chapter 21

2.6K 433 46
                                    


Author pov.

Setelah selesai mandi Jennie langsung berbaring di atas kasur dan di temani oleh Lisa.

Alasan Lisa belum pergi karena tidak tega meninggalkan Jennie sendirian.

"Lili tidak pergi?" Tanya Jennie sambil memainkan kancing baju Lisa.

"Kamu ingin aku pergi?" Lisa balik bertanya sambil membelai wajah Jennie.

Jennie diam sebentar setelah itu mengangguk dengan ragu.

"Ya tentu Lili harus pergi, eonnie pasti sudah menunggu" Jennie tersenyum lirih.

Lisa diam hanya menatap wajah cantik Jennie.

"Lili" panggil Jennie.

"Hem" dehem Lisa.

"Lili boleh pergi kalau Nini sudah tertidur ya, dengan begitu Nini tidak akan sedih" Jennie berusaha tersenyum meskipun dalam hatinya ingin menangis.

Hati Lisa terenyuh mendengarnya.

Lisa juga tidak ingin seperti ini namun dia juga belum bisa berbuat apa-apa sekarang.

"Maaf baby" lirih Lisa menyatukan kening mereka.

Jennie menggeleng.

"Untuk saat ini mari fokus dengan kesembuhan Jane eonnie" Jennie mengelus lembut pipi Lisa.

Lisa mengangguk lalu mencium tangan Jennie.

"Aku menyayangimu Nini, sangat" ungkap Lisa dengan tulus.

"Nini juga sangat menyayangi Lili" balas Jennie dengan senyum manisnya.

"Aku ingin mencium bibirmu" bisik Lisa.

"Do it, Lili"

Perlahan Lisa mendekatkan wajahnya lalu menangkup pipi Jennie dan bersiap mencium bibir tipis istrinya.

Chup

Jennie memejamkan matanya begitu bibir tebal Lisa menempel di bibirnya.

Lisa mulai melumat bibir Jennie dengan pelan, Jennie juga tidak tinggal diam mulai melumat bibir bawah Lisa.

Lisa tersenyum di sela ciuman mereka, dia senang Jennie mulai bisa melakukan ciuman dengannya.

"Aaahh.." desah Jennie begitu Lisa mengigit bibir bawahnya.

Lisa menghentikan ciumannya dan kembali menyatukan kening mereka, Lisa tidak ingin terbawa nafsu setelah mendengar desahan indah Jennie.

Jennie mendongak menatap Lisa dengan mata sayu nya.

"Tidur baby" Lisa mengusap-usap pipi Jennie dengan jempolnya.

Jennie menghela nafas dan menganggukkan kepalanya.

Setelah itu Jennie memejamkan matanya sambil meringsek di leher Lisa, sementara Lisa mengusap-usap punggung Jennie dengan lembut.

"Mimpi indah baby" bisik Lisa.

-

Ceklek

"Sayang, orang tua kita belum kembali?" Lisa bertanya-tanya sambil mendekati Jane.

"Sudah babe, tapi mereka sudah pulang karena aku yang menyuruh. Mereka butuh istirahat babe" Jane menepuk sisi ranjangnya menyuruh Lisa duduk.

"Ooh" Lisa manggut-manggut kemudian duduk di samping Jane.

"I miss you" Jane langsung memeluk Lisa.

Lisa tersenyum membalas pelukan Jane.

"Miss you too" Lisa mengelus-elus pundak Jane.

"Besok pagi dokter Park akan memeriksa kakiku babe"

"Aku akan menemanimu, semoga hasilnya baik ya"

"Aku berharap begitu babe" kemudian Jane mendongak menatap Lisa.

Lisa juga menunduk untuk menatap Jane.

"Kamu semakin menawan babe, aku semakin menyukaimu" Jane membelai wajah Lisa.

Lisa tersenyum gugup.

"Kamu juga sangat cantik sayang"

Jane mendorong kepala belakang Lisa, Lisa panik mengalihkan tatapannya dari Jane.

"Setelah aku ingat-ingat, kita belum pernah ciuman di bibir, babe" Jane mendekatkan wajahnya.

Lisa gelagapan.

"A-ah iya tapi.. ciuman bibir saat hari pernikahan itu spesial sayang" Lisa mencari-cari alasan.

"Sst itu beda. Sekarang aku ingin merasakan bibirmu babe " Jane mengeluarkan seringai nakalnya.

Chup

Lisa menegang meremas selimut Jane.

•••

Tbc

02/07/24

Nini jangan sedih ya ada aku di sampingmu 😚, Jane Lisa selamat berbahagia 👏

Vote komen lanjut.

Jennie or Jane? [Jenlisa]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang