3

20.5K 714 0
                                    

𓂃 ࣪˖ ִֶָཐིཋྀ ִֶָ ࣪˖ ִֶָ𓂃𓂃 ࣪˖ ִֶָཐིཋྀ ִֶָ ࣪˖ ִֶָ𓂃

Pria itu mendongak setelah sang pelayan menanyakan pesanan nya. Dan dengan segera kontak mata terjadi antara laki-laki itu dengan Riel.

"Om?" Jayden memicing dengan mata bulat saat Riel memanggilnya om dengan nada sedikit keras, apalagi itu di depan beberapa teman-temannya.

"Kamu lagi?"

"Iya om Iel bekerja disini."

"Jadi om mau pesan apa?"

"Ekhem, saya pesan apapun yang terbaik di restoran ini." Angguk Riel riel segera mencatat pesanan nya.

"Dan juga beer jenis Antartic Nail Ale untuk dua botol ya, " ucapnya setelah selesai memilih menu.

Pesanan beer terakhir milik Jayden membuat Riel sedikit kebingungan. Namun Riel hanya mengangguk saja tanpa tau jenis beer yang Jayden pesan. Dia kembali ke dapur dan memberikan catatan pesanan tadi kepada chef nya.

"Serius ada yang pesen beer ini?" Angguk Riel dengan tatapan polos.

"Wow, dia pelanggan ke 3 yang membeli Janis beer ini." Sosok itu sedikit tertegun kaget atas catatan yang anak magang itu bawa.

"Mengapa emangnya?"

"Ini sangat mahal dan juga kadar alkohol beer ini cukup tinggi." Angguk Riel sedikit paham dengan penjelasan senior nya.

Beberapa menit berlalu, Riel dan pelayan lainnya lalu menyajikan satu persatu makanan dan beer yang Jayden pesan pada mejanya. Sebelumnya Jayden sendirian namun sekarang dirinya tengah ditemani satu laki-laki dengan pakaian formal dan juga satu wanita dengan pakaian yang cukup terbuka.

"Jayden jangan lupa besok, aku sangat ingin ya ya ya..?" Riel menguping bagaimana sang wanita nampak bermanja kepada Jayden sedangkan pria lain yang terlihat seperti bule itu tengah menikmati rokoknya.

"Silahkan tuan." Salam Riel kembali ke belakang dengan beberapa pelayan lainnya.

"Tunggu," ucap Jayden membuat sang empu memberhentikan langkahnya.

Riel berhenti dan berbalik perlahan sambil tersenyum kebingungan.

"Bagaimana tawaran ku?" tanya nya dengan alis terangkat satu.

"Masih saya pertimbangkan tuan, saya permisi," ucapnya sopan, namun malah mendapatkan tatapan tak suka dari sang wanita.

"Tawaran apa Jay?" tanya si wanita sedikit dengan nada kesal dan curiga.

"Aku menawarinya untuk kerja bersamaku." sang wanita hanya ber oh ria setelah mendapatkan jawaban darinya.

"Kenapa Yevi, kau tidak cemburu kan? Hahaha." Tawa pria bule di sampingnya.

"What i'am jealous? No.. no.. Jayden is mine."

"Jay?" Lirik pria bule yang bernama Mavel.

"I don't think so."

"JAYDEN!" Kesal Yevi saat Jayden tidak menanggapi ucapannya.

OM CEO & SI POLOS || [ NOREN ]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang