2

745 54 0
                                    

Malam ini semua anggota keluarga sedang
Berkumpul di ruang tengah. Sekedar
Untuk mengobrol sambil menonton acara
Komedi yang menjadi favorit keluarga ini.
Gracia duduk disebelah Shani sambil menyenderkan
Kepalanya di bahu Shani. Dan Chika memeluk Melody
Dari samping. Sesekali mereka tertawa melihat
Adegan lucu para komedian di layar TV.

“ Shan, gimana kuliah kamu ? “ Tanya Dio.
“ Lancar kok Pa, tadi hari terakhir UTS. “ Jelas Shani.
“ Kalau Gracia dan Chika gimana ? “ Kini giliran Dio
Bertanya pada kedua adik Shani. Pasalnya mereka satu sekolah.
Chika kelas XI dan Gracia kelas XII.
“ Baik-baik aja kok Pa, kayak biasanya. “ Jawab Gracia.
“ Iya Pa, aman dan lancar kok. “ Sambung Chika.
“ Emangnya lalu lintas aman lancar. “ Melody Ikut
Menanggapi sambil tersenyum. Chika hanya memamerkan
Gummy smilenya. Shani dan Papa ikut tersenyum.
Gracia hanya mendengus melihat pemandangan seperti itu.
Sungguh ia tak menyukainya.

“ Tadi pulang di anter siapa dek ? “ Tanya Shani karena tadi
Tak sengaja ia melihat Chika turun dari motor bersama
Seorang laki-laki. “ Pacar ya ? “ Lanjut Shani.
Gracia menoleh kearah Chika.

“ Apa sih Ci pacar-pacar, mana punya. “ Tentu saja Chika mengelak
Karena memang benar dia gak punya pacar.
“ Kamu lupa Ci, adik kamu ini kan jones. “ Goda sang Mama
Disambut tawa oleh Shani dan Papa. Chika hanya
Memanyunkan bibirnya.

“ Tadi itu kakak senior Chika di sekolah Ma,
Karena gak ada taksi lewat akhirnya dia
Nawarin buat bareng. Kebetulan rumahnya
Searah. “ Terang Chika.
“ Loh kenapa gak bareng Ci Gre dek ? “ Tanya Shani.

“ Gre, harusnya kamu tungguin adik kamu,
Kan sama-sama pulang sore. “ Kata Papa.

“ Biasa juga dia pulang sendiri kan. Lagian
Males kalo harus bereng dia, rusuh. “ Ketus Gracia.

“ Tenang aja kali Gre, gue juga gak akan
Minta buat bareng kok. “ Balas Chika.
“ Oh ya bagus. “

Chika sudah terbiasa dengan sikap
Sang kakak, dia pun juga tidak pernah
Memanggil Gracia dengan embel-embel
“ Ci. “ Mungkin karena umur mereka
Yang terpaut dekat membuatnya berani
Melawan sang kakak  jika ia tak merasa
Berbuat salah. Namun tetap saja, Chika
Ingin sekali bisa dekat dengan Gracia
Seperti ia dekat dengan Ci Shani.

“ Udah-udah mending sekarang kalian
Bertiga masuk kamar, besok masih sekolah
Kan, jangan lupa belajar. Gracia, inget
Kamu udah kelas XII jangan banyakin
Maen HP . “ Lerai sang Papa.

Mereka bertiga langsung bergegas menuju
Kamar masing-masing, sementara Melody
Dan Dio masih betah duduk berdua
Di ruang tengah. Ini bukan kali pertama
Mereka mendengar Gracia dan Chika
Bertengkar.
“ Gracia belum berubah ya Mel. “
Melody hanya menghembuskan nafas kasar.
“ Aku kasian sama Chika Yo, mungkin dia
Terlihat biasa aja dengan sikap Gracia. Tapi
Aku tau Chika juga ingin dekat lagi dengan
Gracia. “ Ucap Melody.

Dio mendekap Melody dari samping,
Melody menyandarkan kepalanya di bahu
Dio. Mereka sama-sama memikirkan kedua
Anaknya, Chika yang terlihat merindukan
Sosok Gracia, dan Gracia yang selalu
Menatap kebencian pada Chika.

Sebenarnya dulu Gracia tidak seperti itu,
Dia juga menyayangi Chika. Namun, entah
Mulai sejak kapan Gracia tidak menyukai
Chika. Dia beranggapan bahwa semua kasih sayang
Cici dan kedua orangtuanya direbut oleh Chika.
Mereka lebih me nomor satukan Chika, dari pada dirinya.
Sampai kebencian itu semakin besar
Sampai sekarang.

Di taman komplek terlihat anak kecil sedang
Menangis dengan dikelilingi anak-anak lain
Sambil menyorakinya.
“ Huh dasar cengeng. “
“ sana pulang sana, gak usah main disini. “
“ Chika cengeng, Chika cengeng. “
Begitulah sorakan-sorakan anak-anak yang
Mengelilingi Chika.

 saudara selamanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang