chapter 13

2.7K 459 8
                                    


Author pov.

Lisa benar-benar membuktikan ucapannya, Jennie tidak menunggu di ruangannya melainkan ikut ke ruang meeting bersama Lisa.

Jennie duduk di pangkuan Lisa sedangkan rekan kerjanya yang melihat mereka hanya bisa pasrah melihat keromantisan pasangan baru menikah itu.

"Nini haus" adu Jennie dan Lisa langsung membukakan tutup botol mineral kemudian memberikannya pada Jennie.

Setelah minum Jennie meletakkan botol mineral di atas meja, dia menatap satu persatu rekan kerja Lisa kemudian mendongak menatap Lisa.

"Kenapa semua orang disini tua-tua? Hanya Lisa yang muda" polos Jennie mempoutkan bibirnya.

Sontak Lisa mengigit bibir bawahnya dan menutup mata menahan tawa.

"Ssh" Lisa menempelkan telunjuknya di bibir Jennie.

"Kenapa?" Jennie mengerjap-ngerjapkan matanya.

Lisa menggeleng.

"Sebentar lagi selesai" Lisa mencium puncak kepala Jennie.

"Nini mau mandu" manja Jennie memajukan bibirnya.

"Iya" Lisa gemas mencubit pelan pipi Jennie.

"Emm sajangnim?" Panggil sekretaris Lisa bernama Minyoung.

Lisa berdehem lalu menegakkan duduknya.

"Ya?" Lisa memasang wajah datarnya.

"Semua kesepakatan telah tercapai, sajangnim perlu mendatangi dokumen ini" Minyoung membuka dokumen lalu memberikan pena pada Lisa.

Lisa membacanya sebentar sebelum melabuhkan tanda tangannya.

"Sudahi meeting hari ini" Lisa meletakkan pena di atas dokumen.

Minyoung mengangguk lalu mengambil dokumen itu.

"Sekretaris Lisa roknya sangat ketat pendek, apa boleh bekerja seperti itu?"

"Aku bahkan tidak memperhatikannya Jennie"

"Tapi Nini melihatnya. Itu tidak sopan Lisa" Jennie menekuk wajahnya.

Lisa menghela nafas.

"Baiklah nanti aku akan menegurnya"

"Hem" dehem Jennie kemudian menyembunyikan wajahnya di leher Lisa.

Setelah Minyoung menyudahi meeting, para rekan kerja Lisa mulai bangkit kemudian berjabat tangan dengan Lisa.

Setelah itu rekan kerjanya keluar dari ruangan meeting.

"Sekretaris Park" panggil Lisa saat Minyoung membereskan meja.

"Nee sajangnim" Minyoung menghadap Lisa.

"Mulai besok kenakan rok di bawah lutut, jangan terlalu ketat" perintah Lisa.

Diam-diam Jennie tersenyum di lekukan leher Lisa.

Minyoung mengulum bibirnya, malu.

"A-ah nee sajangnim" Minyoung menunduk.

Setelah itu Lisa keluar membawa Jennie di gendongannya.

"Sudahkan? Kamu senang hmm?"

Jennie mengangguk.

"Kita ke mall, makan siang di situ saja"

Jennie berbinar.

"Yes akhirnya.. Nini juga ingin sekali pergi ke mall" senang Jennie.

"Apa yang kamu inginkan di mall?" Lisa merapikan rambut Jennie.

"Banyak, Lisa jangan marah ya kalau Nini menghabiskan uang Lisa" Jennie mempoutkan bibirnya sambil menyatukan kedua jari telunjuknya.

"Tidak akan marah, hanya ambil dan aku akan membayarnya" senyum tulus Lisa.

"Benarkah Lisa!" Jennie menangkup pipi Lisa.

Lisa tersenyum menganggukkan kepalanya.

"Anything for you" Lisa mengelus di sayang pipi Jennie.

"Yeyy! Nini sayang Lisa banyak-banyak"

Chup

Chup

Chup

Sangking senangnya Jennie mencium pipi Lisa berkali-kali.

Lisa terkejut, matanya membulat dan wajahnya sudah memerah seperti kepiting rebus.

"I die" batin Lisa.

•••

Tbc

18/06/24

Makin lengket aja.

Vote komen lanjut.

Jennie or Jane? [Jenlisa]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang