Rangkaian ujian telah terlaksana. Lepas sudah beban dengan mata pelajaran semester satu ini. Sekarang adalah minggu tenang dan ceria. Siswa-siswi disibukan oleh kegiatan classmeeting, sementara menunggu guru-guru yang tengah sibuk menyusun laporan nilai, dan menunggu pembagian raport.Berbagai pertandingan Olahraga di adakan di SMA Tenggara. OSIS menjadi panitia yang bertanggungjawab mengkoordinir lomba, termasuklah Rainanda.
Beberapa hari ini, gadis itu disibukkan dengan kegiatan OSIS, sampai tidak sempat menghabiskan waktu dengan sang kekasih. Elvin sendiri tidak melakukan protes, sebab dia pun sibuk berlatih untuk pertandingan futsal antar kelas. Sepasang kekasih itu sama-sama sibuk sendiri.
Tibalah hari ini. Hari ketiga classmeeting. Jadwal pertandingan futsal antar kelas di laksanakan. Rainanda sudah standby di lapangan, sekalian menjalankan tugasnya sebagai seksi dokumentasi. Dia mengalungi kamera digital, dan memotret setiap momen pada pertandingan untuk laporan.
Rain menatap ke arah tim futsal yang tengah menunggu pertandingan dimulai. Dia lalu berjalan menghampiri pemuda yang mengenakan ban kapten di lengan kirinya.
Ada Janoko, Alex, Kevin dan Rio juga yang tengah melakukan mentoring pada Junior mereka itu. Anak anak futsal juga terlibat menjadi panitia, bahkan Kevin bertindak sebagai wasit dalam lomba.
Rain berdeham untuk menarik perhatian Sang pemuda. Sang Kapten Futsal pun menengok ke arah sumber suara.
"Karen!" seru Elvin dengan ceria disertai senyuman manis yang tak pernah luntur di wajahnya.
Rain pun membalas senyuman itu dengan tulus. "Semangat, ya?"
Elvin menganggukkan kepalanya kuat sampai membuat rambutnya berantakan. Rainanda lantas tertawa, lalu mengulurkan tangannya merapikan rambut Sang pemuda.
"Jangan sampai cidera," pesan gadis itu pula.
Elvin mengangguk lagi, lalu mengangkat jari kelingkingnya ke hadapan Rainanda. "Janji!"
Rain menautkan kelingking nya pada kelingking Elvin sebagai bentuk perjanjian. Gadis itu tak melepaskan tautan jemari mereka, dia malah menarik tautan itu agar raga keduanya merapat.
Rain lalu menyelinap ke sisi kepala Elvin untuk berbisik di telinga sang pemuda. "Kalau menang, aku ada hadiah buat kamu."
Terpaan nafas Rainanda berhembus mengenai leher mulus Elvin, hingga membuat nya menelan ludah seketika. Saat Rain menarik dirinya menjauh kembali, Elvin mengerjapkan mata menatap gadis itu.
Senyuman tipis terukir di wajah Elvin. "Oke."
"EL... AYO!!"
Elvin menoleh ke arah teman-temannya yang sudah siap memasuki lapangan.
"Gabung gih, sana. Udah mau mulai, tuh!" titah Rainanda seraya melepaskan tautan kelingking mereka.
Elvin pun mengangguk patuh. "Karen nonton, ya? Jangan kemana-mana!" seru Elvin sembari berjalan mundur menghampiri teman-teman.
"Aman, Kapten..." balas Rainanda.
Elvin pun tersenyum gembira, lantas berlari bergabung bersama teman-teman sekelasnya.
"SEMANGAT, EL!!!" seru Alex seraya mengepalkan tangannya ke udara.
Elvin membalas dengan acungan jempol pada para seniornya.
Tak lama, pertandingan pun di mulai. Wasit meniup peluit panjang. Pertandingan Kelas X IPA 1 melawan Kelas X IPS 3. Sorak-sorai penonton memenuhi sekeliling lapangan, menyemangati jagoan mereka masing-masing.
Elvin memimpin tim futsal kelas X IPA 1 sebagai Kapten futsal, kali ini dia mengambil posisi sebagai pivot. Ada Riki juga di tim itu yang berposisi sebagai anchor.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BIG BABY {PRETTY BOY} ✓
Teen FictionAlzelvin Arshaq. Seorang anak manis beraura gula. Pemilik senyuman semanis madu. Aroma wangi, sebagaimana Kuntum Bunga Melati. Memikat Kupu-kupu untuk hinggap pada Taman hati. Tak hanya Kupu-kupu yang terpikat pada manisnya itu, bahkan Elang yang te...