EPILOG

141 13 0
                                    

Dear Gadis Hujan Ku

Aku gak pernah tau kebaikan apa yang aku lakuin di masa lalu, sampai-sampai tuhan mengirimkan kamu dalam bentuk karma baik untukku.

Memiliki kamu adalah salah satu hal yang paling aku syukuri di dunia ini.
Kamu adalah jatuh cinta paling menyenangkan
yang pernah aku rasakan

Kamu adalah rindu
yang paling candu,
dari sekian banyak temu
yang kutunggu

Gadis hujan ku....
Ayo kita nikmati hari penuh rindu itu.
Sensasi menggebu akan bayang mu, tanpa mampu bertemu.
Itu akan jadi kenangan manis untukku

Biar raga kita redam
oleh jarak dan waktu,
tapi perasaan kita tak akan pernah padam hanya karena perkara semu

Karen....
SMA Tenggara bakalan sepi tanpa kamu. Tak akan ada lagi gadis bermata elang yang selalu terbang, mengelilingi bangunan kokoh itu demi menegakkan kedisiplinan.

Tak akan ada lagi seorang anak muda nakal berkeliaran pada jam pelajaran, demi melihat wajah jelita gadis hujan yang dicintainya.

Aku pasti akan merindukanmu.
Kemanapun aku pergi,
bayang-bayang wajahmu akan selalu mengikuti.

Tentu karena setiap sudut sekolah itu
menyimpan memori tersendiri.
Setiap tempat ada kisah kasih kita disini

Mulai dari gerbang tempat kita bertemu, Lapangan dimana kamu pertama kali menghukum ku,
Loker tempat aku mengikatkan slayer kesayangan mu di lenganmu yang terluka waktu itu, dan Bangku taman tempat kita bertukar puisi, juga menangis kala itu.

Alun-alun kota pun ikut bersaksi atas kisah kita, Rainanda. Bagaimana aku bisa lupa? Jangan takut, ya?
Segenap rasa ini akan aku jaga,
dan geloranya tetap sama. Sampai akhirnya kita saling bersua.

Aku cinta kamu. Hari ini, kemarin dan selamanya.

Dari Peterpan mu. Alzelvin Arshaq.

Bibir merah delima itu melengkung sempurna, sepanjang dia membaca deretan Aksara pada kertas putih ditangannya. Sepucuk surat dari sang pemuda tercinta yang di tulis oleh tinta Asmara nan Nirmala.

Diabaikan nya gemerisik suara arus lalulintas dan riuh kicauan burung maupun manusia. Pada keramaian itu, hanya suara kekasihnya yang terdengar di telinga.

Semilir angin sore membelai rambut panjang Rainanda yang terurai. Netra elang nya menatap kotak sedang disampingnya, pemberian Elvin tadi.

 Netra elang nya menatap kotak sedang disampingnya, pemberian Elvin tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ada tumpukan Amplop putih. Sepucuk surat, boneka domba yang memegang bunga tulip dan buket strawberry. Manis sekali, sama seperti Sang pemberi.

Rain menengok ke belakang melihat kekasihnya yang tengah sibuk melayani pembeli. Sudah hampir satu bulan Elvin memulai usaha Coffee truknya dengan bertempat di alun-alun kota. Buka setiap jam tiga sore dan tutup pada jam sebelas malam.

MY BIG BABY {PRETTY BOY} ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang