Author pov."Untuk sementara waktu Jane harus menggunakan kursi roda dulu, sering melatih kakinya agar cepat pulih dan sekali seminggu bisa datang ke rumah sakit untuk pengecekan" kata dokter Park setelah memeriksa kondisi kaki Jane.
Jane tersenyum senang, itu artinya dia sudah boleh pulang tanpa berlama-lama lagi di rumah sakit.
Lisa juga senang kaki Jane bisa di sembuh dan tidak mengalami kerusakan yang cukup serius.
"Jadi, aku sudah boleh pulang kan dokter?" Kata Jane.
Dokter Park tersenyum menganggukkan kepalanya.
"Besok kamu sudah boleh pulang, Jane"
"Yes! Terimakasih dokter" Jane menjabat tangan dokter Park.
"Sudah menjadi tugasku Jane" dokter Park menepuk pelan lengan Jane.
"Terimakasih dokter" Lisa sedikit membungkuk.
Dokter Park mengangguk dan tersenyum, setelah itu dia pamit untuk mengobati pasien lainnya.
"Aku rindu rumah, babe" Jane memeluk lengan Lisa.
"Besok kamu akan merasakan kehangatan rumah lagi, sayang" Lisa mengelus rambut Jane.
"Ngomong ngomong tentang pernikahan kita.. apa yang terjadi babe?" Jane menatap Lisa cemas.
Lisa tiba-tiba gugup menelan ludahnya susah payah.
"B-batal sayang" bohong Lisa.
Jane memajukan bibir bawahnya.
"Maaf karena aku mengalami kecelakaan pernikahan kita jadi batal. Aku pasti membuatmu kecewa, babe" lirih Jane.
Lisa menggeleng.
"Kita bisa membicarakan hal ini lain kali. Sekarang yang terpenting adalah kesembuhan mu sayang"
"Terimakasih babe, kamu memang pasangan yang sangat pengertian" Jane mengecup rahang Lisa.
Lisa tersenyum menganggukkan kepalanya.
"Maaf Jane" batin Lisa.
"Sayang, aku ingin mandi dan berganti pakaian. Bolehkah aku pulang sebentar?"
"Boleh babe, sekalian nanti ajak Jennie kesini ya"
"Iya sayang. Kalau begitu aku pergi, aku tidak ingin berlama-lama meninggalkan mu sendirian" Lisa mencium kening Jane sebelum pergi.
"Hati-hati babe, jangan ngebut" pesan Jane.
"Ya sayang" setelah itu Lisa berlalu dari hadapan Jane.
Jane menatap punggung Lisa sampai tidak terlihat, setelah itu dia meremas kuat selimutnya sampai air matanya mendesak keluar tanpa dia minta.
-
Lisa pov.
Aku sangat merindukan Jennie, berjauhan dengan Jennie sangat menyiksa bagiku.
Keningku berkerut saat melihat mobil asing terparkir di halaman rumah.
"Siapa?" Aku bertanya pada Won suk.
Won suk membungkuk sebelum menjawab ku.
"Teman Jennie, sajangnim"
Aku mengangguk lalu memilih masuk kedalam rumah.
Shit! Won suk sialan, kenapa dia tidak memberitahu kalau teman Jennie adalah pria?
"Ayo pergi ke aquarium Jennie, rasanya kita sudah lama sekali tidak pergi berdua" kata pria itu.
Cih berani sekali dia mengajak istriku pergi, berdua? Aku tidak akan membiarkannya!
"Lain kali saja Jungha, Nini belum bisa pergi untuk sekarang" kata Jennie pada pria bernama Jungha itu.
Ck jawaban Jennie tidak membuatku puas sama sekali.
"Ekhm" aku berdehem lalu duduk di samping istriku, memeluk pinggangnya dengan posesif.
"Hai Lisa noona, aku Jungha dan aku sudah mengetahui siapa noona dari Jennie" Jungha memperlihatkan gigi rapinya padaku.
Aku tersenyum tipis. Baguslah dia sudah tau siapa aku.
"Ya sudah seharusnya kamu tau siapa aku" aku mengelus lembut pinggang Jennie.
"Sepupu jauh Jennie kan?" Kata Jungha.
Mataku membulat, aku bahkan tidak percaya dengan ucapannya barusan.
"Mwo?! S-sepupu jauh? Yaak Jennie itu is-hmph" Jennie menutup mulutku.
"Nanti Nini jelaskan. Please.." bisik Jennie dengan wajah memelas.
Aku memilih mengalah meskipun hatiku sangat tidak terima dikatakan sepupu jauh.
"Usir dia pergi. Aku menunggu penjelasan mu di kamar" bisik ku setelah itu langsung pergi menuju kamar.
•••
Tbc
04/07/24
Hemm saya curiga.. cemburu yaaa 👀
Vote komen lanjut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jennie or Jane? [Jenlisa]√
Fanfictionplagiat menjauh cok! star : 06/06/24 end : 09/09/24 hanya halu gak usah bawa ke dunia nyata! CERITA KE 29.