chapter 19

2.9K 490 34
                                    


Author pov.

Mendengar kabar Jane sadar dari komanya, tentu membuat keluarga Kim dan Manoban langsung mendatangi rumah sakit, mereka bahagia dan mengucap syukur berulang kali.

Saat ini hanya ada Jane, Jennie, nyonya Kim, dan nyonya Manoban di ruangan Jane.

Sedangkan Lisa, tuan Kim, dan tuan Manoban berada di kantin untuk mengisi perut.

"Makan yang banyak Jane" nyonya Kim mengusap lembut pipi Jane.

"Aku sudah kenyang Eomma" Jane cemberut memegang perutnya.

"Ini baru tiga suap nak" nyonya Kim menghela nafas.

"Nanti aku akan makan lagi Eomma, rasanya sangat mual jika aku memaksa makan banyak"

"Baiklah. Nini mau nak?" Eomma Kim menyodorkan bubur pada Jennie yang setia berada di samping Jane.

"Tidak mau" ketus Jennie.

"Kenapa? Apa Nini sudah kenyang?"

"Tidak" kemudian Jennie menyembunyikan wajahnya di leher Jane.

Nyonya Kim menatap Jane tanda bertanya ada apa dengan anak bungsunya itu, Jane menggeleng tanda dia tidak tau.

"Kamu mau makan apa Jennie? Biar nanti Lisa yang memesannya untukmu" kata nyonya Manoban sambil mengusap kepala Jennie.

Jennie menggeleng.

"Nini kenapa? Apa Nini tidak lapar hemm" Jane dengan lembut mencakup pipi Jennie.

Jennie mempoutkan bibirnya lalu mengangguk dan menggeleng.

Jane terkekeh gemas melihat adiknya.

"Yang benar Nini sayang" Jane memainkan pipi mandu Jennie.

"Tidak tau lah" Jennie bersandar lemah di dada Jane.

Ceklek

Lisa masuk membawa kantong kresek di tangannya.

"Lisa, Daddy dan Appa mu mana?" Tanya nyonya Manoban.

"Masih di kantin mom, mereka asik ngopi dan main catur" jawab Lisa lalu meletakkan kantong kresek di atas meja.

Nyonya Kim hanya menggeleng mengingat suaminya dan besannya sangat hobi bermain catur.

"Dari mana mereka mendapatkan catur?" Tanya nyonya Manoban.

"Dari pemilik penjual kopi Mommy, Daddy membelinya"

Nyonya Manoban memutar matanya.

"Ayo kita ke kantin, aku sedikit lapar sekarang" ajak nyonya Kim.

"Ayo, aku juga ingin minum kopi" nyonya Manoban berdiri bersiap pergi.

"Kami pergi ke kantin sebentar, jika ada apa-apa langsung kabari kami, Lisa" kata nyonya Kim.

"Nee Eomma"

Setelah itu keduanya pergi dan Lisa menghampiri Jane dan Jennie.

"Kalian sudah makan?" Lisa secara adil bertanya sambil menatap Jane dan Jennie bergantian.

"Aku sudah babe, tapi Jennie belum"

Lisa mengelus rambut Jane kemudian memfokuskan tatapannya pada Jennie.

"Aku membawa mandu dan ayam katsu untukmu, ayo makan aku akan menyuapi mu" Lisa menyentuh pundak Jennie.

Jennie hanya diam.

"Nini.. makan ya nanti sakit" Lisa khawatir.

Jennie malah menyembunyikan wajahnya di leher Jane.

"Eonnie suapi mau?" Tawar Jane mengusap lembut kepala Jennie.

Jennie mengangguk lucu.

Jane tersenyum lalu mengecup kening Jennie.

Lisa menghela nafas, setidaknya Jennie mau makan meski bukan dia yang menyuapi.

"Babe tolong bawa kesini makanannya" pinta Jane

Lisa mengangguk mengambil makanannya dan memberikannya pada Jane.

Jennie menjilat bibirnya ketika mengirup aroma sedap dari mandu dan ayam katsu.

Lisa tersenyum melihatnya.

"Nini mau mandu campur ayam eonnie" pinta Jennie.

"Oke Nini" Jane mengapit mandu dan ayam katsu dengan sumpit, lalu menyodorkannya pada Jennie.

Jennie langsung membuka mulutnya, mengunyahnya dengan mulut penuh.

"Mau nasi" dengan mulut penuh Jennie meminta nasi.

"Habiskan dulu yang ada di mulut Nini, nanti kamu tersedak" kata Lisa.

"No" Jennie menggeleng.

"Benar kata Lisa Nini, habiskan dulu ya" bujuk Jane.

Jennie menekuk wajahnya menuruti ucapan Jane menelan habis yang ada di dalam mulutnya.

"Aak" Jennie membuka mulutnya minta di suapi.

Jane kembali menyuapi Jennie.

Lisa senang melihat Jennie lahap makan.

"Mau mandu nya lagi" pinta Jennie masih dengan mengunyah ayam dan nasi di mulutnya.

"Habis Nini, besok lagi ya" dengan lembut Jane mengusap pipi Jennie.

"Aaah Nini mau mandu.. ukhuk ukhuk" Jennie tersedak terbatuk-batuk sampai mukanya memerah.

"Nini" Lisa panik segera memberi Jennie air setelah itu dengan gerakan refleks dia mengangkat Jennie ke gendongannya.

"Hikss tenggorokan Nini perih.." Jennie menangis meremas baju Lisa.

"Ssh tidak papa baby, nanti perihnya akan hilang hemm" Lisa menepuk-nepuk punggung Jennie.

Jane menatap Lisa dan Jennie dengan tatapan sulit di artikan.

•••

Baby i'm a rockstar 🤘

Tbc

28/06/24

Nini masih melajuk utututu lucunyaa, ga bahaya tuh di liatin Jane 👀

Vote komen lanjut.

Jennie or Jane? [Jenlisa]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang