chapter 23

3.1K 471 49
                                    


Author pov.

Lisa duduk bersilang dengan tangan di lipat di dada.

Raut wajahnya datar serta tatapan tajamnya menatap lurus ke depan.

Ceklek

Lisa bahkan tidak menoleh saat Jennie membuka pintu kamar.

"Lili" Jennie menghampiri Lisa yang duduk di sofa.

"Langsung saja" kata Lisa tanpa menatap Jennie.

Jennie menghela nafas.

"Nini rasa Jungha juga tidak perlu tau tentang pernikahan kita"

Lisa mengerutkan keningnya menatap Jennie.

"Kenapa tidak perlu tau? Apa kamu ingin selingkuh dariku?" Tudu Lisa.

"Jangan menuduh Nini sembarangan" Jennie cemberut.

"Jadi?"

"Huh, Nini hanya tidak ingin semuanya menjadi kacau Lili. Kita saja masih merahasiakan tentang pernikahan kita dari Jane eonnie, apalagi pada Jungha? Dia pengacau jadi tidak seharunya dia tau" Jennie menyenderkan kepalanya di lengan Lisa setelahnya.

"Tapi sangat tidak masuk akal jika aku sepupu jauh mu, Nini"

"Hanya itu yang terbesit di pikiran Nini"

"Huh" Lisa menyenderkan tubuhnya di sandaran sofa.

"Aku cemburu, jangan terlalu dekat dengannya Nini. Dan juga, jangan pernah mau pergi ke aquarium bersamanya" Lisa mencium puncak kepala Jennie.

"Tapi Jungha teman baik Nini, untuk apa Lili cemburu dengannya?"

"Tatapannya, dia menyukaimu"

"Hahahaha tidak mungkin Lili, kami sudah lama berteman jadi itu sangat mustahil. Selama ini kami baik-baik saja tanpa melibatkan perasaan"

"Ck aku serius Nini, Jungha mungkin menyimpan perasaan padamu namun kamu tidak pernah menunjukkan ketertarikan padanya sehingga dia takut untuk mengutarakan perasaannya. Atau lebih tepatnya dia takut pertemanan kalian rusak dan kamu malah menjauh darinya" jelas Lisa.

Jennie diam mencerna semuanya.

Chup

Lisa mencium pipi Jennie.

"Jangan dekat-dekat dengannya ya?" Bujuk Lisa.

Jennie menatap Lisa sebentar, dia menghela nafas dan menganggukkan kepalanya.

Lisa tersenyum lebar.

"Terimakasih" Lisa mengelus lengan Jennie.

"Hem"

"Tau tidak, besok Jane sudah boleh pulang ke rumah" kata Lisa.

"Benarkah Lili?" Jennie menatap Lisa dengan mata berkaca-kaca.

"Ya, di rumah Jane perlu melatih kakinya agar cepat pulih, dan seminggu sekali Jane akan ke rumah sakit untuk pemeriksaan" Lisa mengusap pipi Jennie.

Jennie melengkungkan bibirnya terharu.

"Nini senang Jane eonnie bisa pulang, Nini bahagia" air mata Jennie menetes.

"Aww jangan nangis Nini" Lisa menyatukan kening mereka sambil menghapus air mata Jennie.

"Air mata bahagia Lili" Jennie tersenyum memegang tangan Lisa.

"Tapi aku tidak suka melihat mu menangis"

"Nini hanya manusia biasa yang mudah menangis, Lili"

"Aku menyayangimu" Lisa memajukan wajahnya.

"Nini juga menyayangi Lili" Jennie memejamkan matanya seakan tau apa yang dilakukan Lisa selanjutnya.

Chup

Lisa menyatukan bibir mereka, tidak di sangka sangka Jennie menekan kepala belakang Lisa memperdalam ciuman mereka.

Lisa menyeringai di sela ciuman mereka.

"Mmhhh" erang Jennie saat Lisa mengigit bibirnya.

Lisa melepaskan ciumannya, Jennie berdecak mendesah kecewa.

"Ayo mandi bersama, Jane memintaku membawa mu ke rumah sakit" Lisa segera menggendong Jennie ke kamar mandi.

"Kenapa Lili menyudahi ciuman kita" protes Jennie.

"Aku takut kebablasan Nini, aku tidak ingin kamu tidak nyaman dengan perlakuan ku" kemudian Lisa menurunkan Jennie di kamar mandi.

"Kebablasan seperti apa yang Lili maksud?" Jennie memiringkan kepalanya menatap Lisa dengan polos.

Lisa mengigit bibirnya sambil menggaruk tengkuknya.

"Emm itu Nini, melakukan hubungan intim" cicit Lisa.

Jennie tersipu malu mendengarnya, tentu dia tau apa itu hubungan intim. Jane pernah memberitahunya agar dia tidak terlalu polos dan lugu.

"A-ah bukankah itu wajar untuk orang menikah, Lili?" Jennie tampaknya memancing nafsu Lisa.

Lisa mengerjap-ngerjapkan matanya.

"Nee?"

Jennie menunduk malu.

"Tidak, a-ayo mandi saja Lili" Jennie mulai membuka kancing bajunya.

Lisa malah menghimpit tubuh Jennie ke dinding dan mengangkat kedua tangannya di atas kepala.

"Kamu mau melakukannya denganku, Nini?" Suara Lisa berubah berat.

Jennie mengigit bibir bawahnya.

"Jangan lakukan itu, aku tidak kuat melihatnya" Lisa menyentuh bibir tipis Jennie.

"Lili" Jennie menyentuh lembut wajah Lisa.

"Hemm" Lisa membenamkan wajahnya di leher Jennie lalu menghirup aroma tubuhnya dalam-dalam.

"Ngghh.." erang Jennie saat Lisa mencium lehernya.

"Nini huh aku tidak kuat" nafas Lisa barat dan tatapannya berubah menjadi sayu.

"Nini mau melakukan itu" bisik Jennie.

Lisa menyatukan kening mereka.

"Kamu yakin Nini? Tidak terpaksa kan?"

"Nini yakin dan Nini tidak terpaksa. Ayo lakukan Lili"

Lisa tersenyum menganggukkan kepalanya.

Setelah itu Jennie mencium bibir Lisa, Lisa membalasnya sambil membuka pakaiannya.

•••

Tbc

06/07/24

Omoo🙈🌚

Vote komen lanjut.

Jennie or Jane? [Jenlisa]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang