring di brangkar tanpa ada pergerakan. Ia mendekati gadis itu, dan duduk di kursi samping nya.
Wajah nya, tubuhnya, semuanya miliknya, terkecuali jiwanya. Mengingat penjelasan Do ah kemarin mengenai Transmigrasi Machine yang dibuat untuk mengembalikan jiwa mereka ke tubuh masing-masing. Namun mesin itu masih dalam masa percobaan.
"Sooji.. eh. Aku manggilnya Sooji atau Bona?" Tanya nya yang disambut oleh terkekeh nya diri sendiri. "Sooji aja deh, soal nya jiwa ku kan Bona."
"Sooji. Kamu tau? Kamu ternyata punya saudara, kembar lagi. Dan itu.. aku! Surprise. Kamu bangun-bangun nanti bakal kaget tiba-tiba punya kakak." Tertawa kecil sambil memegang tangan gadis itu.
"Cepet pulih dong. Biar bisa aku ceritain semua yang terjadi," sendunya. Tangan itu mengelus menggunakan jari-jarinya lembut.
"Tapi aku ceritain nya yang enak-enak nya aja, jangan yang gak enak. Nanti kamu malah pingsan lagi dengernya," jawabnya dengan senyum hangat.
"Cepet pulih dedek Sooji."
![](https://img.wattpad.com/cover/366596735-288-k300979.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Just You and Me [End]
RomanceTransmigration Books #2 *Beberapa bagian diambil dari drama asli* Kim Bona, seorang pengusaha terkenal, dan memiliki suatu organisasi mafia rahasia yang terkenal. Hanya memiliki sepupunya, yaitu Eunseo. Bona tak menyangka dirinya akan mati, dan berp...