Para warga yang tinggal di sekitar kediaman bangsawan Duke Emali tidak mungkin tidak tahu bagaimana tragisnya kematian Oyu Olavanser dan Jeina Olavanser, ayah dan kakak perempuan Keina.
Tidak ada yang dapat para warga itu lakukan, selain menatap dengan rasa empati dan simpati pada Keina.
Oyu terkenal sebagai pribadi yang hangat, ramah, dan suka menolong, serta setia pada mendiang istrinya. Banyak orang yang salut pada Oyu karena mampu bertahan tanpa menikah lagi membesarkan dua orang putrinya.
Jeina juga adalah sosok perempuan yang sopan, cerdas, dan dewasa. Banyak pria yang tertarik padanya, namun terhalang karena statusnya yang hanya kalangan biasa.
Keina juga dinilai sebagai gadis yang ceria, mudah bergaul, dan cepat saat mempelajari sesuatu. Meskipun tidak seanggun kakaknya, tapi Keina memiliki pesonanya sendiri yang membuat siapapun menyukainya.
Meskipun secara ekonomi pas-pasan dan tinggal di rumah kecil, tapi selama bertahun-tahun mereka bertiga hidup harmonis, saling ada untuk satu sama lain hingga siapapun yang melihatnya akan merasa iri. Bagaimana bisa mereka tetap terlihat optimis menjalani hidup, padahal setiap musim hujan tiba mereka harus waspada setiap saat karena atap rumah mereka seperti akan ambruk karena derasnya hujan yang mengguyur bumi.
Walaupun sang ibu telah meninggal dunia lebih dulu, namun Keina bisa tumbuh dengan baik berkat kasih sayang dan perhatian yang selalu diberikan oleh ayahnya dan Jeina. Setiap harinya Keina merasa bersyukur akan hal itu. Ia bahkan memiliki impian ingin membahagiakan ayah dan Jeina suatu saat nanti. Keina akan lakukan apapun untuk keluarganya.
Keina bahkan menggunakan otak cerdasnya memberi pelajaran pada setiap lelaki yang suka usil atau mengganggu Jeina.
Keina juga belajar tekun soal tumbuh-tumbuhan serta obat-obatan supaya bisa membantu pekerjaan ayahnya.
Intinya poros kehidupan Keina ada pada keluarganya, bahkan bisa dibilang ia sudah tidak memikirkan dirinya sendiri.
Namun, tepat di hari ulang tahunnya, di tengah ekspetasinya memikirkan kira-kira hadiah seperti apa yang akan ayah dan Jeina siapkan untuknya kali ini, semua bayangan kesenangan itu sirna saat sedang di rumah ia mendapatkan kabar bahwa dua orang yang berharga dalam hidupnya telah mati di tangan Duke Emali.
Subuh-subuh, Kaisar Arzaid kembali memasuki kamar yang dipersiapkan untuk dirinya. Tujuannya adalah satu, yaitu memerika apakah gadis itu beristirahat di kamat tersebut atau tidak.
Masih berdiri di dekat pintu, mata Kaisar Arzaid menangkap tempat tidur yang kosong. Tapi, samar-samar ia mendengar sebuah suara lirih seseorang.
Hiks... Hiks... Ayah... Kak Jei... Hiks
Kaisar Arzaid melangkah ke arah sofa panjang, dan benar saja ia mendapati ternyata gadis itu berbaring meringkuk seperti janin. Keina menangis serta mengigau lagi dalam tidurnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Selir Kesayangan Kaisar
RomanceDi usianya yang masih muda--Keina harus menyaksikan ketidakadilan merenggut nyawa ayah serta kakak perempuannya. Mengapa orang miskin selalu salah dan yang kaya selalu benar. Dendam--itulah yang dirasakan Keina saat ini. Tapi, dirinya sadar bahwa po...