Hari terus berganti hari. Semua berjalan seperti
Biasanya. Tapi tidak dengan Chika. Ia merasa
Ada yang aneh dengan Mamanya.Melody yang terlihat sangat sibuk. Membuat Chika jarang memiliki waktu untuk sekedar
Bermanja-manja dengan Melody.
Entah itu hanya perasaan Chika saja atau
Memang Melody sedikit menjaga jarak dengan Chika.Seperti kemarin saat Chika menghubungi
Melody untuk menjemputnya disekolah. Biasanya
Melody akan langsung datang menjemput. Tapi
Kemarin yang menjemput bukan Melody, melainkan sopir keluarganya.' Apa Mama marah sama aku. ' batin Chika.
Chika juga terlihat jarang bersama Gracia sang
Kakak. Mungkin lebih tepatnya Gracia yang
Setiap hari berangkat dan pulang sekolah selalu
Bersama Mirza.Hufffttt
Terdengar helaan nafas dari mulut Chika.
Memikirkan hal itu membuat dadanya sedikit
Nyeri. Ia baru ingat hari ini adalah jadwalnya
Untuk check up.
' Apa Mama mau nganterin. ' batin Chika.
' Sama Ci Shani aja deh. 'Chika mengeluarkan ponselnya lalu mengetikkan
Sesuatu untuk Shani. Setelah selesai ia
Memasukkan kembali ponselnya ke saku
Seragam. Chika menatap lapangan basket dari
Depan kelasnya. Terlihat siswa-siswi sedang
Berlatih disana. Lulu juga ikut berlatih. Hanya
Dirinya yang sudah tidak diperbolehkan untuk
Ikut karena kondisi kesehatannya. Chika
Tersenyum tipis melihat teman-temannya
Bermain basket tanpa dirinya. Lulu terlihat
Melambaikan tangan kearah Chika. Chika yang
Melihat itu langsung tersenyum lebar kearah Lulu.
Ia balas melambaikan tangan kepada Lulu.
" Semangat met !!! Teriak Chika menyemangati
Lulu.Chika menghampiri Lulu yang tengah duduk
Dipinggir lapangan.
" Lu. " Panggil Chika.
Lulu yang tengah mengelap keringatnya dengan
Handuk langsung menoleh kearah Chika. Chika
Mengambil posisi duduk di sebelah Lulu." Cape banget ya Lu? " Tanya Chika.
" Lumayan. " Jawab Lulu.
" Tim kita jadi agak kurang gara-gara kehilangan
Satu pionir nya. " Lanjut Lulu." Kalo boleh, gue pengen banget bisa main. "
Ucap Chika." No. Gue gak akan ngijinin lo ikut. Lo tenang aja,
Tim kita bakal berusaha buat kompetisi nanti. "" Gue percaya sama kalian. " Ucap Chika
Tersenyum manis.Dari kejauhan Chika melihat Gracia dan Mirza
Berjalan dengan diselingi canda oleh keduanya.
Chika terus menatap mereka berdua.
Lulu yang berada disampingnya terheran dengan Chika yang seperti sedang memperhatikan
Sesuatu. Lulu mengikuti arah pandang Chika." Mereka keliatan bareng terus ya. Sebagian juga
Bilang kalo mereka pacaran. " Ucap Lulu.
Chika yang tersadar langsung mengalihkan
Perhatiannya kearah lain." Lo suka sama kak Mirza? " Tanya Lulu.
" Hah? Maksudnya? " Chika kaget dengan Pertanyaan Lulu.
" Keliatan Chik. Dan lo pasti jealous kan
Liat mereka? "" Apaan sih ngaco. " Elak Chika.
" Yee gue kan ngomong kenyataan. "
" Sok tau lo. " Kesal Chika.
Chika terdiam. Ia mencerna ucapan Lulu tadi.
Apa benar dia suka sama kak Mirza? Apa dia
Cemburu melihatnya bersama orang lain.Shani sudah menunggu Chika di halaman parkir
Sekolah. Seperti yang diberitahukan Chika tadi
Bahwa hari ini Chika akan check up. Ia meminta
Shani untuk menemani. Chika berlari
Menghampiri mobil Shani, nafasnya terlihat
Terengah- engah akibat ia berlari.
Shani yang melihat itu langsung keluar dari
Dalam mobil.
" Kenapa pake lari-lari sih. " Ucap Shani sambil
Memberikan air mineral pada Chika. Chika
Menerima lalu meminumnya sedikit.