chapter 01

9.1K 672 39
                                    


Author pov.

"Jadi kedatangan kami kemari ingin melamar salah satu putrimu Kim, Lalisa sudah mapan untuk memiliki seorang istri" kata tuan Manoban lengkap dengan senyum ramahnya.

"Aku tidak akan memaksa putriku Manoban, jika salah satu dari mereka setuju maka bukan masalah bagiku. Iya kan yeabo" tuan Kim menatap istrinya.

"Nee aku sependapat dengan suami ku, tuan Manoban" kata nyonya Kim dengan ramah.

Sekarang ini keluarga Manoban sedang berada di mansion keluarga Kim, kedatangan mereka jelas ingin menjodohkan putri tunggal mereka dengan salah satu putri Kim.

Putri tunggal Manoban itu bernama Lalisa Manoban, umurnya sudah dua puluh tujuh tahun, dia masih single belum pernah berpacaran sama sekali.

Lisa sendiri mempunyai sifat yang dingin dan tegas, namun sangat baik dan perhatian bila sudah mengenalnya lebih dekat.

Sedangkan tuan Kim dan nyonya Kim mempunyai putri kembar, putri pertama bernama Jane Ruby Kim dan yang kedua bernama Jennie Ruby Kim.

Kedua putri Kim itu sudah berusia dua puluh lima tahun.

Jane sendiri merupakan gadis yang sexy dan elegan, dia suka berdandan memamerkan kecantikannya. Sangat centil, bermulut pedas dan mempunyai tatapan tajam.

Jane sangat menyayangi kembarannya, dia rela mati jika ada yang menyakiti saudara perempuannya itu.

Sedangkan Jennie, dia gadis yang polos, sangat lucu dan menggemaskan.

Jennie sangat anggun dan kekanak-kanakan, masih suka merengek meskipun umurnya sudah menginjak dua puluh lima tahun.

Jennie mempunyai pipi chubby, mata kucing, dan bibir kecil.

Jennie sendiri tidak bekerja seperti Jane yang bekerja bersama Appa nya di perusahaan, dia hanya di rumah terkadang pergi menemani Eomma nya ikut menghadiri arisan ibu-ibu sosialita.

Jennie juga sangat menyayangi Jane, meskipun cengeng Jennie akan memarahi orang yang menganggu kakaknya itu. Jennie tidak jago berkelahi namun dia akan mengambil batu kecil dan melempari orang yang mencoba menggodanya dan kembarannya.

"Aku juga tidak akan memaksa jika di antara mereka tidak setuju, tuan Kim, nyoya Kim" kata Lisa dengan datar namun sopan.

Jennie menatap Lisa dengan bibir maju ke depan, setelah itu dia menunduk membisikkan sesuatu pada boneka capybara nya.

"Dia cantik dan tampan, wajahnya rupawan tapi capy.. dia sangat dingin Nini takut" bisik Jennie pada bonekanya.

Jane mantap Lisa, dia tersenyum sebelum membuka suaranya.

"Aku setuju di jodohkan denganmu Lalisa Manoban" kata Jane.

Lisa menatap Jane dengan wajah datarnya.

"Ya dengan eonnie Jane saja hihihi" Jennie terkikik senang.

Lisa juga menatap Jennie sekarang.

Jennie yang ditatap intens oleh Lisa menundukkan kepalanya, dia malu.

"Kamu yakin nak?" Tuan Kim menatap Jane.

"Ya Appa" Jane tersenyum lembut.

"Jika itu membuatmu bahagia maka baiklah Eomma setuju, nak" nyonya Kim mengelus sayang pundak Jane.

"Terimakasih Eomma" Jane memeluk Eomma nya.

Eomma Kim mengangguk mencium puncak kepala Jane.

"Jadi bagiamana Lisa, kamu mau kan di jodohkan dengan Jane?" Tuan Manoban membuka suaranya.

Lisa menghela nafas samar lalu mengangguk dengan pelan.

"Kami harus saling mengenal lebih dulu, jangan terburu-buru untuk menikah" kata Lisa.

"Jika itu mau mu maka baiklah, kalian berkenalan terlebih dahulu selanjutnya biar kalian berdua yang menentukan tanggal" kata nyonya Manoban.

Lisa mengangguk.

Tuan Manoban tersenyum cerah, dia sudah berpikir untuk memiliki cucu saat Lisa menikah nanti.

"Sekarang pasangkan cincin ini pada calon istrimu" nyonya Manoban memberikan kotak cincin pada Lisa.

Lisa mengambilnya lalu berlutut di hadapan Jane.

"Semoga ini pilihan yang terbaik" batin Lisa kemudian mengambil tangan kiri Jane dan memakaikan cincin di jari manisnya.

Chup

Setelahnya Lisa mencium punggung tangan Jane.

"Sweet" batin Jane tersenyum.

"Sekarang giliran eonnie yayy" Jennie bertepuk tangan.

Jane tersenyum mengecup singkat pipi mandu adiknya.

"Jarimu lentik" puji Jane dan memakaikan cincin di jari manis Lisa.

"Terimakasih" kata Lisa.

Lalu Jane memajukan wajahnya mengecup pipi Lisa.

Lisa tidak bereaksi, hanya diam dengan wajah datarnya.

"Cie cie eonnie sudah tunangan ciee hihihi" goda Jennie menusuk-nusuk lengan Jane dengan jari telunjuknya.

Jane hanya menggeleng, segera memeluk Jennie agar si bungsu itu diam.

Lisa menatap kakak beradik itu, senyum tipisnya terbit tanpa ada yang menyadari.

•••

Tbc

06/06/24

Lisa 🥶
Jennie 🤗
Jane 🥵

Kiww ada yang baru nih🥂

Ramein yuk!

Vote komen lanjut.

Jennie or Jane? [Jenlisa]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang