chapter 03

3.4K 521 6
                                    


Author pov.

"Sayang" panggil Lisa.

"Hemm" dehem Jane menikmati elusan lembut Lisa di lengannya.

Setelah makan malam Lisa membawa Jane ke sungai Han.

Saat ini posisi keduanya sedang bersandar di kap mobil, Jane bersandar di pundak Lisa dengan Lisa merangkul pundaknya.

Keduanya tengah memandangi bulan dan bintang-bintang.

"Kamu tau aku tidak bisa romantis kan?" Lisa menatap Jane.

Jane mendongak lalu tersenyum menganggukkan kepalanya.

"Dulu impianku mempunyai pasangan romantis, tapi setelah memiliki mu impianku jadi berubah. Aku tidak masalah kamu tidak romantis babe, yang terpenting adalah kamu memperlakukan ku dengan baik"

Lisa tersentuh mendengarnya.

"Terimakasih" Lisa mengecup puncak kepala Jane.

Jane mengalunkan lengannya di leher Lisa kemudian mengecup dagu gadis jakung itu.

"Apa yang ingin kamu sampaikan babe?" Tanya Jane karena gelagat Lisa seperti ingin menyampaikan sesuatu.

Lisa meremas pelan pinggang Jane sebelum buka suaranya.

"Aku ingin menikahi mu, maukah kamu?" Lisa menyatukan kening mereka.

Jane berkaca-kaca.

"Aku mau babe" angguk Jane tersenyum lirih.

"Thank you"

Setelah itu Lisa mencium lama kening Jane.

Jane memejamkan matanya menikmati ciuman hangat Lisa.

"Aku akan menyampaikan kabar gembira ini pada Mommy dan Daddy. Kita juga akan mempersiapkan pesta pernikahan setelah ini" Lisa mengelus pipi Jane.

"Aku juga akan menyampaikan tentang ini pada keluargaku. Aku tidak sabar fitting baju bersamamu, babe" Jane memeluk erat tubuh Lisa.

"Aku juga" Lisa mengusap punggung Jane.

"Ayo memiliki anak setelah itu" celetuk Jane membuat Lisa terkekeh.

"Mau berapa hemm?"

"Dua saja babe tidak perlu banyak-banyak"

"Yaah padahal aku mau sepuluh" canda Lisa.

"Apa! Kamu saja yang hamil kalau begitu" Jane membulatkan matanya.

"Hahahaha bercanda sayang"

"Tidak lucu" Jane memukul pelan dada Lisa.

"Maaf sayang" Lisa mengecup pelipis Jane.

Jane memutar matanya.

"Ayo pulang babe, Jennie pasti sudah menungguku"

"Kajja, Jennie juga pasti mengomeli ku karena meminjam eonnie nya terlalu lama" Lisa terkekeh lalu membukakan pintu mobil untuk Jane.

Kemudian Lisa juga ikut masuk dan menyalakan mesin mobilnya.

"Terima saja babe" Jane tertawa kecil.

"Mau bagaimana lagi kan" Lisa juga tertawa kecil.

Setelah itu Lisa menjalankan mobilnya menuju mansion Kim.

-

"Lama sekali pulangnya, tidak tau ya Nini ini sudah menunggu dari tadi" Jennie melipat kedua tangannya sambil menekuk wajahnya menatap Jane dan Lisa bergantian.

"Maaf Nini. Ini eonnie bawakan makanan enak untuk Nini" Jane menyodorkan kantong plastik berisi makanan itu pada Jennie.

Jennie belum mau mengambilnya, tatapannya masih tertuju pada Lisa.

"Kan sudah Nini bilang jangan lama-lama, kenapa Lisa mengingkari janji hah" Jennie memberikan tatapan garangnya.

"Menggemaskan, tidak terlihat seram sama sekali" batin Lisa.

"Nini sudah ya jangan marahi Lisa" Jane menenangkan Jennie.

"Tidak bisa eonnie, Lisa tidak menepati janji dia menyebalkan membuat Nini menunggu lama. Mau Nini lempar pakai batu iya" ancam Jennie menunjukkan kepalan tangan mungilnya.

Lisa hampir saja tertawa melihatnya.

"Ya Tuhan manusia mungil ini sangat lucu dan menggemaskan" batin Lisa mengerutkan bibirnya.

"Maaf Jennie, lain kali aku akan tepat waktu. Maaf yah" lembut Lisa mengusap lengan Jennie.

"Tidak tau lah, Nini merajuk pokoknya. Bye!" Jennie mengambil kantong kresek dari tangan Jane setelah itu masuk kedalam kamar.

"Maafkan Jennie, babe" Jane tidak enak hati.

Lisa menggeleng.

"Tidak papa aku memakluminya. Aku yang seharunya minta maaf. Kalau begitu aku pulang ya sayang" Lisa mengelus pipi Jane.

"Iya hati-hati di jalan babe" Jane berjinjit mencium pipi Lisa.

Lisa mengangguk setelah itu berlalu pergi.

•••

Tbc

08/06/24

Udah mau merit aja nih, Nini emang lucu wlee.

Vote komen lanjut.

Jennie or Jane? [Jenlisa]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang