🌺Part 12🧊

4.1K 204 2
                                    

Tolong ya guys kalo ada typo kasih tau.

•••

Terhitung sudah dua minggu Keina dan juga Prada bekerja sebagai pelayan di istana selir. Pelayan lainnya pun memperlakukan mereka cukup baik, membantu kalau Keina ataupun Prada butuh menanyakan sesuatu perihal tugas mereka.

Selama dua minggu juga Keina diam-diam suka memerhatikan selir Indri dari kejauhan kalau wanita hamil itu sedang menghabiskan waktu di luar kamarnya. Bukan tanpa sebab, pasalnya Keina merasa bahwa selir Indri mirip dengan seseorang yang ia kenal, tapi Keina pun di satu sisi merasa ragu, bagaimanapun juga wanita itu adalah wanita terhormat milik Kaisar dan sebentar lagi akan melahirkan anak pertama Kaisar, makanya Keina tidak berani mendekati selir Indri untuk memastikan apakah benar adalah Indri teman kakaknya dulu.

"Prada, aku ingin menanyakan sesuatu."

Tiba waktu jam istirahat. Para pelayan di istana selir berbondong-bondong ke area dapur untuk mendapatkan jatah makan siang mereka.

Setelah Keina menerima piring dan segelas air, ia menghampiri meja di mana Prada–temannya itu duduk.

Disela-sela menikmati santapan makan siang, Keina pun membuka suara bertanya barusan.

"Nanya apa?" ucap Prada.

"Berapa usia nyonya Indri sekarang, apa kau tahu?"

Prada mengerutkan dahi merasa aneh dengan pertanyaan teman di sampingnya. "Kalau tidak salah tahun ini usianya dua puluh enam tahun."

Usia yang sama dengan kakak perempuannya Keina.

"Apa dia berasal dari kalangan bangsawan?"

Prada menggelengkan kepalanya. Fokus pada makanannya, tidak menatap Keina. "Dia mantan pelayan di istana Soare."

"Istana Soare?"

"Kediamannya Kaisar."

Keina tercengang mendengar hal tersebut. "Kaisar jatuh hati pada pelayannya sendiri?" Itulah yang langsung terbesit di pikirannya.

Prada menggelengkan kepalanya ragu. "Sepertinya tidak. Banyak yang bilang itu hanya kesalahan satu malam disebabkan Kaisar yang tengah mabuk sehabis menghadiri pesta."

Keina merenung sejenak. Entah kenapa prasangkanya semakin kuat terhadap sosok Indri yang diduganya merupakan teman kakaknya dulu.

"Lagipula yang mengangkat nyonya Indri menjadi selir adalah iIbusuri, bukan Kaisar, itupun setelah ketahuan nyonya Indri mengandung benih keturunan keluarga kerajaan. Kalaupun Kaisar benar-benar mencintai nyonya Indri, lantas kenapa hingga detik ini nyonya Indri dibiarkan menghuni istana selir tanpa gelar apapun yang ada malah menjadi bahan hinaan semua orang," tutur Prada melanjutkan. Makanan di piringnya sudah ludes tak tersisa. Ia lalu meneguk segelas air.

Apa yang dikatakan Prada sangat masuk akal. Orang-orang terlihat menghormati selir Indri hanya karena janin keturunan keluarga kerajaan yang berkembang di perutnya.

"Kenapa sekarang kau jadi penasaran, Kei?" Kali ini Prada yang melemparkan pertanyaan sambil menatap temannya itu.

Keina cepat-cepat berlagak seolah tidak ada apa-apa. Menghindari tatapan mata, ia melanjutkan sesi makannya yang tadi tertunda.

"Memangnya aku tidak boleh penasaran? Bagaimanapun juga 'kan dia majikan baru kita. Setidaknya aku ingin mengenal sedikit tentangnya."

Prada tampak mudah percaya dengan alasan Keina. "Ya, kau benar. Meski dia hanya seorang selir tanpa gelar, tapi statusnya masih jauh di atas kita. Mungkin setelah melahirkan nanti dia akan langsung diangkat jadi selir resmi."

Selir Kesayangan KaisarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang