End

380 49 1
                                    

" Kamu gak lupa kan sayang, acara nanti malam? " Tanya seorang wanita yang baru saja duduk disebelah bangku kemudi.

" Tentu saja, aku sudah berjanji akan datang ke acara keluarga Melody. " Ucap pria yang tak lain adalah suami dari wanita itu.

Dua orang itu adalah Rangga dan Naomi.
" Kamu sudah mengabari Mirza? " Tanya Rangga pada Naomi.

" Sudah, dia juga akan memberi kejutan pada adik angkat nya itu. " Jawab Naomi.
Ia juga sudah tau hubungan antara Mirza dan Gracia, sehingga Mirza memutuskan untuk menganggap Gracia sebagai adiknya. Sama seperti Mirza dan Chika dulu.

" Mas, kita berkunjung ke makam Chika dulu ya. " Ucap Naomi.

Rangga hanya mengangguk paham, permintaan istrinya itu. Mereka akan mengunjungi makam Chika 3 kali dalam seminggu. Naomi amat sangat menyesal karena gagal dalam kesembuhan Chika.

.............

Sebelum pulang, Gito mengajak Gracia ke suatu tempat yaitu pantai, sambil melihat matahari terbenam. Sebenarnya ini hanya akal-akalan Gito saja mengajak Gracia ke pantai. Ia pun tau mengenai kejutan ulang tahun untuk Gracia.

" Kenapa gak langsung pulang aja sihh Git. " Gerutu Gracia.
Ia meminta Gito untuk mengantarkan nya pulang segera, namun Gito malah membawanya ke pantai.

" Santai dulu aja Gre, kamu gak butuh refreshing otak dulu apa. Aku tau kamu tadi pening kan dengerin dosen tadi. " Ucap Gito.

' ada benernya juga ucapan Gito itu. ' batin Gracia.

Gracia tersenyum kala mengingat semua kebersamaannya dengan Chika. Namun, ia sadar Chika diingat bukan untuk ditangisi. Tetapi dikenang betapa berharganya dirinya berada di keluarga ini.
'  kamu memang sudah pergi dek, tapi kamu selalu punya tempat di hati Cici. ' batin Gracia.

" Kamu kangen Chika ya Ge? " Tanya Gito pada Gracia.

Gracia hanya mengangguk. Sebenarnya Gito juga sama dengan Gracia, ia merindukan sosok yang sudah membuat nya jatuh hati walaupun ia gengsi untuk mengungkapkan itu pada Chika.

................

Motor Gito sudah berada dihalaman rumah Gracia.
" Sepi banget ya, pada kemana semuanya. " Ucap Gracia saat ia memasuki rumah nya.

" SELAMAT ULANG TAHUN GRACIA !!! "
Gracia begitu terkejut melihat apa yang ada didepan nya ini. Seluruh keluarga nya berkumpul semua, memberikan kejutan yang tidak terduga bagi Gracia. Gracia menatap satu persatu keluarga nya itu. Terlihat Rangga dan Naomi tersenyum kearah nya. Bahkan mereka semua niat dengan memakai perlengkapan ulang tahun pada umumnya seperti topi berbentuk kerucut.
Gracia mengalihkan pandangannya pada Veranda yang tengah menggendong Freya. Bayi itu terlihat sedang tertawa melihat banyaknya pernak-pernik hiasan ulang tahun Gracia. Ia juga melihat David dan Christy tersenyum kearahnya.

Terakhir Gracia melihat Melody tengah berjalan kearahnya dan membawa kue ulang tahun ditangannya.
" Selamat ulang tahun putri cantiknya Mama. "

Gracia tersenyum haru mendapatkan kejutan dari seluruh keluarga nya. Tanpa disadari air mata sudah mengalir dipipi nya. Bukan karena ia sedih, melainkan tangis kebahagiaan.
Tangan Melody terulur menghapus air mata Gracia perlahan.
" Make a wish dulu sayang. " Ucap Melody.

Gracia mengangguk pelan. Ia pun memejamkan matanya sekejap lalu meniup lilin yang ada di hadapannya, dengan berbentuk angka 22 sesuai dengan usia nya sekarang. Gracia menatap kearah Papa dan Cici nya.
Shani dan Dio mendekat kearah Gracia.
" Selamat ulang tahun adiknya Cici yang cantik. " Ucap Shani.

" Makasih Cici. " Ucap Gracia sambil memeluk Shani.

Masih dalam pelukan shani, Gracia bergumam dalam hati.
" Andai kamu masih ada disini dek, mungkin kebahagiaan Cici akan bertambah karena adanya kamu. " Gumam Gracia dalam hati.

Gracia melepaskan pelukan nya dari Shani lalu menoleh kearah Christy.

" Selamat ulang tahun ya Ci Ge, panjang umur dan sehat selalu. Cici harus terus semangat ya, buat kak Chika bangga diatas sana. " Ucap Christy.

Gracia tersenyum mendengar ucapan dari Christy.

.....................

Gracia mendekat kearah Veranda yang sedang menggendong Freya.
Gracia kini duduk di sebelah Veranda, dengan Freya berada dipangkuan Veranda.

" Tante, Freya dikasih makan apa sihh kok gemesin banget. " Ucap Gracia sambil menoel pipi gembulnya Freya.

Veranda tersenyum mendengar ucapan dari Gracia.
" Ya, dikasih makanan bayi lah, ada-ada aja kamu ini. " Ucap Veranda terkekeh.

" Wajahnya terlihat sekilas mirip Chika ya tan, apalagi klo lagi senyum mirip banget. " Ucap Gracia. Veranda mengangguk.

Gracia berpindah duduk di samping Cici, Mama dan Papanya.

Perlahan Shani memeluk Melody dari samping.
Dio dan Gracia pun melakukan hal yang sama memeluk nya dan tersenyum bahagia.

" Kalian tau tidak? Papa ingin kita selamanya seperti ini. Kalian adalah harta yang paling berharga bagi Papa dari apapun itu. "

Melody mengangguk, ia pun berfikiran sama dengan Dio. Ia akan melakukan apapun itu untuk kebahagiaan keluarga nya.



















End

 saudara selamanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang