chapter 25

3K 474 90
                                    


Jane pov.

Sekarang aku sudah pulang ke rumah, aku senang akhirnya bisa kembali ke rumah tanpa merasakan sesak yang luar biasa di rumah sakit.

Saat aku koma, aku bisa mendengar suara, namun aku tidak bisa membuka mata dan menggerakkan tubuhku karena itu sangat sulit untuk aku lakukan.

Aku mengetahui semuanya, Jennie adikku yang paling aku sayangi menikah dengan Lisa orang yang aku cintai.

Masih ingat dengan curhatan Jennie di rumah sakit? Aku mendengarnya dan betapa hancurnya hatiku pada saat itu mengetahui semuanya.

Hati ku sakit sekali, pada saat bangun dari koma aku menangis sejadi-jadinya dan itu hanya di ketahui oleh dokter Park.

Rasa cintaku menutupi rasa benci pada Lisa sehingga aku masih berharap pada Lisa yang jelas-jelas sudah menikah dengan adikku sendiri.

Aku juga tidak bisa menyalahkan Jennie, dia pasti terpaksa pada saat melakukan pernikahan namun lama kelamaan Jennie baper yang menyebabkan dia akhirnya menyukai Lisa.

Melihat cara berjalan Jennie di rumah sakit kemarin itu menandakan bahwa Jennie sudah tidak perawan, dan dia pasti melakukan atas dasar cinta.

Lisa mungkin sama, dia pasti sudah mencintai Jennie tanpa dia sadari.

Lalau bagaimana denganku? Apa tidak ada harapan lagi untukku bersatu dengan Lisa?

Ya Tuhan sungguh aku sangat mencintai Lisa.

Apa yang aku lakukan selanjutnya, apa aku menyerah saja dan memilih sendiri selamanya? Atau aku tetap mempertahankan cintaku? Aku bimbang..

Tanpa sadar air mataku menetes tanpa ku minta.

Tok.. tok

"Eonnie bolehkah Nini masuk?"

Aku buru-buru menghapus air mataku dan berdehem menetralkan suarakan.

"Masuk saja Nini, pintunya tidak di kunci"

Ceklek

"Eonnie.." Jennie berlari kecil menghampiri ku.

Aku tersenyum membawa Jennie ke pelukanku.

"Habis tidur siang ya?" Aku membersihkan kotoran di area mata Jennie.

"Ya eonnie. Tau tidak, tadi Nini mimpi buruk" Jennie menegakkan duduknya menatapku serius.

"Benarkah? Nini mimpi apa?" Tanyaku sambil merapikan rambutnya.

"Nini mimpi di gigit harimau, tangan Nini di gigit sampai mengeluarkan banyak darah. Nini takut.." rengek Jennie menyembunyikan wajahnya di leherku.

Aku terkekeh sambil mengusap-usap punggungnya.

"Itu hanya bunga tidur Nini, tidak usah terlalu di pikirkan hmm"

"Tapi tetap saja Nini takut, itu sangat menyeramkan eonnie" Jennie mengerucutkan bibirnya.

"Baiklah, nanti sebelum Nini tidur eonnie akan memeluk Nini dan eonnie pastikan Nini tidak akan bermimpi buruk lagi. Pelukan eonnie ajaib asal Nini tau saja" aku menaikkan satu alisku.

Jennie mengerjap-ngerjapkan matanya menatapku dengan polos.

"Waah benarkah eonnie? Mau Nini mau peluk.." Aku tertawa, Jennie dengan kepolosannya selalu berhasil menghibur ku.

"Eonnie sangat menyayangi Nini" aku mencium pipinya.

Jennie menampilkan gummy smile nya.

"Nini juga sangat menyayangi eonnie" balas Jennie mencium pipiku.

Lalu aku mencubit pipi mandinya dan kami sama-sama tersenyum.

Tok tok

"Masuk saja" kataku.

Ceklek

Lihatlah, mata Jennie langsung berbinar melihat siapa yang masuk.

"Sayang, Nini" Lisa tersenyum mendekati kami.

"Babe" aku tersenyum langsung menggenggam tangan Lisa.

Melihat reaksi Jennie, dia selalu cemberut dan tampak tidak suka. Kadang aku sengaja bermesraan dengan Lisa, itu untuk membuat Jennie cemburu dan seberapa kuat dia bisa menahannya.

Aku saja sangat cemburu melihat mereka berdua selalu curi-curi pandang, bahkan aku ingin menangis saja rasanya, sialan!

•••

Tbc

10/07/24

Sakit sih jadi Jane. Jane tetap milih Lisa atau cari yang baru aja?

Vote komen lanjut.

Jennie or Jane? [Jenlisa]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang