34

4K 194 5
                                    

Riel termenggu menangis mendapatkan ucapan yang sangat tidak bisa dirinya lakukan untuk bayi nya. Waktu seolah berhenti dan membuat air mata nya turun perlahan dengan dirinya yang masih syok atas apa yang ia dengar.

Brakgg.....

Tak lama pintu yang sebelumnya sudah di tutup kini kembali di dobrak paksa. Dengan nafas yang tersengal-sengal Jayden datang tepat pada waktu yang Riel harapkan.

"TIDAK ADA YANG BOLEH GUGURIN BAYI ITU!!!"

"DIA ANAK KU AYAH!!!" bentak Jayden.

"Kau ingin citra mu rusak hanya karena bocah ingusan ini huh?" sentak Lee Jackson.

"DIA GAK SEBURUK ITU!!"

"Riel beda, dia berjuang demi keluarganya, dan dia juga yang harus menerima penyiksaan yang di lakukan mendiang ayahnya, semuanya bukan salah Riel sekalipun dia terlahir dari sosok yang kurang baik!!" sentak Jayden segera merengkuh tubuh Riel.

"Sejak awal aku sudah curiga dengan mu Jay! Dan kau mulai membentak dan tidak patuh padaku?!" bentaknya sambil berdiri.

"ITU SALAH MU AYAH, LIHAT BAGAIMANA KAU SELALU MENGANAK TIRI KAN AKU DARI YEVI, LIHAT BODOH!!" umpatnya untuk sang ayah.

"Sampah dan jalang kaya Yevi ayah bela mati matian, ayah manja, namun aku, bahkan semua dosa dosa ayah aku yang harus menebus nya!!"

"Dan jangan campuri urusan dengan tunangan ku dia gak ada sangkut paut nya!!"

"Apapun itu tanpa restu mu juga, aku akan tetap menikahinya!"

"JAYDEN!!!" bentak nya.

"APA!! KAU MAU MENCABUT SEMUA WARIS DAN PERUSAHAAN MU, SILAHKAN AKU TIDAK PEDULI!!"

"Silahkan berikan pada Alza atau Yevi anak pungut kesayangan mu! Jika ayah masih menentang ku, aku akan keluar dari keluarga ini!"

"Mau jadi gembel hah? Mau berharap apa sama bocah SMA yang bahkan punya keluarga cacat huh?"

"Ck mulut kotor ayah gak pernah berubah, itu yang buat aku benci!"

"Mengharapkan apa? Jelas aku mengharapkan kebahagiaan yang tak pernah ayah berikan atau pun aku rasakan dalam keluarga Lee yang hanya mementingkan citra dan derajat!"

"Silahkan ayah pergi, jika ayah ingin mengambil semuanya ambil lah, aku tidak peduli, dan jika ayah melampaui batas, jangan anggap aku sebagai anak mu lagi!" tegas jayden mengusir ayahnya sendiri.

Jackson pergi meninggalkan mansion itu dengan raut marahnya melihat Riel yang menangis di dekapan Jayden. Jien dengan cepat menarik tubuh kakaknya dari pelukan Jayden dan memeluknya.

"Kakak...."

"Sayang...." lirih jayden dengan sesak.

Sejak rapat waktu itu dan ada Yevi, semuanya terbongkar sebelum waktunya ia harus menjelaskan. Yap benar Yevi datang memperkacau semuanya. Makanya kala itu Mavel dan Hessa mengajaknya untuk pergi di bandingkan untuk menyusul jayden.

"Om iel takut ... kenapa om bentak ayah om ..." tangisnya lirih yang membuat hati Jayden sungguh hancur.

Dia tak pernah membuat Riel sampai menangis ketakutan sampai bergetar seperti tadi, dia merasa bersalah karena apapun itu semuanya adalah salah dirinya yang terlambat.

"Sayang maafin om ya... apapun itu kita lalui bersama."

"Om janji sayang gak akan ninggalin kamu, apapun itu janji, percaya sama om ya?" bocah itu mengangguk dalam dekapan adiknya.

"Jay kenapa bisa begini?" tanya Hanza.

"Ceritanya panjang, nanti akan ku ceritakan." angguk mereka membawa Riel ke ruang keluarga.

Riel kini masih menangis dalam, walau kali ini ia menangis meraung dalam dekapan Jayden.

Sangat tak tega dirinya mendengar rintihan bocah yang selama ini membuat dirinya merasa hidup. Jayden bersumpah apapun yang terjadi nanti dia akan membela istrinya. Sekalipun dia bukan lagi menjadi anggota keluarga Lee.

"Cup cup sayang... maafin om udah jangan nangis... om pulangnya terlambat ya?" Riel menggeleng.

"Kenapa ... Riel sudah tau dari awal kalau keluarga iel itu pembawa sial!" sentaknya membuat Jayden mengeratkan pelukannya.

"Hei jangan ngomong gitu babe, enggak ada keluarga yang sial, kamu istimewa bagi om sayang."

"Jangan nangis kasian baby nya kalau baba nya nangis iya kan?"

"Shuttt sayang..." Jayden lalu menelusup kan wajahnya ke ceruk leher Riel dan semakin memperdalam pelukannya.

Jien dan Hanza yang melihatnya hanya bisa tertunduk iba. Apalagi Jien yang juga merupakan bagian keluarga dari kakaknya, semuanya memang mimpi buruk, keluarganya adalah benalu bagi semua orang,

Jien merasa jika omongan orang lain tentang dirinya itu benar.

Hanza yang melihat Jien murung, kini merengkuh nya dan mengusap punggung nya sambil mengangguk dan tersenyum.

Riel benar benar takut jika akhirnya ia akan di buang untuk kesekian kalinya dan hidup menderita lagi bersama orang tuanya.

"Riel janji sama om ya sayang... kamu jangan pergi kemana mana, tetap sama om..."

"Semuanya akan baik baik aja jangan takut baby...."

"Cup cup mau mam hm?" tawari Jayden agar membuat sesegukan Riel sedikit mereda.

Jayden memangku tubuh mungil bocahnya dan mulai menyuapi buah yang sebelumnya sudah dipotong oleh Jien.

Ia juga tak lupa menghapus air mata Riel dengan wajah sembab yang memerah. Dia juga tidak boleh membuat Riel depresi karena itu bisa membahayakan kesehatan bayi dan ibu nya.

"Udah sesegukan nya dong baby... nanti dede nya ikut nangis lagi kalau baba nya sedih ya kan jiee...?" tanya Jayden padanya.

"Iya kak udah jangan nangis ya... apapun itu kita semua sayang sama kakak... jangan gugurin bayi itu... dia keponakan jiee kakak..." lirih Jien.

"Iya ... tapi om janji... om harus sama iel... dan jangan tinggalin iel lagi, iel gak punya siapa siapa lagi..." ucapnya sambil sesegukan.

"I will always be with you baby."

"Jien jangan di masukin ke hati ya, apapun itu kamu juga dan keluarga kamu bukanlah aib, kita semua sama dan kamu juga istimewa." ucap Hanza tiba tiba membuat Jayden tau akan maksudnya.

"Iya om jie gak apa apa kok."

"Oh ya kalian malam ini mau tidur dimana?" tanya jayden.

"Dirumah ku Jay, aku akan membawa jien pulang bersama ku, karena jika aku disini, takut memperkacau suasana."

"Aku tau kondisinya sedang tidak baik baik aja, jadi aku memberi kalian waktu dan juga Jien" angguk Jayden.

"Baiklah, dan pastikan tak ada hal aneh yang terjadi diantara kalian yaa...!!!" tega Jayden pada Hanza.

"Apa sih Jay, aku tidak sebodoh diri mu!"

Moment dimana senja yang tenggelam, juga membuat rasa sedih untuk mereka semua. Sore yang dimana sudah tidak ada matahari, meninggalkan kesedihan bagi Jayden dan calon istri nya.

Namun Jayden tidak takut jika nanti dia harus berjuang dan memulai semuanya dari nol, jika itu bersama Riel.

Bagaimana cara memberitahu bunda wicella jika keadaan bersama tetua Lee sudah cukup kacau seperti ini?

𓂃 ࣪˖ ִֶָཐིཋྀ ִֶָ ࣪˖ ִֶָ𓂃 𓂃 ࣪˖ ִֶָཐིཋྀ ִֶָ ࣪˖ ִֶָ𓂃
hellowieeeee

uwaa takut..... iel semangat ya anakk kuhh hihihihihi

oke segini dulu see u in the next chapter Babay 💐 💚

OM CEO & SI POLOS || [ NOREN ]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang