21

441 66 5
                                    

Gito masuk kedalam mobil dan duduk di kursi kemudi. Gito tidak langsung menyalakan mobilnya. Ia teringat kejadian saat Chika pingsan, saat ia menggendongnya ke UKS, dan saat petugas UKS mengatakan bahwa penyakit Chika kambuh karena kelelahan.
' memangnya dia sakit apa? ' tanya Gito dalam hati.
" Ehh, bentar sejak kapan gue peduli sama tu cewek? " Gumam Gito pelan sambil menggelengkan kepalanya.
Ia lalu menyalakan mesin mobilnya dan bergegas untuk pulang.

Chika berjalan keluar UKS dengan Gracia yang memapahnya. Saat sampai ditengah-tengah koridor sekolah terlihat Christy berlari kearah Gracia dan Chika. Christy langsung mendekat kearah Chika. Membuat Gracia menggeser tubuhnya.

" Kak Chika? Kakak gapapa kan? Kata teman kakak tadi kakak pingsan. " Ucap Christy dengan wajah yang sangat khawatir. Chika tersenyum melihat tingkah adiknya itu.

" Kakak gapapa kok, buktinya kakak baik-baik aja kan? " Ucap Chika.

" Syukurlah kalo begitu. Christy khawatir dengar kakak pingsan. "

Christy sedari tadi mencemaskan keadaan Chika. Ia tau kakaknya sakit. Ia juga sudah berjanji akan selalu menjaga dan melindungi kakaknya.

Gracia hanya diam sambil menatap pemandangan dua kakak adik dihadapan nya ini.

" Ekhmmm.,, aku pulang duluan ya. Udah dijemput soalnya. " Ucap Gracia pada Chika dan Christy.
Gracia tersenyum kearah keduanya lalu perlahan melangkah pergi.

" Ci ?? " Panggil Chika.
Gracia menghentikan langkahnya kemudian berbalik menatap Chika.

" Makasih ya, salam buat Mama, Papa sama Ci Shani. " Ucap Chika.
Gracia hanya mengangguk sambil tersenyum tipis.
' ternyata udah banyak yang sayang sama kamu dek. Kamu lebih bahagia sekarang. ' batin Gracia.
Sambil melangkah pergi meninggalkan keduanya.

Gracia duduk di kursi samping kemudi. Ia langsung merebahkan tubuhnya pada jok dan memejamkan matanya sejenak. Shani ia melihat itu langsung mengerutkan keningnya.

" Kamu kenapa? "

Gracia membuka matanya lalu menggeleng pelan. Perlahan Shani menjalankan mobilnya. Keheningan menyelimuti keduanya, Gracia yang masih setia memejamkan mata dan Shani yang fokus mengemudi.

" Tadi Chika pingsan. " Ucap Gracia tanpa membuka mata. Shani terkejut dan langsung menoleh kearah Gracia.

" Terus sekarang keadaannya gimana? " Tanya Shani khawatir. Ia berusaha tetap fokus mengemudi.

" Chika gapapa, cuma kelelahan. Dia juga tadi udah sadar. " Ucap Gracia.
Shani bernafas lega mendengar penjelasan Gracia.

" Kamu gak bilang Chika, kalo Mama sakit. " Tanya Shani.
Gracia menggeleng menjawab pertanyaan Frieska.

" Kita langsung ke rumah sakit? " Tanya Gracia.
Shani mengangguk sambil menatap sekilas Gracia. Karena jaraknya masih jauh, Gracia memilih kembali memejamkan matanya.

Mobil Veranda berhenti tepat dihadapan Chika dan Christy yang sudah menunggu didekat pos satpam.

Chika dan christy bergegas masuk mobil.
Christy duduk disamping kemudi sedangkan Chika duduk di jok belakang.
Perlahan mobil Veranda berjalan meninggalkan pelataran sekolah. Christy melirik kearah Maminya. Ia sedikit heran dengan raut wajah Maminya.
Mami terlihat lesu dan matanya sedikit sembab. Sedari tadi Maminya hanya diam menatap lurus jalanan. Christy ingin bertanya tapi ia urungkan. Ia tau Maminya sedang tidak baik-baik saja.

" Mi? " Panggil Christy.
Veranda menoleh sekilas lalu kembali fokus kedepan.

" Tadi kak Chika pingsan. "

 saudara selamanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang