Kini sudah terlewat tiga minggu dimana Riel tengah menghadapi ujian dengan kondisi hamil muda. Rasa nya sedikit was was karena perut nya yang bahkan sudah sedikit membesar dan membuatnya sedikit terlihat gemuk."Riel kamu gak apa apa?" tanya sang guru saat melihat raut berkeringat Riel.
"Gak apa apa bu, El baik baik aja," ucapnya.
Ujian kembali tenang dengan siswa dan siswi yang fokus pada kertas di depannya. Riel merasa jika dirinya sangat mual dan sungguh rasa itu mengganggu nya.
Dia beberapa kali mengelus perut nya agar bisa lebih meredakan rasa aneh nya.
Waktu terus berjalan dengan sang pengawas yang juga berkeliling tanpa henti untuk memeriksa murid yang mencontek. Mood Riel sangat buruk apalagi saat sang guru mendekatinya, tiba tiba saja Riel ingin marah tanpa alasan.
"Oke anak anak waktunya sisa 10 menit lagi ya.." ujar sang guru setelah melewati bangku milik Riel.
Syukurnya ujian kedua hari ini kini telah selesai, Riel yang sudah menahan hasratnya langsung cepat berlari ke toilet untuk menuntaskan semua rasa aneh di dalam perut nya.
"Huekkk... huekkk" Riel langsung muntah namun hanya cairan bening yang keluar.
"Kok perut El Ndak enak yaa?" gumamnya.
"Dedek kamu jangan nakal, iel lagi sekolah, kamu kalau bertingkah di rumah aja, iel ini masih sekolah
dedek!" ucapnya pada perut nya.Clek
"El kamu ngomong sama siapa?" tanya Kai, teman sebangku Riel.
"Ah gak ada cuma lagi bergumam aja hehe"
"Oh, dari tadi muntah terus kenapa sih? Gak enak badan?"
"Enggak juga, iel baik baik aja, ah kenapa malah tanya iel, ayo cari mam, iel tiba tiba laper" angguk Kai berjalan bersama Riel kearah kantin.
Keduanya duduk di kantin sambil memesan makanan. Dan lagi lagi untuk kesekian kalinya setelah hampir satu bulan Riel si murid baru yang kini menjadi temannya, Kai kembali di buat aneh dengan tingkah Riel yang tidak normal menurut nya.
Dari hari pertama ia berkenalan, Riel malah nyosor ke bajunya karena wangi parfum kai yang katanya wangi banget.
Kedua di minggu pertama, juga Riel bertingkah aneh saat tiba tiba mengajak Kai si anak yang dari awal polos dan gak neko neko untuk mencuri sepatu anak anak seni yang tengah berlatih di aula dan menyangkutkannya dipohon.
Ketiga diminggu kedua pun sama, anak itu aneh untuk kesekian kalinya, dan memaksa Kai untuk mencari sepatu anak basket khusus ukuran 47 untuk di kumpulkan di gudang dan disusun di rak bola tenis.
Keempat di minggu kedua lagi lagi terjadi namun kini lebih normal, Riel hanya meminta Kai untuk mencuri mangga di belakang kelas anak IPS.
Kelima? Keenam? Udah masih banyak lagi padahal Riel masih murid baru dan dia juga bukan tipe anak bar bar sebelum nya.
Nah jika sekarang, dirinya memesan 3 porsi bakso, 2 porsi nasi goreng dan 4 es teh manis. Lihat porsi yang sungguh gila, bahkan dua orang saja bisa kewalahan, lah ini satu orang yang bertubuh kecil nan mungil.
Kai yang melihatnya hanya bisa menggeleng dan merasa kekenyangan hanya memandang bocah yang lebih kecil tengah show mukbang secara live didepannya.
"Gak habis?" tanya Kai.
"Habis tapi tunggu bakso iel gak boleh sisa," ucapnya dengan mulut penuh.
"Makan mu kenapa begitu banyak, apa ini kebiasaan mu?" tanya nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
OM CEO & SI POLOS || [ NOREN ]✓
Romance[TAHAP REVISI] [Jangan lupa follow sebelum membaca, trimakasih] Kisah Riel yang polos dan malah bertemu dengan Jayden sang CEO yang jatuh cinta padanya pada pandangan pertama. Banyak adegan 🔞🔞 Untuk di bawah 18+ dimohon untuk menjauh. Mohon untuk...