11

9.6K 371 13
                                    

Riel pagi ini sudah sangat bugar dan sehat, bahkan dia bangun awal untuk menyiapkan sarapan bersama para Kaka maid.

Dan juga membantu beberapa pekerjaan sebelum akhir nya akan berganti pakaian untuk bersekolah.

"El kakak mau tanya, kamu awal ketemu tuan Lee itu dimana?" bisik nya sambil melirik dan tangan menutup mulutnya.

"Oh, om waktu itu hampir nabrak el, trs karena el kaget dan takut, semua makanan el termasuk donat buat bunda berhamburan karena el lempar, dan om Jay beliin baru buat el" Jelasnya dengan spesifik.

"Begitu, kau hampir tertabrak?" angguk Riel dengan mata membulat.

"Omo cerita apa kalian?" datang satu maid lainnya bernama Vella.

"Aku bertanya pertemuannya dengan tuan lee" Balas anggukan dari maca sang teman.

"Lalu gimana katanya?" Vella melempar kembali pertanyaan.

"Dia hampir tertabrak oleh tuan, dan tuan bertanggung jawab" jelasnya.

"Omo serius? aduh kamu gak apa apa kan, ga luka atau lecet?" Tanyanya kelimpungan.

"Nda ada kak"

"Huh syukur lah" lega kedua maid itu mengusap dada nya.

Saat asik bekerja dan sedikit berbincang, Jayden yang sudah bangun mendapati Riel yang tengah sibuk berkutik di dapurnya dengan jesaa maid senior yang sudah berada di mansion ini sejak dua tahun lalu.

"Ternyata sudah bangun, pantas tidak ada" celetuknya sedikit membuat riel terkejut.

"Eh om, silahkan sarapan el udah masak sama kak Jess tadi" Angguk jayden duduk di kursi singgah sana miliknya.

Sedangkan riel berdiri terdiam menunggu jayden selesai makan entah untuk apa.

"Kenapa diam disitu? ayo makan" Ajak Jayden melirik Riel yang berdiri dengan tersenyum kearahnya.

"Nanti habis om saja" geleng riel menunggu jayden.

"Kesini atau om pangku!" perintah Jayden yang nampak mutlak bagi Riel.

Para maid yang mendengar hal itu pun sontak pada kegirangan dan merasa seperti ada kupu kupu di perut mereka. Bak menyaksikan kisah dongeng antara pembantu dengan sang pangeran.

Riel pun duduk dan makan bersama Jayden walau porsinya tidak seperti biasanya. Seperti anak yang tengah diet walau badannya sudah kecil dan ideal.

"Tambah, itu terlalu sedikit el, kamu bisa sakit lagi nanti" Tegur Jayden membuat riel menciut dan menambah lauk makanannya.

"Kan el juga mau berbagi buat kakak maid"

"Ini bahkan terlalu banyak cantik, sudah mereka masih ada bagian nya, dan ini setara porsi makan 8 anggota keluarga kau tau?!" Riel menggeleng dengan mulut penuh menguyah makanan.

Jayden pun mencubit pipi Riel gemas dan membekas ruam merah pada pipi mochi itu.

"Swakittg" Ucapnya kesusahan dengan mulut penuh.

Jayden terkekeh kecil dengan maid cilik yang bekerja di mansion nya ini. Mungkin kali ini Jayden akan mempunyai alasan bisa betah tinggal di mansion nya, di bandingkan di apartemen miliknya. Walau nyatanya jarak ke kantor cukup lumayan jauh.

Setelah selesai makan Riel pun berganti baju dan bersiap untuk kembali masuk sekolah. Dengan senang dan riang bak anak TK dirinya berjingkrak kesana kemari di depan pintu.

"Senang banget ada apa hmm?"

"Gada, kan mau sekolah jadi senang lah" Ucapnya dengan senyum merekah.

"Jadi kalo di mansion ga senang gitu?"

OM CEO & SI POLOS || [ NOREN ]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang