16🔞

14K 325 1
                                    

Riel berdiri di depan gedung entah berlantai berapa menjulang ke atas. Begitu besar dan tinggi. Dia tau namun ia tak tahu jika ini adalah kantor milik Jayden. Dia masuk dan melihat bagaimana ramainya para pekerja yang berlalu lalang di sana. Riel bingung dimana dia harus mencari Jayden di dalam gedung yang sangat besar ini.

"Hai ada yang bisa kakak bantu?" tanya salah satu pegawai wanita saya melihat Riel yang kebingungan.

"E-eh itu aku mencari om Jayden?" tanya nya

"Om? siapa ya direktur anak ini?" gimana sang wanita.

"E-h itu apa kau sudah membuat janji bersama nya?" el menggeleng dan wanita itu mengangguk paham.

Riel di bawa pada bangku tunggu untuk duduk dan menunggu sang wanita yang entah pergi kemana. Riel memandang ke sekitar bagaimana ramainya perusahaan dengan karyawan yang mayoritas mempunya visual yang gila.

Cantik yang teramat, dan tampan yang keterlaluan, begitulah pikiran riel.

"Antarkan ke ruangan ku!" ujar jayden di seberang panggilan lalu langsung di matikan sepihak.

Sang wanita kembali dan membawa riel ke ruangan jayden. Dia berdiri tepat di ruangan yang bertulisan direktur utama di atas pintu yang mungkin setinggi 2 meter.

Riel lalu membungkuk dan berterima kasih pada sang wanita karena telah mengantarnya. Dia mengetuk pintu besar itu dan benar saja ada suara Jayden di dalam yang menyuruhnya masuk.

"Hey babe, apa kau tersesat?" tanya Jayden langsung merengkuh pinggang riel saat dirinya mendekat.

"Jadi gedung ini milik om?" angguk jayden.

"Kenapa?"

"Tidak ada, el pernah lihat dan mengagumi nya, karena sangat besar" ucap riel memandangi ruangan jayden yang mendominasi warna gelap.

"Benar kah? Bagaimana sekolah mu, apa ada yang jahat pada mu?" riel dengan cepat menggeleng.

"Om jangan pegang pegang el ini di kantor ga sopan" ucap riel kala Jayden mulai menelisik pinggang nya.

"Siapa bilang ga sopan sayang? ini kantor ku aku bebas disini" seringai Jayden yang tampak menakutkan.

"Ih nanti ada yang lihat terus salah paham"

"Aku akan memecat nya jika begitu"

"Ih om jangan!"

Cup

"Nghhh... omhhhpp jang- anhhh" desah riel kala Jayden melumat bibirnya.

"Mhhpp mcuphh nghhh" desha riel di sela ciumannha yang mulai dalam karena Jayden menekan tenguknya.

Clek

"Kak berk-as n-ya" ucap azel yang terjeda.

Riel langsung memaksa melepas tautan bibir itu kala ada seseorang yang masuk kedalam ruangan jayden. Sedangkan sang pelaku hanya tersenyum puas dengan melihat riel yang memerah dan juga salah tingkah.

"Aku tau kau gila kak, tapi bisakah jangan di kantor, astaga mata suci ku" keluh alza.

"El kenalin dia adik om sekaligus sekertaris om, dia masih muda dan coba lah untuk akrab oke"

"Hai Alza, kau riel?" tanya nya.

"Iya aku Rielzy, hallo" sapaa Riel dengan canggung.

"Jangan canggung, anggap aku kakak mu oke, umm baiklah untuk berkasnya nanti saja, kalian lanjutkan lah aku akan memberitahu karyawan lainnya" angguk Alza yang keluar dari ruangan jayden.

Sedangkan riel merasa tak enak apalagi ini seperti mengganggu waktu kerja para karyawan.

"Hei jangan di pikirin, tidak masalah ini adalah hal normal di perusahaan kau tau"

OM CEO & SI POLOS || [ NOREN ]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang