Setelah nya laptop itu disimpan, dan mengecek handphone nya. Eunseo mencemberutkan wajahnya dan khawatir ketika melihat handphonenya, membuat gadis di sebelahnya heran.
"Oi, ngapa lu?"
Dengan wajah yang agak muram, "Luda sakit. Dia di rumah sakit."
"Loh kenapa dia? Ada yang sakitin dia? Atau gimana?" Mendadak Sooji merasakan khawatir juga. Takut gadis itu diteror atau apa.
"Demam aja, katanya kangen gue." Jawab Eunseo dengan cengiran. Sooji mendatarkan wajahnya saat mendengar jawab Eunseo.
Plak!
Pukulan renyah itu didapatkan Eunseo dari tangan Sooji. "Bikin panik aja."
"Aduh.. sakit woi!" Ringisnya. Lalu berdiri, "Sooji, gue mau ke rumah sakit, mau ikut gak Lo?"
"Ikut, gue kangen Luda."
"Enak aja, dia punya gue, bro." Dengus Eunseo sembari keduanya berjalan beriringan.
"Siapa juga yang mau rebut. Palingan juga dia gak kenal gue," gumam Sooji yang masih di dengar Eunseo.
"Kenalan ulang lah."
_-_-_-_
Keduanya sampai di rumah sakit. Sooji memakai jaket kebanggaan nya dan masker putih, Eunseo memakai Hoodie coklat dan topi baseball. Tertarik ada satu hal, mata Sooji membaca plang nama rumah sakit tersebut, 'Rumah Sakit Seosim'. Seperti pernah dengar.
"Sayang~" Panggil Eunseo sambil memasuki ruangan Luda. Gadis itu sedang sendiri.
"Aaak baby!" Mereka pun berpelukan, membuat Sooji merasa menjadi nyamuk karena berada di antara mereka berdua.
"Stop bucin! Eunseo, masih ada gue di sini!" Seru Sooji sambil memijit pelipisnya.
"Eoh? Siapa tuh, baby?" Tanya gadis itu pada Eunseo. Wajah polosnya membuat Eunseo terkekeh dan mengecup singkat bibirnya, membuat Sooji yang melihat itu seakan mual ingin muntah.
"Sayang, kenalin namanya Sooji. Ketua The Clown yang baru! Sooji, kenalin, dahlah, Lo mah udah tau."
Mengepalkan tangannya dan tersenyum terpaksa pada Eunseo dan menatap Luda dengan hangat.
"Sooji."
"Loh, aa.. iya gue Luda." Gadis itu, Luda menengok pada kesayangannya. "Kok kamu gak bilang bawa orang? Apalagi dia ketua baru The Clown? Memang bisa dipercaya? Bona kan wariskan The Clown ke kamu," bisik Luda ke Eunseo.
Eunseo terkekeh dan mencolek hidung Luda, "aku percaya dia, sayang."
Sooji yang menatap mereka yang sedang bisik-bisik hanya diam. "Gue keluar dulu, takut nya ngeliat kalian birahi."
Tak!
"Kurang asem!" Sahut Eunseo sambil melemparkan sepatunya ke dahi Sooji, Luda terkekeh menatap kesayangan itu. Gadis itu tertawa dan keluar dari ruang itu. Mengelus dahinya yang cukup sakit.
Dengan tanpa ragu, ia mengitari lorong rumah sakit itu, karena gabut. Tapi lorong ke berapa ia melihat seseorang yang familiar, tapi dengan gerak-gerik mencurigakan. Gadis itu melihat sekeliling, dan setelah nya memasuki ruangan di depannya. Gadis berkacamata teman sekelasnya itu. Seo Do Ah.
Do ah masuk dengan kartu identitas yang ditempelkan, membuat Sooji melirik nama ruangan yang baru saja dimasuki gadis itu. Ya, tentu saja ia penasaran, apa yang diperbuat Do ah di ruang itu.
'Ruang Direktur.'
"Seo Do Ah, masuk ke sana ngapain?" Batinnya bertanya-tanya. Sambil mengintip dari balik dinding.
Setelah Do ah masuk, seorang laki-laki paruh baya keluar seperti membawa berkas-berkas. Diam-diam ia berjalan ke arah laki-laki itu, dan dengan sengaja menabraknya. Membuat berkas-berkas itu bertaburan.
"Ah, maaf, maaf kan saya paman," ucap Sooji sambil ikut membantu membereskan berkas-berkas yang tercecer di lantai.
"Maaf, maafkan saya juga, tak melihat anda, nak." Keduanya membereskan berkas-berkas itu.
"Ini, paman. Sekali lagi maaf."
"Gakpapa, kalau gitu saya pergi dulu."
Sedikit tergesa-gesa laki-laki paruh baya itu menunduk di sambut Sooji dengan menunduk. Dan berlari menjauh dari Sooji. Di balik masker nya Sooji tersenyum miring.
"Gotcha."
Dia mengeluarkan kartu identitas dan salah satu kertas dari berkas. "Do ah bikin gue curiga."
Saat dia bersandar dekat pintu direktur tiu, ia membaca berkas itu dan membulatkan matanya. Dengan buru-buru ia melipat kertas itu dan memasukkan nya ke saku jaket.
"Transmigrasi machine? Kenapa ada nama gue dan Sung Sooji? Apa-apaan ini semuanya?" Gumam Sooji dengan wajah yang tak dapat diartikan. Ia melirik kartu identitas yang dicurinya di tangan sebelah.
'Jung Min young.'
Ia ingat, dirinya ingat siapa laki-laki paruh baya itu. Salah satu The Clown, sebagai fighter tertua. Tapi kenapa dia ada di sini? Membuatnya akhir nya masuk ke dalam ruangan itu dengan menempelkan kartu identitas itu.
Saat masuk dia melihat Do ah dan seseorang di sampingnya tengah memandang jendela besar, yang menampakkan ruangan besar seperti ruang operasi, atau bukan?
"Seo Do ah. Oh, aku sadar kenapa rumah sakit ini dinamakan Rumah Sakit Seosim."
Suara nya mampu membuat kedua orang berbeda gender dan berbeda umur itu menegang dan menoleh perlahan padanya. Dengan Do ah yang memegang iPad, laki-laki yang seperti nya umur telah setengah abad, tengah memegang kertas.
"S.. Sooji." Ucap Do ah menatap nya kaget.
_-_-_-_
KAMU SEDANG MEMBACA
Just You and Me [End]
RomanceTransmigration Books #2 *Beberapa bagian diambil dari drama asli* Kim Bona, seorang pengusaha terkenal, dan memiliki suatu organisasi mafia rahasia yang terkenal. Hanya memiliki sepupunya, yaitu Eunseo. Bona tak menyangka dirinya akan mati, dan berp...