chapter 36

2.4K 444 44
                                    


Author pov.

Plak

Lisa memejamkan matanya begitu merasakan telapak tangan Jane di pipinya.

"Eonnie!" Jennie kaget.

"Diam! Kamu tau Jennie, aku sangat kecewa padamu!" Teriak Jane murka.

Jennie menggigit bibir bawahnya.

Sedangkan Lisa menghela nafas lalu mengusap-usap lengan Jennie.

"Jane, kita bicarakan baik-baik nak, jangan berteriak pada adikmu nee" lembut Appa Kim.

Jane langsung melayangkan tatapan tidak sukanya.

"Kkkhh bicara baik-baik apanya, Appa dan Eomma saja sama seperti mereka berdua. Mengkhianati ku! Kalian jahat!" Jane mengepalkan tangannya.

Eomma Kim kaget menderanya.

"Jane sayang, apa yang kamu kata-"

"Tidak usah membela diri Eomma, aku tau semuanya. Jennie adikku sendiri menikah dengan Lisa tunangan ku. Kalian tidak punya hati, di saat aku koma kalian malah berbahagia dia atas penderitaan ku! Sakit sekali ya Tuhan.." lirih Jane menitikkan air mata dan meremas dada kirinya.

Semuanya kaget.

"Jane aku bisa jel-"

"Tutup mulut mu Lisa! Kamu brengsek tidak bisa di percaya, kamu tau aku sangat menyayangi adikku tapi kamu malah menikahinya. K-kenapa harus Jennie hah, hiks andai itu orang lain maka hatiku tidak sesakit dan sesesak ini, Lisa.." Jane memukul-mukul dadanya.

Jennie merasa bersalah, dia ikut menangis, hendak mendekati Jane namun eonnie nya itu langsung menghindar dan mengangkat tangannya.

"Stop, jangan dekat-dekat denganku mulai sekarang. Kalian juga, sangat mengecewakan!" Jane menatap kedua orang tuanya, lalu beralih menatap tajam Lisa dan Jennie.

"Hikss eonnie maafkan Nini.." Jennie sangat sedih mendapatkan penolakan dari Jane.

"Jane tolong dengar penjelasan ku" lirih Lisa.

"Tidak ada yang perlu di jelaskan lagi Lisa, semuanya cukup bagiku. Kamu adalah cinta pertama yang membuatku bahagia, tapi kamu juga cinta pertama yang membuatku sakit karena cinta. Aku patah hati, andai waktu bisa di putar maka aku tidak akan membiarkan kamu masuk kedalam keluarga kami. Aku pergi jangan cari aku" Jane buru-buru pergi dengan pakaian seadanya.

"Eonnie! No jangan tinggalkan Nini! Huwaaaa eonnie!" Jennie menjerit, dia berlari mengikuti Jane.

"Jennie" Lisa mengikuti Jennie, dia sangat khawatir.

Appa Kim dan Eomma Kim menghela nafas panjang, keduanya terduduk lesu memikirkan masalah anak mereka.

"Jane benar, seharunya Lisa tidak pernah masuk kedalam keluarga kita" kata Eomma Kim.

Appa Kim hanya diam melamun, menatap kosong pintu utama.

Sedangkan di jalanan, Jennie tanpa alas kaki terus mencari-cari Jane yang sudah menghilang tanpa jejak.

"Baby aku mohon berhenti, kamu masih belum fit" Lisa sudah beberapa kali menghentikan Jennie, namun Jennie menolak dan terus berlari mencari-cari Jane.

"Hmph hikss tidak mau Lili.. Nini mau eonnie" Jane menghapus ingusnya dengan punggung tangannya.

"Kita akan mencarinya Nini, pasti. Sekarang tidak mungkin ketemu, nanti aku meminta bantuan pada teman ku"

"Tidak! Nini mau sekarang, eonnie pasti bersembunyi di dekat sini, Nini harus menemuka eonnie"

Lisa menghela nafas berat, dengan terpaksa Lisa mengangkat Jennie ke gendongannya.

"Aaakk no Lili! Nini tidak mau pulang huwaaaa lepaskan Nini hikss" Jennie memberontak mengepak-ngepakkan kakinya.

"Sssh baby, aku janji akan menemukan Jane dalam waktu dekat ini. Kita harus pulang karena badan mu kembali panas, aku tidak ingin kamu bertambah sakit" Lisa tetap melangkah kakinya menuju pulang meskipun Jennie memberontak memukul-mukul pundaknya.

"Lili jahat! Hikss biarkan saja Nini sakit!"

"Tidak boleh"

"Aaaaakk!" Pekik Jennie lalu mengigit pundak Lisa.

"Ssh" Lisa hanya bisa meringis dan memejamkan mata sebentar.

Jennie terus memberontak sampai akhirnya dia berhenti karena merasa lelah dan tidak punya tenaga lagi untuk berteriak dan berontak.

"Eonnie hikss maafkan Nini ya, ukhuk ukhuk hikss" lirih Jennie.

Lisa mengelus-elus punggung Jennie.

"Maaf membuat mu terjebak dalam permasalahan ini, Nini. Aku yang sepenuhnya bersalah disini, aku mohon jangan pergi dariku hemm, aku sangat mencintaimu" Lisa menitikkan air mata, membayangkan Jennie akan meninggalkannya membuat dadanya sesak, di tambah lagi dengan kepergian Jane, Lisa semakin merasa bersalah dan merasa jadi orang paling jahat di dunia.

Jennie tidak menjawab, isi pikiran dan hatinya berkecamuk sekarang.

•••

Tbc

20/08/24

Sedih ya 🥺

Vote komen lanjut.

Jennie or Jane? [Jenlisa]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang