CHAPTER 28: MANJA NYA RAINANDA

116 7 0
                                    

Langkah pemuda itu terasa ringan, saat menuju pada sang gadis pujaan yang kini duduk di salah satu kursi di kantin. Bersisian dengan sahabatnya, Aysel. Jam istirahat telah tiba, setelah tadi mereka berperang di ruang ujian dengan soal-soal yang memusingkan kepala.

Rainanda terlihat lesu, gadis itu merebahkan kepalanya di atas tumpukan lengan yang dia lipat ke atas meja. Elvin menghampiri nya sambil membawa nampan berisi dua Mangkuk Soto dan Es Jeruk, diikuti Janoko yang membawa Susu kotak rasa strawberry.

Sesampainya di meja Rainanda. Elvin meletakkan nampan yang dia bawa ke atas meja, lantas menyentuh lembut puncak kepala gadisnya yang terkulai lemah.

"Hey... sayang. Kok lesu? Karen sakit, ya?" tanya Elvin lembut.

Gadis itu bergerak mengangkat kepalanya menatap sang pemuda sembari menggeleng perlahan. "Enggak, aku gak papa. Cuma ngantuk aja," jawab Rainanda.

Elvin menautkan sepasang alisnya menatap wajah Rain yang sedikit pucat, serta kelopak matanya yang di kelilingi lingkaran menghitam. "Itu matanya kenapa, astaga!"

"Yah... gimana gak ngantuk? Orang dia bergadang semaleman. Tidur nya aja bukan tidur beneran, tapi ketiduran di meja belajar," celetuk Aysel sembari menyesap susu strawberry pemberian Janoko tadi.

Aysel memang menginap di rumah Rainanda tadi malam karena tidak ingin temannya itu kesepian. Papa nya terbang, sedangkan Mama nya sedang mengurus pembukaan cabang baru untuk butiknya, di luar kota.

Elvin menghela nafas menatap kekasihnya itu. "Sayang... belajar boleh, tapi jangan terlalu di push, nanti bisa sakit. Kalo Karen sakit, nanti El sedih. Kalo El sedih, nanti El gak semangat ujiannya. Soalnya penyemangat El ini lagi sakit."

Rainanda terkekeh geli mendengar penuturan polos dari anak manis ini, lantas mencubit pipi Elvin gemas. "Iya... enggak. Aku gak akan begadang lagi, kok. Aku gak akan sakit juga, kamu tenang aja."

Elvin tersenyum senang mendengar jawaban Rainanda. Pemuda itu menarik nampan yang tadi dia bawa, dan meletakkan kedua mangkok soto itu di hadapan nya. Kedua-duanya.

Rain menatap bingung pada pemuda itu. Apakah Elvin akan makan dua porsi Soto itu tanpa memberinya?

Tidak, ternyata Rain salah. Setelah selesai meracik soto dengan kecap, saus, dan sambal. Elvin mulai menyuapkan makanan itu pada sang gadis tercinta.

Gadis itu tentu saja merasa gembira, dia menerima suapan dari kekasihnya dengan senang hati. Mengabaikan kedua jomblo karatan yang ada disana, dan membuat dunia seolah hanya milik mereka berdua.

"Kamu gak makan?" tanya Rain sambil mengunyah soto nya.

"Makan, dong. Ini gantian, aku nyuapin kamu. Abis itu aku nyuapin mulut aku," jawab Elvin yang mengudang tawa dari Rainanda.

"Eh, Karen. El sekarang udah gak nginep di rumah Koko lagi. El pulang ke rumah Mama," cerita Elvin.

Rain mengangkat sebelah alisnya bertanya. "Kenapa gitu?"

"Abisnya kalo disana El gak bisa fokus belajar. Koko, Alex, Kevin sama Rio. Mereka heboh banget, apalagi kalo main game. Berisik," adu Elvin dengan wajah kesal melirik pada Janoko yang menatap julid padannya.

"Bisa-bisanya lagi ujian malah sibuk nge-game," sindir Rainanda yang tak habis pikir atas tingkah anak-anak itu.

"Lo gak belajar, Ko?" celetuk Aysel menatap pemuda yang duduk di seberangnya.

Janoko menggeleng sambil menampilkan cengiran lebar. Aysel menghela nafas panjang menatap pemuda itu dengan sabar.

"Gak heran nilai nya anjlok," komentar Rainanda pula.

MY BIG BABY {PRETTY BOY} ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang