Author pov."Babe sakit" Jane langsung merasa sakit begitu telapak kakinya menyentuh lantai.
"Pelan-pelan saja hemm" lembut Lisa sambil memegangi Jane.
Saat ini Lisa sedang melatih Jane untuk melangkahkan kakinya.
Sedangkan Jennie melihat sambil menyemangati eonnie nya.
"Duduk lagi kalau eonnie belum kuat" kata Jennie tampak khawatir.
"Tidak, eonnie ingat cepat sembuh" Jane pantang menyerah melangkah kakinya pelan-pelan.
"Bagus sayang, kamu pasti bisa semangat" Lisa tersenyum bangga melihat langkah kaki kecil Jane.
"Tidak sakit lagi eonnie?" Tanya Jennie sambil menatap kaki Jane.
"Sedikit, chill eonnie bisa menahannya Nini" Jane mengigit bibir bawahnya.
"Jangan di paksa, kaki eonnie masih lemah. Sebaiknya istirahat dulu" saran Jennie.
"Eonnie baik-baik saja Nini, kenapa cerewet sekali hemm" Jane terkekeh.
"Nini khawatir eonnie" Jennie mempoutkan bibirnya.
Lisa tersenyum melihatnya.
"Tidak perlu khawatir Nini, ada aku yang memegangi eonnie mu"
"Benar Nini, Lisa siap siaga di samping eonnie"
"Huh baiklah"
"Pelan-pelan sayang, jangan melangkah terlalu cepat" peringat Lisa karena Jane mulai melangkah dengan penuh tidak sabaran.
"Iya tap- aaak!" Jane hampir saja dan untungnya Lisa sigap memeluknya.
"Eonnie! Kan" Jennie panik langsung memeluk lengan Jane.
"Huh kamu membuatku jantungan sayang" Lisa memejamkan matanya sejenak.
Jane menyengir.
"Maaf Nini, maaf babe" Jane mencium pipi Jennie lalu mencium bibir Lisa di hadapan Jennie.
Sontak mata Lisa membulat dan Jennie melengkungkan bibirnya kebawah.
"E-eonnie, Nini mau buang air kecil" Jennie langsung berlari menuju kamarnya.
Lisa menghela nafas samar, ingin mengejar Jennie namun apa daya masih ada Jane di dekatnya.
"Aku mau istirahat babe"
Lisa mengangguk segera mendudukkan Jennie di sofa ruang tamu.
"Capek?" Lisa meletakkan kedua kaki Jane di pahanya kemudian mulai memijitnya dengan lembut.
Jane salah tingkah mendapatkan perlakuan manis dari Lisa.
"Lumayan menguras energi babe. Aah pijitan mu enak sekali babe" Jane menatap lembut wajah Lisa.
Lisa tersenyum.
"Hari ini cukup untuk melatih kakimu, aku tidak ingin kamu terlalu lelah. Besok kita lanjut latihan hemm"
"Eum" Jane senyum-senyum sendiri, Lisa sangat perhatian dan lembut, begitu pikirnya.
"Cepat sembuh sayang" lembut Lisa mengelus punggung tangan Jane.
Jane semakin melayang saja di buatnya.
"Y-ya babe" pipi Jane memerah.
Lisa mencubit pipi Jane sebentar kemudian melanjutkan pijitannya.
Setelah lima belas menit Lisa menyudahi pijitannya.
"Jennie masih belum selesai?" Tanya Jane.
Lisa mengangkat bajunya.
"Aigoo pasti dia malah menonton dan lupa untuk kembali kesini" Jane geleng-geleng kepala.
Lisa mengulum bibirnya kemudian berdehem.
"Sayang, aku ingin ke toilet. Aku ingin buang air" Lisa memegang perutnya sambil mengigit bibirnya.
"Silahkan babe, jangan di tahan-tahan"
Lisa mengangguk.
"Tunggu sebentar sayang" Lisa segera pergi menuju toilet atau lebih tepatnya kakinya berbelok menuju kamar Jennie.
"Ya Tuhan bagiamana ini.. aku semakin tidak bisa melepaskan Lisa" gumam Jane mengigit bibirnya.
Sementara di kamar Jennie, gadis mandu itu sedang terisak kecil di bawah selimut.
•••
Tbc
14/07/24
Romantis kan janelisa😋 utututu Nini sini sama aku sayang 🫂
Vote komen lanjut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jennie or Jane? [Jenlisa]√
Fanfictionplagiat menjauh cok! star : 06/06/24 end : 09/09/24 hanya halu gak usah bawa ke dunia nyata! CERITA KE 29.