chapter 30

2.8K 464 23
                                    


Author pov.

"Kamu sudah mengenal Lisa kan, Jungha?" Tanya Jane.

Jungha tersenyum sambil mengangguk.

"Tentu saja nunna, Lisa nunna adalah sepupu jauh kalian"

Jennie menepuk dahinya sedangkan Lisa hanya diam dengan wajah datarnya.

"Lisa tunangan ku, apa yang kamu katakan?"

Jungha kaget mengerjap-ngerjapkan matanya.

"Benarkah nunna? sebelumnya Jennie sempat mengenalkan Lisa nunna padaku sebagai sepupu jauh"

Jennie tersenyum canggung sedangkan Jane mengerutkan keningnya bingung.

"Y-yaak waktu itu masih rahasia jadi belum boleh di kasih tau, iya kan eonnie?" Jennie mengigit bibir bawahnya.

Jane menghela nafas samar.

"Benar Jungha, kami merahasiakannya sampai aku dan Lisa benar-benar menikah. Tapi sekarang kamu sudah tau kan, jadi tidak usah bingung dan kaget lagi" Jane tersenyum tipis.

Jungha tertawa pelan sambil mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Baiklah nunna" setelah itu Jungha meminum jus strawberry buatan Jennie.

Beberapa menit kemudian suasana kembali seperti semula, Jennie asik dengan Jungha sedangkan Jane sibuk menonton film sambil menyenderkan kepalanya di lengan Lisa.

Lisa mengepalkan tangannya, tatapan matanya begitu tajam melihat pemandangan di depan matanya.

Bagaimana tidak, Jennie berhasil membuatnya sangat cemburu dengan membutakan Jungha jus strawberry, dan sekarang keduanya malah asik mengobrol sambil tertawa cekikikan.

Lisa panas sampai ubun-ubun, kalau bisa dia ingin menyeret Jennie dan mengurungnya di di kamar. Tapi sayangnya dia tidak bisa melakukan itu.

"Ekhm ekhm"

Bukan sekali dua kali Lisa berdehem menegur Jennie, tapi sudah berkali-kali namun Jennie tidak memperdulikannya.

"Tenggorokan mu sakit babe?" Tanya Jane.

Lisa menggeleng.

"Bukan, tenggorokan ku cepat keringat jadi akan mudah haus sayang" alibi Lisa.

"Minum air putih yang banyak babe, jangan sampai tenggorokan mu sakit" perhatian Jane mengelus pundak Lisa.

Lisa mengangguk lalu meminum air putih sampai habis, sorot matanya tidak lepas menatap Jennie yang masih asik mengobrol.

"Saat masih kecil, Nini ingat sekali ketika Jungha menangis Jungha mengeluarkan banyak ingus hahaha" Jennie tertawa sambil menepuk lengan Jungha.

Jungha mengulum bibirnya malu mengingat masa kecilnya.

"Yaak Jennie, hentikan aku malu"

"Xixixi lucu sekali jika di ingat-ingat"

Lisa menengadahkan kepalanya ke atas, menghela nafas berusaha mengontrol dirinya agar tidak meledak.

Kemudian Lisa mengambil ponselnya lalu mengirim pesan teks pada Jennie.

My wife ❤️

Kita harus bicara Jennie

Kamu sudah melewati batas

Aku sangat cemburu!

Read

Lisa meremas ponselnya saat Jennie hanya melihat saja, tanpa membalasnya.

Jadi ini yang kamu mau hm?

Tidak ingin menyelesaikan masalah denganku?

Read

Lagi-lagi Lisa tidak mendapatkan balasan.

Good Jennie!

Terserah mu saja aku marah padamu!

Have fun!

Brak

Lisa yang marah melempar ponselnya begitu saja di atas meja.

Jane, Jennie, dan Jungha tentu kaget, mereka langsung menatap Lisa.

"What's wrong, babe?" Jane mengusap lengan Lisa.

Nafas Lisa memburu, wajahnya memerah tampak sangat marah.

"Seseorang mencari masalah denganku, dia membuatku sangat marah" sindir Lisa menekan setiap katanya.

Jennie menekuk wajahnya.

"Siapa? Katakan siapa orangnya  babe, aku akan membantumu menyelesaikan masalahmu"

"Tidak perlu, dia cukup keras kepala. Biarkan saja. Mending aku memikirkan tunangan cantikku dari pada memikirkan orang yang mencari masalah denganku" setelah itu Lisa memeluk perut Jane lalu menyembunyikan wajahnya di lakukan leher Jane.

"Ini kan yang kamu mau Jennie? Maka rasakan" batin Lisa membalas Jennie.

Jane tersenyum senang, dia membeli rahang Lisa kemudian mencium pelipis Lisa seakan memamerkan kemesraan mereka di hadapan Jennie dan Jungha.

Tanpa mereka sadari Jennie mengepalkan tangannya.

"Nini juga marah! Kita lihat saja siapa yang akan menangis dan meminta maaf duluan. Dasar Lisa sok romantis!" Batin Jennie berapi-api.

"Aaw kalian romantis sekali, nunna" Jungha tersenyum sambil mengigit jarinya.

Jane tersipu.

"Y-ya begitulah" Jane tersenyum malu-malu.

"Nyenyenye" tanpa mereka sadari Jennie mengejek sambil memutar matanya malas.

•••

Tbc

30/07/24

Terus aja terus, saling egois ujung-ujungnya tersakiti. Emang suka banget ni orang dua nyari penyakit.

Vote komen lanjut.

Jennie or Jane? [Jenlisa]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang