Melody POV
Aku memasuki kamar bernuansa
ungu. Ketiga putriku memang memiliki
kesamaan. Sama-sama menyukai warna
ungu.Perlahan aku duduk ditepi ranjang.
Ku pandangi wajah Gracia yang sudah
Terlelap dengan novel yang masih
Berada ditangannya. Ku ambil novel
Itu lalu ku letakkan ditempatnya. Aku
Membenarkan selimut yang menutupi
Tubuh Gracia, kunaikkan hingga batas leher.
Wajah Gracia tampak damai saat tertidur.“ Maafin Mama karena udah bentak kamu
Tadi. Mama Cuma khawatir. “ Ucapnya sambil
Kuusap puncak kepala Gracia. Aku merasa
Semakin hari sikap Gracia semakin dingin,
Bahkan denganku sekalipun.“ Mama sayang sama kamu, Ci Shani, dan
Juga Chika. Sampai kapanpun kalian tetap
Malaikat kecil Mama. “
Terasa air mataku jatuh begitu saja.
Sungguh aku merindukan kebersamaa
Putri-putriku. Mereka yang menjadi
Sumber kebahagiaan untukku dan Dio.“ Jangan pernah berfikir Mama pilih kasih.
Kalian sama-sama penting buat Mama dan
Papa. “
Ku hapus air mataku. Ku kecup puncak
Kepala Gracia dengan sayang.“ Good night dear.,, “
Ku matikan lampu kamar Gracia.
Aku berjalan keluar kamar Gracia menuju
Kamarku. Ku lihat Dio duduk diatas
Tempat tidur dengan mata fokus ke layar
Laptop di pangkuannya.di rumah pun dia
Masih memikirkan pekerjaan.“ Anak-anak udah tidur? “ Tanyanya.
Aku hanya mengangguk. Ku rebahkan
Tubuhku disebelahnya. Rasanya aku sangat
Lelah.“ Kenapa ? “ Tanya Dio menatapku.
Aku hanya menggeleng.
Dio menutup laptopnya dan meletakkan
Di nakas samping tempat tidur. Ia ikut
Berbaring di sebelahku.“ Nggak papa Yo, aku Cuma ngantuk. Kamu
Istirahat gih, jangan kerja terus, di kantor
Juga udah kerja kan. “ Ucapku.Dio tersenyum. Ia mengusap puncak
kepalaku kemudian mengecupnya.“ Kalo ada apa-apa bilang ya. Inget kamu
Gak sendiri. “ Ucapnya.Aku pun tersenyum. Jujur aku sangat
Menyayangi pria disamping ku ini.
Bertahun-tahun dia menemaniku. Meski
Perjalanan kehidupan kami tidak mudah.
Tapi dia selalu berusaha untuk tetap
Berada di sisiku dan berusaha memberikan
Yang terbaik untuk kami keluarganya.Perlahan kami berdua terlelap dengan
Dio mendekap tubuhku.Melody POV end
“ Harus banget ya kalian ikut ? “ Ucap Melody
Di tengah kegiatan sarapan keluarga
Dujhandar.“ Kan wajib Ma. “ Jawab Chika.
“ Mama khawatir sayang. Lagian kalian
Kan bukan anak pecinta alam, kenapa
Diwajibkan ikut ? ““ Justru itu, ini kan pengenalan buat
Siswa-siswi yang belum pernah ikut
Kegiatan kayak gitu. “ Jelas Chika.Sedari tadi Gracia hanya memilih diam.
Dia sama sekali tidak tertarik untuk ikut
Dalam pembicaraan itu.Hari ini adalah hari Gracia dan Chika
Mengikuti kegiatan kemping yang diadakan
Pihak sekolah.melody sebenarnya tidak
Mengijinkan mereka ikut. Namun, pada
Akhirnya mereka tetap ikut karena Dio
Memperbolehkannya.“ Tetap aja Mama khawatir. Kalian kemping
Di hutan. Dan kalian taukan di hutan
Itu banyak bahaya. “ Ucap Melody begitu
Mengkhawatirkan kedua putrinya.“ Mama tenang aja, kita gak sendiri kok Ma.
Banyak temen-temen juga. Satu sekolah
Malah. “
Chika berusaha meyakinkan Mamanya.
Ia sangat tau sikap Mamanya yang selalu
Over kepada mereka. Tapi itulah bentuk
Kasih sayang Melody yang begitu besar
Terhadap keluarganya.