Pagi ini Gracia dan Chika berangkat ke sekolah diantar oleh Shani. Selama perjalanan menuju sekolah, Chika terlalu sibuk dengan ponselnya. Helaan nafas juga sesekali terdengar dari mulut Chika.
Gracia yang duduk di kursi samping kemudi menoleh kearah Chika yang duduk di jok belakang.
" Dek, kamu kenapa? " Tanya Gracia.
Shani yang sedang fokus menyetir ikut menatap Chika lewat kaca tengah mobil.Huffffttttt..........
" Udah beberapa hari Christy gak hubungi aku Ci. Chat sama telpon aku juga gak di jawab. " Ucap Chika.
Gracia dan Shani saling pandangan sejenak." Mungkin lagi sibuk sekolah sama tugas sekolah dek. Kamu juga gitu kan kalo udah ketemu tugas pasti gak bisa diganggu. " Ucap Shani.
" Iya dek, lagian kan nanti bisa ketemu di sekolah. " Tambah Gracia.
Chika hanya menganggukkan kepalanya pelan.
Mobil Shani sudah sampai di depan gerbang sekolah.
" Nanti Cici jemput ya. Kalian belajar yang bener. " Ucap Shani.
Sebelum Gracia dan Chika turun dari mobil. Mereka berdua mengangguk menjawab ucapan Cucunya." Cici juga hati-hati ya. " Ucap Chika.
Shani tersenyum kearah kedua adiknya lalu perlahan menjalankan mobilnya
Menuju kampus.Kakak dan adik itu berjalan menyusuri lorong koridor sekolah. Tanpa sengaja Chika melihat Christy baru saja keluar dari ruang guru. Chika melihat jam
Dipergelangan tangannya. Masih ada 25 menit lagi sebelum bel masuk berbunyi." Ci, aku kesana dulu. " Ucap Chika.
Sambil berlari menghampiri Christy." Ehh dek jangan lari-lari! " Teriak Gracia.
Menatap Chika yang sudah berlari." Susah banget sih dibilangin nya. " Gerutu Gracia.
Christy berjalan menuju kelasnya. Ia baru saja dipanggil oleh wali kelas untuk mengumpulkan tugas susulan. Karena Christy masih anak baru dan harus segera menyusul ketertinggalan.
" Kitty.,, dek.,, hah... hah.. " Panggil Chika dengan nafas tersengal. Chika berdiri sambil membungkukkan tubuhnya didepan Christy.
" Kak Chika? "
Chika mendongak kearah Christy lalu tersenyum tipis. Chika berusaha menetralkan nafasnya." Kakak kenapa sih harus lari-lari ? " Ucap Christy kesal melihat tingkah kakaknya. Ia merangkul Chika lalu menuntunnya duduk di salah satu bangku koridor sekolah.
" Keburu.. Kamunya jauh.. Makanya kakak kejar kamu. "
" Ya tapikan kakak gak boleh lari-larian kalo kakak.,,,,,. "
" Iya iya kakak tau. " Potong Chika.
" Kamu kenapa gak pernah hubungi kakak? Chat sama telpon kakak juga gak pernah kamu bales. Kamu marah sama kakak? " Ucap Chika.
Christy diam. Ia memalingkan wajahnya kearah lain. Membuat Chika bertanya-tanya sebenarnya apa yang telah terjadi.
" Mami juga kenapa akhir-akhir ini sikap nya berubah. " Lanjut Chika.
Christy masih diam. Ia belum mengucapkan apapun kepada Chika." Kenapa dek Kitty? Apa yang terjadi? " Tanya Chika menatap Christy.
Christy menghela nafas lalu balik menatap Chika." Mami sama Papi mau pisah. "
DEG......
Chika terdiam mendengar penjelasan Christy. Ia merutuki dirinya sendiri, seburuk itukah dirinya sampai-sampai ia tidak tau masalah besar keluarganya. Disaat seperti ini, ia malah pergi, padahal keadaan keluarga Maminya sedang diambang kehancuran.