chapter 15

3K 490 28
                                    


Author pov.

"Nini lelah.." rengek Jennie begitu mereka tiba di rumah.

Lisa terkekeh menggelengkan kepalanya.

"Kamu mengelilingi mall Nini, kaki kecilmu itu seperti tidak kenal lelah" Lisa merangkul pinggang Jennie membawanya masuk ke kamar.

"Aaah Nini mau tidur saja, capek" Jennie langsung melompat ke atas kasur.

"Mandi dulu Nini" Lisa menarik lembut tangan Jennie.

"Nini tidak bau Lili, Nini masih wangi. Coba cium kalau tidak percaya" Jennie mendekatkan dirinya pada Lisa.

"Memang kamu tidak bau, hanya saja kamu perlu mandi Nini, seharian ini kita berada di luar rumah dan pastinya sudah banyak kuman yang menempel di tubuhmu. Mandi ya" bujuk Lisa mengelus pipi Jennie.

Jennie menghela nafas, sangat malas untuk mandi.

"Biasanya kalau Nini malas mandi, Eomma dan eonnie akan turun tangan memandikan Nini. Tapi sekarang Nini jauh dari Eomma dan Jane eonnie sedang terbaring di rumah sakit, huh.."

"Mau aku yang mandikan?" Lisa serius dengan perkataannya.

Jennie menatap Lisa kemudian mengangguk menyenderkan kepalanya di dada Lisa.

Lisa tiba-tiba gugup dan tegang.

"Shit! Kemana keberanian ku tadi?" Batin Lisa.

"Ayo Lili.." rengek Jennie mengalungkan lengannya di leher Lisa.

"A-aku yah baiklah ayo" gagap Lisa segera menggendong Jennie lalu membawanya masuk ke dalam kamar mandi.

"Nini mau langsung tidur saja setelah ini, howaam.." Jennie menguap di leher Lisa.

"Hem" dehem Lisa dan menurunkan Jennie di bawah shower.

"Buka" Jennie mengangkat kedua tangannya menyuruh Lisa membuka bajunya.

Lisa menghela nafas, tangannya perlahan menyentuh ujung baju Jennie lalu menariknya ke atas.

Setelah berhasil membuka baju Jennie, wajah Lisa seketika memerah karena lagi-lagi melihat dada semok Jennie yang masih terbungkus bra.

Glup

Lisa menelan ludah.

"Lili, celana Nini.." rengekan manja Jennie menyadarkan Lisa dari lamunannya.

"Ah ya" Lisa segera berjongkok membuka celana Jennie dengan mudah.

Lisa hanya bisa menahan nafas melihat area miss v Jennie tepat di depan matanya.

"Lili jangan melamun terus, Nini kapan mandinya" protes Jennie.

"Bodohnya aku" batin Lisa mengutuk dirinya.

"Ini juga buka, Nini mau telanjang" Jennie menunjuk bra dan underwear nya.

"Nee?!" Mata Lisa membulat sempurna.

"Issh Lili.. ayo Nini sudah mengantuk sekali hik hik" rengek Jennie memeluk Lisa.

"K-kenakan itu saja Nini, memangnya k-kamu tidak malu b-bertelanjang di depanku?" Lisa tergagap menghela nafas berulangkali saat merasakan benda kenyal menempel di tubuhnya.

Jennie menggeleng lalu mendongak menatap Lisa.

"Nini istri Lili kan? Jadi Nini tidak usah malu lagi" kata Jennie.

Lisa langsung menatap mata Jennie dengan dalam.

Lalu tangannya terulur menyentuh pipi mandu Jennie.

"Ya kamu adalah istriku" Lisa tersenyum kemudian mencium kening Jennie.

"Sebelum aku membuka dalaman mu, saat aku memenangkan lomba renang, aku ingin meminta sesuatu padamu. Bolehkah?" Lisa menangkup wajah Jennie.

Jennie mengangguk gemas.

"Lili minta apa?"

"Ini" Lisa menyentuh bibir tipis Jennie.

Jennie tampak terkejut.

"Lili mau kiss Nini?" Polos Jennie mengerjap-ngerjapkan matanya.

"Heum" angguk Lisa.

"Tapi.." Lisa meletakkan telunjuknya di bibir Jennie.

"Hanya katakan mau atau tidak, aku tidak akan memaksa Nini" Lisa mengelus pipi Jennie.

Jennie mengigit bibir bawahnya lalu menghela nafas samar.

"Nini mau"

"Kamu tidak terpaksa kan? Jika iya maka tidak us.."

Chup

Jennie lebih dulu menempelkan bibir mereka.

Meskipun terkejut awalnya namun Lisa tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk membalas ciuman Jennie.

Dengan gerakan pelan Lisa mengajari Jennie berciuman, saling melumat bibir dan bermain lidah.

"Enggh.." lenguh Jennie saat Lisa menghisap bibir bawahnya.

Perlahan tangan Lisa turun membelai punggung telanjang Jennie, kemudian melepaskan pengait bra yang masih menempel di tubuh Jennie.

Lama-kelamaan Lisa bermain cepat melumat bibir Jennie.

"Li- hmph aaah Nini sesak nafas" Jennie mendorong dada Lisa.

Lisa segera tersadar menggelengkan kepalanya.

"Huh huh huh" nafas Jennie tersengal-sengal.

"Tidak, aku tidak boleh berbuat seenaknya pada Jennie" gumam Lisa menghela nafas berulangkali.

"Nini mian- he.." mata Lisa otomatis memandang payudara Jennie yang bebas bergelantungan.

"Fuck!" Batin Lisa karena hanya bisa menahan hasratnya.

"Nini belum tau kiss yang benar Lili, ini pertama untuk Nini. Jadi lain kali pelan-pelan saja ya" Jennie mempoutkan bibirnya.

"Ini juga pertama kali untukku, Nini" lirih Lisa.

Jennie terkejut.

"Lili tidak melakukannya dengan Jane eonnie?"

Lisa menggeleng.

"Belum"

"Jadi Nini yang pertama ya, tapi Lili tampak sudah mahir melakukannya"

Lisa mengulum bibirnya dan menggaruk tengkuknya.

"Aku belajar dari menonton video Nini"

"Huh dasar Lili nakal menonton orang berciuman. Tidak boleh tau, Nini saja di marahi jika ada adegan film yang ada kiss kiss nya"

"Emm aku sudah dewasa jadi boleh saja Nini" Lisa membela diri.

"Issh baiklah orang dewasa" setelah itu Jennie mengerucutkan bibirnya.

"Kkkhh dasar bayi" gemas Lisa mencubit pipi Jennie.

"Ya Nini memang bayi. Lili mandikan Nini sekarang, Nini ngantuk sekali, mau tidur"

"Oke. Celana dalam tidak usah di lepas ya" Lisa mulai menghidupkan shower.

"Hemm terserah Lili saja" Jennie pasrah.

Setelah itu Lisa memandikan Jennie, memberikan shampoo di rambutnya lalu memijat kepalanya dengan pelan, kemudian Lisa menyabuni tubuh Jennie dengan lembut.

"Bagian dada sama yang di bawah Nini saja ya" Lisa memberikan sabun pada Jennie lalu berbalik membelakangi Jennie.

Dengan malas Jennie membersihkan area dada dan miss v nya.

•••

Tbc

20/06/24

Apa Nini mulai suka Lili? Jane sadar Jane, Nini udah menang banyak.

Vote komen lanjut.

Jennie or Jane? [Jenlisa]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang