Sudah lewat satu hari sejak kepergian Jayden, sosok itu masih belum kembali. Bahkan hingga siang ini saat Riel baru saja tersadar Jayden juga belum datang dan memeluknya.
Riel yang kebingungan menyangka jika semua ini akan usai, namun karena dukungan Hanza, Riel bisa menepiskan sedikit pemikiran itu.
Pintu terbuka menampakkan kedua sosok pasangan yang sebelumnya terlibat dalam amukan Jayden. Ya itu Mavel dan Hessa.
Sambil tersenyum berjalan mendekati Riel yang masih terbaring, sambil membawa buah untuk Riel, Hessa mulai menduduki dirinya di sebrang bunda wicella.
"Gimana keadaan kamu iel?" tanya Hessa tersenyum tipis.
"Om .. o-m Jay-den di-mana?" tanya nya terbata bata dan sedikit samar akibat selang oksigen nya yang belum di lepas.
"Jayden masih ada urusan iel, kakak yakin dia akan datang nanti, tunggu ya manis .." ucap Hessa sambil mengelus surai Riel.
"Jie dimana Alza?" tanya Mavel.
"Loh bukannya sama kalian? Tadi pagi bilangnya mau ketemu kalian."
"Ah enggak dari pagi kita di kantor kok," jawab Mavel.
"Lalu?"
"Alza masih di mansion seperti nya," celetuk Hanza membuat semuanya masih berpaling.
"Buat apa?"
"Cari bukti lewat cctv, aku juga gak tau berhasil apa tidak, ekspresi Alza sedikit membingungkan usai pulang."
Mavel dan Hessa hanya diam dan sedikit saling menatap lekat. Seperti nya kejadian yang dulu akan terulang lagi namun kini tekad Jayden lebih kuat di bandingkan dirinya yang dulu.
"Nyonya maafkan kami atas semua kesalahan yang menimpa anak anda, kami minta maaf," ucap Mavel sambil tertunduk memberi hormat pada Wicella.
"Tidak apa apa," jawab nya sambil menyuruh agar Mavel tidak begitu formal kepada nya.
Mereka berbincang sambil sesekali menghibur Riel yang masih dalam mood buruk nya. Kepalanya sering ia keluhkan sakit membuat Jien dan Hanza hanya bisa saling menatap. Karena kondisi yang sebenarnya belum jien katakan kepada sang bunda.
Namun Wicella kini sudah tau jika anaknya tengah hamil anak Jayden. Awalnya ada rasa kecewa dan sesak, namun apapun itu dia juga harus bisa menerimanya dan akan berbicara bersama Jayden nanti. Tapi bahkan sosok yang di tunggu tunggu belum juga datang.
"Buna, Buna gak lelah? Buna belum istirahat jie takut kondisi Buna nanti drop lagi," ucap Jien sambil merengkuh nya.
"Enggak Jien, kakak kamu masih lemah bunda gak bisa tinggalin dia begitu aja."
"Tapi bun liat bunda juga pucat dan bunda belum makan dari kemarin bun, jangan siksa diri seperti ini Jien takut bunaa..."
"B-buna ...bu-na istirahat ya, iel d-disini ada yang j-jaga kok."
"Tapi el.." Riel dengan cepat menggeleng dan menyuruh adiknya untuk segera membawa bunda nya ke mansion nya untuk istirahat sejenak.
"Ayok ku antar, kerumah ku saja." celetuk Hanza langsung berdiri mengambil alih dorongan kursi roda nya.
Sebelum itu Mavel membisiki sesuatu untuk Hanza dan di angguki nya. Jien yang tau hanya memandang dengan polos lalu mengikuti arahan Hanza yang menyuruhnya. Ini juga demi kebaikan sang bunda.
Hingga sore belum ada tanda tanda Jayden kembali, membuat Riel yang masih menunggunya dilanda kebingungan dan kekhawatiran.
Beberapa kali ia bertanya pada Mavel namun jawabannya masih sama dari sosok itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
OM CEO & SI POLOS || [ NOREN ]✓
Romance[TAHAP REVISI] [Jangan lupa follow sebelum membaca, trimakasih] Kisah Riel yang polos dan malah bertemu dengan Jayden sang CEO yang jatuh cinta padanya pada pandangan pertama. Banyak adegan 🔞🔞 Untuk di bawah 18+ dimohon untuk menjauh. Mohon untuk...