chapter 27

2.5K 453 49
                                    


Author pov.

"Nini" Lisa menyentuh pundak Jennie dari luar selimut.

"Hiks hmph hmph"

Lisa menghela nafas mendengar suara isak tangis Jennie.

"Kenapa hemm" Lisa menarik selimut Jennie dengan perlahan.

"Hikss j-jangan tanya Nini kenapa, hikss semakin sedih huwaaaa" Jennie semakin terisak.

Lisa tersenyum kemudian mendudukkan Jennie di pangkuannya.

"Utututu sayangnya Lili lagi sedih ya" Lisa menghapus air mata Jennie.

"Eum hikss" angguk Jennie.

"Sedih karena apa?"

"Hmphh Jane eonnie cium bibir Lili"

"Ssh maaf ya, aku juga terkejut saat Jane mencium bibirku. Aku lebih menyukai bibirmu Nini" Lisa mencium singkat bibir Jennie.

"Nini tidak suka hikss, Nini tidak tahan dengan situasi mencekik ini" lirih Jennie meletakkan dahinya di pundak Lisa.

"Aku minta maaf karena aku, kamu jadi masuk kedalam situasi ini. Aku terlanjur nyaman dan aku.. aku mencintaimu Nini" Lisa mengusap pipi Jennie dengan jempolnya.

Jennie mendongak menatap Lisa.

"Hikss Nini juga mencintai Lili.. bagiamana dengan eonnie hik hik Nini tidak tega" Jennie sesenggukan.

Lisa menghela nafas panjang.

"Aku menyayangi Jane tapi percaya cintaku hanya untukmu" tulus Lisa lalu mencium tangan Jennie.

"Ini pasti tidak adil untuk eonnie, hmph Nini jadi merasa bersalah"

"Aku tau dan aku minta maaf untuk itu. Cinta kita tidak salah Nini, hanya situasi yang membuatnya rumit"

"Nini takut" lirih Jennie.

Lisa membawa Jennie ke pelukannya.

"Mau tau rahasia?" Lisa mengusap-usap punggung Jennie.

"Mau" angguk Jennie.

"Sebenarnya aku menyukaimu saat pertama kali kita bertemu" Lisa tersenyum.

"Benarkah Lili?" Jennie mengerjap-ngerjapkan matanya.

"Ya, tapi kamu tampak tidak menyukai dan malah menyarankan Jane menjadi tunangan ku. Harapan ku sirna jadi aku menerima Jane dengan lapang dada"

Jennie memajukan bibirnya.

"Nini belum mau menikah saat itu, Nini mau bebas main. Lili juga sangat dingin jadi Nini sedikit takut. Tapi setelah mengenal Lili, Nini merasa nyaman dan ingin bersama Lili selamanya"

"Aku juga ingin bersamamu selamanya Nini. Aku harap Jane cepat pulih dan aku akan menjelaskannya semuanya" senyum Lisa lalu mengecup puncak kepala Jennie.

"Bagaimana kalau eonnie tidak terima, eonnie marah dan mengusir Nini?" Pertanyaan polos Jennie membuat Lisa tertawa.

"Itu sudah menjadi resiko Nini, dan kenapa kamu harus takut jika di usir? Kamu istriku dan kamu punya rumah bersamaku. Kkkhh kenapa lucu sekali hemm" Lisa gemas memainkan pipi mandu Jennie.

"Ah iya xixixi Nini lupa" Jennie menampilkan gummy smile nya.

Chup

Chup

Chup

Sangking gemasnya Lisa mencium pipi mandu Jennie berulangkali.

"Kiss" pinta Lisa memajukan bibirnya.

Jennie malu-malu namun memajukan bibirnya bersiap mengecup bibir Lisa.

"Babe! Tolong aku ingin buang air kecil!" Teriak Jane.

Jennie mengulum bibirnya tidak jadi mengecup bibir Lisa.

"Aah gagal" batin Lisa cemberut.

"Bantu eonnie"

Lisa mengangguk.

"Jangan sedih lagi, aku milikmu" Lisa mencium kening Jennie sebentar kemudian keluar dari kamar.

"Huh.." Jennie menghela nafas berat melihat kepergian Lisa.

•••

Tbc

18/07/24

Adem dulu ya kan 😋

Vote komen lanjut.

Jennie or Jane? [Jenlisa]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang