11

521 66 7
                                    

Sore nanti Chika sudah diperbolehkan
Pulang. Sebelum pulang, Chika
Menyempatkan diri untuk ke kamar
Veranda.

Chika membuka pintu kamar rawat
Veranda lalu masuk perlahan.tidak ada
Siapa-siapa, hanya Veranda yang sedang
Berbaring di bangsal sambil memejamkan
Matanya. Chika menarik kursi kemudian
Duduk di samping bangsal Veranda.

Veranda yang mendengar decitan kursi
Langsung membuka matanya. Ia tidak
Tidur. Hanya memejamkan mata.

“ Yahh Mami jadi bangun. Maaf ya Chika
Ganggu. “ Ucap Chika dengan mimik wajah
Bersalah.

Veranda tersenyum mendapati siapa yang
Datang.
“ Kamu gak ganggu kok. “ Ucap Veranda
Lembut.

Keadaan Veranda juga sudah berangsur
Membaik. Keberadaan Chika begitu
Berpengaruh dalam proses penyembuhan
Veranda. Veranda seolah mendapat kekuatan
Saat Chika mau merangkulnya kembali.

Chika tersenyum manis kearah Veranda. Ia
Senang melihat keadaan Maminya yang
Sekarang. Veranda sedikit mengerutkan
Dahi saat melihat ada yang berbeda pada
Chika. Chika terlihat tidak mengenakan
Pakaian rumah sakit seperti dirinya. Chika
Mengenakan kaos biasa dengan dibalut
Jaket levis.
“ Kamu kok pake.,,,,”

“ Hari ini aku udah boleh pulang Mi. “ Potong
Chika saat ia tahu maksud pertanyaan
Maminya.

Veranda menganggukkan kepala
Sambil balas tersenyum pada Chika.
“ Syukurlah, Mami ikut seneng
Dengernya.” Ucap Veranda. Jika Chika sudah
Diperbolehkan pulang, maka waktu untuk
Bertemu Chika akan sulit. Mengingat
Veranda masih harus menjalani perawatan
Di rumah sakit.

“ Mami juga jadi pengen cepet pulang. “ Ucap
Veranda.

Chika mendekat lalu berpindah duduk
Ditepi bangsal Chika.
“ Mami sembuh dulu, baru boleh
Pulang. “ Ucap Chika.

Veranda menatap lekat wajah Chika. Ia
Sangat bersyukur putrinya masih mau
Menerima dan memaafkannya. Mungkin
Dia akan menyesal seumur hidup jika dia
Tidak bisa mendapatkan maaf dari Chika.

“ Kalau kamu pulang, berarti Mami gak bisa
Ketemu kamu lagi. “ Ucap Veranda lirih.

Chika menyentuh punggung tangan Veranda.
“ Mami tenang aja, Chika bakal sering-sering
Jengukin Mami kesini. “ Ucap Chika
Tersenyum manis.

“ Mami juga harus janji untuk cepet
Sembuh. “ Lanjut Chika.

Veranda mengangguk dan tersenyum
Kearah Chika.

“ Emm gimana kalo sekarang kita
Jalan-jalan, Mami kayaknya butuh udara
Seger. “ Ajak Chika.

“ Boleh. “ Ucap Veranda menyetujui ajakan
Chika.

“ Mami tunggu sebentar ya, Chika mau minta
Kursi roda dulu sama perawat. “

Tak lama Chika datang dengan membawa
Kursi roda. Ia langsung membantu Veranda
Untuk duduk diatas kursi roda.

“ Emang kita mau kemana ? “ Tanya Veranda
Setelah duduk di kursi roda dengan Chika
Yang mendorongnya.

“ Jalan-jalan Mi. “ Ucap Chika sambil
Mendorong kursi roda sang Mami.

Chika menghentikan langkahnya ditaman
Rumah sakit. Terlihat banyak anak-anak
Yang sedang bermain. Chika duduk
Dibangku sebelah kursi roda Maminya.
Ia menatap anak-anak yang sedang asik
Bermain. Anak-anak itu terlihat gembira.

Veranda ikut menatap anak-anak yang
Sedang bermain ditaman. Ada rasa
Bersalah menghampirinya karena tak ada
Disamping Chika saat Chika seusia mereka.
Veranda sangat menyesal tidak dapat
Mengikuti perkembangan Chika sejak lahir
Hingga Chika seperti sekarang. Setetes air
Mata turun dari pelupuk mata Veranda.

 saudara selamanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang